Jabat Tangan? Begini Caranya!!

Berjabat tangan sudah menjadi kebiasan kita dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bentuk pertemuan maupun kesepakatan. Mungkin kita tidak memikirkan dampak dari berjabat tangan, namun tidak bagi orang-orang yang sedang berjabat tangan dengan kita. Dalam melakukan hal baik ini pasti ada beberapa cara atau tradisi yang perlu kita perhatikan. Jangan sampai kita melakukan hanya sekedar memberikan telapak tangan, tanpa mengetahui makna yang sebenarnya dari berjabat tangan tersebut. Coba kalian bayangkan bagaimana kesalnya kita bila berjabat tangan dengan orang yang terlalu cuek, jutek, lunglai, tidak bersemangat atau sebaliknya sangat bersemangat sehingga membuat kita makin ilfil dan berfikiran aneh-aneh yang ujung-ujungnya keakraban kita semakin berkurang.

Begitu pun halnya dengan kita, jika tidak memperhatikan betul cara yang baik dalam berjabat tangan, jangan sampai kita dikategorikan sebagai orang yang tidak membawa dampak baik dalam menjalin hubungan silaturahmi antar lawan jabat tangan kita.

Berikut adalah beberapa teknik berjabat tangan dengan baik dan sopan :

  1. Tatap Lawan Bicara.
    Tataplah mata lawan bicara anda saat berjabat tangan dengannya. Ini menunjukan awal yang bagus karena memberikan kesan rasa hormat dan menumbuhkan kepercayaan diri anda.
  2. Berjabat tanganlah dengan sepenuh hati.
    misalkan saat berjabat tangan posisi telapak kita dalam keadaan sempurna, tidak setengah – setengah atau hanya menggunakan jari saat berjabat tangan dengan lawan bicara. Hal ini bertujuan agar kita bisa menunjukan perasaan yang akur, bersahabat, harmonis dan nyaman atau tidak meninggalkan perasaan luka.
  3. Jangan terlalu berlebihan saat berjabat tangan.
    Beberapa orang mungkin sangat berlebihan atau memegang dengan keras, mengayunkan tangan keatas ke bawah. Ini menunjukan kalau kita terlalu banyak bicara. Istilah orang Palu“ba’konga”. Jadi sebaiknya kita harus biasa saja, jangan membuat orang lain kesal.
  4. Memperhatikan kondisi lawan bicara.
    Dalam berjabat tangan yang harus diperhatikan adalah melihat dari fisik dan kondisi orang tersebut. Contohnya orang sakit, dia mungkin memiliki tulang yang lemah dan terbatas untuk bergerak. Maka usahakan agar kita berjabat tangan sesuai kondisi orang tersebut.
  5. Terakhir,ingatlah untuk menciptakan jabat tangan yang bermakna.
    Jika kita berjabat tangan lalu segera melepaskan tangan, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, maka orang itu akan menanggapi sebagai hal yang main-main tidak diiringi dengan perasaan tulus.

Nah,demikianlah beberapa tips mengenai cara berjabat tangan yang baik. Semoga tips yang diatas bisa direnungi dan diaplikasikan saat bertemu dengan orang-orang disekitar anda.


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags: