Ibu adalah cerita yang tak berujung. Makhluk yang tak ternilai jasanya, penanggung beban terberat, wanita hebat, wanita kuat, wanita super. Segala puja-puji mengenai wanita akan ditujukan kepadanya.
Seharusnya, ibu menjadi salah satu objek keajaiban dunia. Bagaimana tidak? Surga ada ditelapak kakinya!!! Berdasarkan teori Implikasi jika-maka, jika saat ini ada milyaran orang yang telah masuk surga, maka ibu harus bepergian kesana-kemari dengan membawa milyaran orang di kakinya. Hebat bukan? Uhm. Ini abaikan.
Well, ini bukan tentang ‘cara memilih ibu yang bijak’ karena kamu tidak mungkin bisa memilih Dian Sastro sebagai ibu kandungmu, apalagi ibu tiri. Mana mau Dian Sastro nikah sama… ehw, kita salah fokus.
Mumpung Desember belum usai dan hujan masih setia berderai, berikut beberapa cara berterimakasih pada ibumu :
1.Believe that words still work
Kebanyakan orang berpikir bahwa berterimakasih dengan kata-kata sudah terlalu basi. Secara umum memang iya, jika kamu menggunakan kata-kata yang basi juga seperti,
‘Terimakasih bu, sudah menjadi terang dalam gelapku’
Let me ask, apakah ibumu sejenis handphone senter-senter?
‘Ibu, engkau yang mengandungku sembilan bulan lamanya tanpa mengeluh sedikitpun’
Bahkan tanpa kamu sebut, ibumu sudah tahu mengandung itu memang sembilan bulan lamanya, kecuali, jika kamu lahir prematur.
Di zaman yang orang tua pun sudah menggunakan smartphone, kata-kata seperti itu hanya akan menjadi bahan tertawaan, bahkan ibumu-pun akan tertawa melihatnya. So, mulailah dengan kata-kata sederhana. Misalnya, ‘Thankyou mah’ atau sekedar bilang ‘Sorry sudah agak bandel selama ini’. Kamu bisa bilang langsung atau menulis dan menempelnya di tempat-tempat yang mungkin bakal ibumu lalui di dalam rumah.
2.Give a gift
Memberi hadiah bisa jadi salah satu solusi. Mungkin ibumu tidak pernah meminta dibelikan ini itu, tapi bukan berarti beliau tidak menginginkan sesuatu kan? Bertanya malah bikin semuanya berantakan. Jadi, mulailah memberi perhatian kepada ibumu. Bisa jadi beliau membutuhkan baju atau alat dapur baru. Kemahalan? Kalau begitu, silahkan ambil kalkulator. Mulailah menghitung biaya yang dikeluarkan ibumu dari semenjak merencanakanmu, mengandung, melahirkan dan merawatmu hingga saat ini. Apakah sebanding?
Lagipula, mahal bukan menjadi tolak ukur bagus atau tidaknya hadiah yang akan kamu kasih bahkan itu akan lebih bermakna ketika kamu mencoba membuatnya sendiri.
3. Jalan-jalan men!!!
Selama ini mungkin kamu terlalu sibuk sama urusanmu sendiri sampai-sampai tak punya waktu untuk jalan bersama ibumu. Berusahalah meluangkan sedikit waktu bersama. Kemanapun kamu pergi dengan tujuan refreshing asal bukan clubbing dan tidak hanya sekedar jogging, ibumu pasti menghargai. Ajak ke pantai atau bukit terlalu mainstream?
Cobalah bawa ibumu ke tempat karaoke. Musik dipercaya dapat menenangkan jiwa. Malu karena nyanyian ibumu yang kejar-kejaran dengan nada lagu? Ingatkah kamu dengan lagu nina bobo yang dulu selalu membuatmu terlelap? Ibu yang menyanyikannya untukmu.
4. Being Mother for your Mother
Kamu seorang pria? Its okay! Berpura-puralah menjadi ibu.
Bangunlah pagi-pagi, mulai bersih-bersih, memasak dan membuat pekerjaan rumah menjadi tanggung jawab mu. Biarkan ibumu bersantai seharian.
Terlalu berat? Berapa usiamu saat ini? 20? 21? Atau lebih? Tahukah kamu? Ibumu melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun.
Tanyakan dirimu.
Adakah yang memintanya melakukan semua itu?
Apakah beliau diberi gaji?
Apakah beliau akan dipuji?
Ngertikan? Kerjamu yang cuma sehari hanya akan membuatmu lelah namun akan segar kembali keesokan harinya. Tapi bagi ibumu, itu bisa jadi hari istimewa. Mungkin bisa ia peringati sebagai ‘hari tanpa keringat’?.
5. Talking to The Lord
Mungkin sebagian dari kamu tidak bisa lagi melakukan point 1 sampai 4. Mungkin Ibumu sudah tenang disamping Tuhan dan hanya bisa memelukmu dari kejauhan.
Jangan bersedih. Ini bukan hal-hal yang harus ditangisi. Kamu punya Tuhan. Mulailah bercerita pada-Nya. Mulailah dengan sujud, mengangkat kedua tangan atau bahkan menutup mata dan menggumam.
Kemudian Tuhan akan tersenyum dan menyampaikan pesanmu, walau itu hanya sekedar, ‘aku rindu ibuku, Tuhan’.
Pada dasarnya, kita tidak harus menunggu moment hari ibu untuk berterimakasih atau menunjukan kamu sayang ibumu. Selama kamu masih punya kesempatan, kenapa tidak? Inget loh, tidak semua orang seberuntung kamu yang masih memiliki ibu.
Tinggalkan Balasan