Idris : Mau jadi Lulusan Terbaik, Harus Punya Planning!

Lulus dengan predikat cumlaude adalah dambaan Idris sejak awal masuk kuliah. Mahasiswa asal Fakultas Hukum Universitas Tadulako ini mampu menyelesaikan studi selama tiga tahun sepuluh bulan. Memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,91, akhirnya mengusung Idris sebagai lulusan terbaik di tingkat fakultasnya pada wisuda sarjana angkatan 79. Selain itu, ia juga dinyatakan sebagai pemegang rekor lulusan tercepat khusus angkatan 2011.

Idris terdaftar sebagai mahasiswa bidikmisi melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur Undangan 2011. Kepada awak media anakuntad.com, Idris mengakui bahwa saat masih sekolah di SMA N 1 Tinangkung Banggai Kepulauan, Ia terinspirasi oleh sosok kakak kelasnya yang kuliah dengan bantuan beasiswa bidikmisi. Sehingga, Idris pun berkeinginan memperoleh beasiswa bidikmisi untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.

“Dulu orangtua berharap agar saya bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, mengingat latar belakang keluarga, maka saya bertekad untuk memperoleh beasiswa bidikmisi. Saya selalu berdo’a agar kelak impian saya untuk kuliah bisa tercapai”, kenang Putra kelahiran Manado, 11 Juni 1992. “Alhamdulillah akhirnya saya diterima di Fakultas Hukum, Universitas Tadulako. Fakultas tersebut memang pilihan pertama saya”, tambahnya.

Sulung dari dua bersaudara ini mengaku sejak duduk di bangku sekolah, Ia hidup bersama kedua orangtua angkatnya. Kedua orangtuanya bekerja sebagai buruh pelabuhan. Namun, keterbatasan ekonomi tak melunturkan semangat Idris untuk mengeyam bangku kuliah.

Sejak awal kuliah, idris sudah membuat sebuah daftar target. Salah satunya adalah Idris harus lulus tidak lebih dari empat tahun. Idris sempat minder dengan teman-tman sekelasnya. Akhirnya, Idris hanya berani menargetkan IP 3,50 pada semester I. Namun, berkat ketekunannya, mahasiswa yang gemar belajar dengan metode diskusi ini berhasil meraih IPK 4,00 pada tiga semester berturut-turut.

Saat ditemui oleh jurnalis anakuntad.com, Idris juga sempat berbagi cerita mengenai lima tips agar bisa menjadi lulusan terbaik, antara lain:

  1. selalu ikuti prosedur perkuliahan
  2. rajin masuk kelas
  3. selalu mengerjakan tugas dari dosen
  4. menghindarkan diri dari kebiasaan menunda dalam mengerjakan tugas
  5. diskusi bersama teman tentang materi perkuliahan

Selain fokus terhadap akademik, Idris juga aktif pada kegiatan berorganisasi. Ia pun aktif di berbagai lembaga seperti Lembaga Pers Mahasiswa di Fakultas Hukum UNTAD, anggota KNPI Kota Palu, dan kepengurusan Nasional Fosma 165 Indonesia. “Berorganisasi itu penting, namun sebagai mahasiswa kita juga harus ingat tujuan utama kita adalah kuliah”, ungkap mahasiswa yang juga sempat meraih Juara I di Ajang Debat Konstitusi tingkat Fakultas.

Selama mengerjakan skripsinya, Idris juga sempat mengalami kejenuhan. Namun, target untuk lulus tepat waktu terus membayanginya. Dengan kegigihannya, Idris mampu menyelesaikan skripisnya yang berjudul “Konstitusionalitas Pidana Mati dalam Undang-undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika”.

Idris merasa bersyukur karena bisa meraih predikat lulusan terbaik di fakultasnya. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan program bidikmisi yang telah membiayai kuliahnya.”semoga menjadi amal jariyah bagi pemerintah. Saya juga mengingatkan kepada teman-teman bidikmisi lainnya agar mempertahankan image mahasiswa bidikmisi sebagai mahasiswa yang cerdas. Olehnya itu, teruslah meraih prestasi dan mengharumkan almamater kita”, jelas Idris.

Lulus dengan menyandang status sebagai sarjana hukum, tak lantas membuat Idris berhenti sampai disini. Idris pun mencoba untuk mendaftar di Universitas yang sempat direkomendasikan oleh dosennya yakni Univeristas Padjajaran. Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, akhirnya Idris dinyatakan lulus sebagai mahasiswa pasca sarjana di Jurusan Hukum Tata Negara Univeristas Padjajaran, Bandung.


Diterbitkan

dalam

oleh