Ini Kriteria Dosen Impian Versi Mahasiswa Untad

“Kamu kenapa milih jurusan itu ?
Soalnya disitu ada dosen favorit aku.”

Pernah gak ngalamin kejadian seperti yang diatas ? Gak ada yang menyangka ternyata pesona seorang dosen bisa buat mata kuliah sesulit apapun itu bisa jadi mudah. Jurusan yang sama sekali gak diminati jadi pilihan utama. Itulah yang disebut dengan dosen impian. Tentunya gak semua dosen bisa menjadi dosen impian. Nah, berikut tipe dosen impian hasil survey anakuntad.com:

1. No killer

Dosennya belum masuk udah pada tegang duluan. Jantung mulai deg-degan. Apalagi kalau belum belajar semalam, keringat dingin mulai bercucuran, takutnya nanti ditunjuk gak bisa jawab. Bahkan datang lebih cepat, lampu merah pun dikiranya lampu hijau demi sampai lebih awal. Nah, itu adalah efek samping dari dosen killer. Tapi tau gak sih, hampir seluruh mahasiswa gak suka dengan dosen tipikal seperti ini. Dari penjelasan yang disampaikan oleh dosen, hanya 20% yang bisa ditangkap oleh mahasiswa. Karena secara psikologis, informasi yang disampaikan dengan kondisi seseorang yang stres dan tegang tidak akan terserap dengan baik.

Ini justru berbeda dengan dosen yang ramah, gak suka maraha-marah, dan tidak menekan mahasiswanya (disingkat: no killer) .Ilmu yang disampaikan akan lebih mudah diserap. Kan kalau kayak gitu enak. Mahasiswa jadi santai belajarnya, pelajaran mudah masuk, ujian dapat A, mahasiswa senang, dosen senang, jadi sama-sama seneng deh. Nah, kalau udah kayak gini, efek sampingnya tambah cerdas, tambah pahala, plus awet muda tentunya.

2. On Time

Pastinya, baik mahasiswa maupun dosen tidak asing dengan yang namanya kontrak kuliah. Yups, aturan yang dibuat atas kesepakatan dosen dan mahasiswa terutama dalam menentukan jam mata kuliah yang disetujui bersama. Namun, tidak jarang pula kontrak kuliah yang telah dibuat hanya dijalankan diawal-awal pertemuan saja, dan selanjutnya bagaikan hilang ditelan bumi. Dan mulai saat itulah, medsos mulai rame dengan status-status dosen gak masuk. Mulai berkumandang lagu Ridho Rhoma “Menunggu”. Ataupun kelas yang berubah menjadi tempat tidur bersama. Cie..yang mulai senyam senyum sendiri, mulai ngerasa yah..heheh..

Namun, percaya atau tidak, semua mahasiswa, entah jenis kupu-kupu ataupun kura-kura, semua berharap dosen itu bisa tepat waktu. Cukup si doi aja yang PHP, masa dosen juga ikut-ikutan PHP sih (awas,,,mulai baper).

Selain itu pals, kita juga dapat kerugian yang bertubi-tubi. Mulai dari rugi waktu, tenaga, uang, dan yang paling penting noh, uang semeter dari nyokap bokap dikirim buat kita dapat ilmu loh yah. Itu bukan daun, uang asli dari hasil keringat orang tua. Dan ingat pals, on time bukan hanya untuk dosen loh, tapi berlaku juga untuk mahasiswa. Kota Palu jangan pakai Waktu Indonesia Bagian Barat yah. Yuk, bareng-bareng revolusi mental.

3. Humoris

Mata kuliah kedua, Fisika Murni, jam 12 siang teng. Jam segini lebih angker dari pukul 12 malam Jum’at kliwon loh. Gimana enggak, jam segitu setan yang bergentayangan lebih banyak. Mereka mulai menggoda mahasiswa biar hilang fokus. Aksi mereka dengan menebar rasa kantuk, lapar, dan pikiran yang melambung jauh kelangit ketujuh (dibaca:mengkhayal). Nah, inilah timing yang tepat buat dosen untuk stand up comedy. Jurus ini jadi alat jitu untuk menghilangkan godaan syaitan tadi. Dijamin mata melek, perut serasa kenyang, dan kembali fokus pada materi (Itu kalau lucu yah). Bagi dosen yang sama sekali gak ada bakat ngelucu, gak pa pa kok Pak, Bu, sekarang lagi jamannya garing kok “Sebenarnya, mahasiswa sama sekali tidak melihat dosen dari seberapa tinggi sekolahnya, seberapa besar kepintarannya, dan seberapa luas pengetahuannya, namun mahasiswa melihat dari seberapa besar ia bisa care dan peduli pada mahasiswanya.

Itulah kriteria dosen impian kita. Setuju gak ???


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags: