Pemuda Sulawesi Tengah menjadi Pejuang Iklim dalam YLCCC 2017

Sebanyak lima orang anak muda Sulawesi Tengah terpilih menjadi delegasi dalam Youth Leadership Camp for Climate Change (YLCCC) 2017 di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Bandar Lampung pada 24-26 Februari 2017. Mereka adalah Ahmad Maruf (Pendidikan Kimia-UNTAD), Intan Rukmana (Pendidikan Matematika-UNTAD), Reny Septiani (Pendidikan Kimia-UNTAD), Abizar Ghiffary (Sistem Informasi-STMIK ADHI GUNA) dan Sukma Impian Riverningtyas (Geografi dan Ilmu Lingkungan-UGM). YLCCC adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh UNESCO yang bekerjasama dengan UNCC: Learn, Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC), Climate Reality Project Indonesia dan Youth for Climate Change.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini berisikan sesi materi, diskusi, dan terjun lapangan ke Taman  Nasional Bukit Barisan Selatan. Materi dan diskusi perubahan iklim diisi oleh narasumber yang ahli dibidangnya yaitu Prof. Shahbaz Khan (Director of UNESCO Regional Science Bureau for Asia and the Pacific), Amanda Katili Niode (Manager The Climate Reality Project Indonesia), Cristina Rekakavas (UN CC:Learn Secretariat), Murni Titi Resdiana (Assistant to the President’s Special Envoy on Climate Change), Lia Zakiah (Deputy to Assistant to President’s Special Envoy on Climate Change), Trita Katriana (National Project Officer for Water and Environment Science at Unesco Office Jakarta), dan Ir. Timbul Batubara (Kepala Balai Besar Taman  Nasional Bukit Barisan Selatan). Selain itu, para peserta juga dibekal i dengan ilmu pembuatan film untuk menggaet atensi masyarakat, sehingga sadar akan perubahan iklim. Workshop film ini diisi oleh Ray Nayoan dari Yayasan Pelabuhan Mimpi.

Peserta YLCCC melakukan kunjungan lapangan  untuk melihat destinasi wisata yang bertempat di TNBBS Resort Sukaraja Atas SPTN Wilayah I Sukaraja BPTN Wilayah I Semaka. Diantaranya, terdapat Wisata Air Terjun Tugu Raflesia, Wisata Track Rhino Camp, dan Wisata Plot Pengamatan Tarsius Bancanicus. Dalam kegiatan ini, peserta melakukan penanaman pohon  sebagai salah satu aksi pemeliharaan lingkungan.

Tim Buya Sabe melakukan penanaman pohon di TNBBS.

Perwakilan Sulawesi Tengah dengan nama kelompok Buya Sabe membawa misi perlindungan lingkungan khususnya di kawasan pesisir Kota Palu dan Taman Nasional Lore Lindu. Masyarakat perlu memerhatikan kebiasaan ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon di udara. Kebiasaan  itu antara lain, penggunaan tas belanja non-plastik, penggunaan botol air minum (tumbler) agar dapat digunakan berkali-kali, serta perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah kembali dari kegiatan ini, Buya Sabe telah membentuk kelompok anak muda Sulawesi Tengah yang bergerak di bidang perubahan iklim yaitu Sulteng For Climate Change (@sultengforclimatechange). Buya Sabe sedang menggalakkan gerakan perangi perubahan iklim melalui Short Movie, E-Poster, dan Peer Education Project yang berupadiskusi, kampanye, dan aksi untuk mengajakan akmuda Sulawesi Tengah bersama-sama memelihara lingkungan.


Diterbitkan

dalam

oleh