5 TIPS MENAKLUKKAN SKRIPSI

Mendengar kata “skripsi” mungkin akan sedikit mengerikan bagi para mahasiswa yang belum memulainya. Terlebih lagi bagi mereka yang kuliah di jurusan yang menggunakan bahasa asing. Yang ada di pikiran mahasiswa tingkat bawah adalah mengerikannya skripsi yang ditulis dan diujikan tanpa bahasa Indonesia. Padahal sebenarnya tak semengerikan itu.

Berbicara masalah skripsi tentu akan dimulai dari kata bingung. Kebanyakan mahasiswa termasuk saya mengalami kebingungan saat memilih judul pertama kali. Mau memilih yang ini sudah diambil orang, mau pilih yang itu tidak sesuai dengan keinginan kita. Lantas, bagaimana cara untuk memulai skripsi?

Pilihlah judul yang tidak jadul

Terkadang mahasiswa memilih judul yang mirip dengan skripsi pada umumnya. Tahu tidak, dosen yang menyeleksi judul proposal skripsi itu bosan lihat judul yang itu lagi dan lagi. Saat kamu mengangkat judul yang tidak jadul, pasti dosen akan tertarik dengan itu. Kamu pasti membaca hampir semua skripsi di jurusan atau program studimu dan kamu pasti tahu mana judul yang sudah sering diangkat. Coba pilihlah judul yang menurutmu jarang diangkat menjadi judul skripsi di tempatmu. Buatlah judul yang “aneh” bin menarik.

Pilihlah topik yang sesuai dengan kemampuanmu

Ingat, saat kamu menawarkan judul skripsi pertama kali, dosen pasti akan menanyakan sedikit banyak tentang gambaran isi skripsimu nanti. Jika kamu memilih judul yang sesuai dengan kemampuanmu terlebih lagi jika sesuai hobimu maka kamu tidak akan kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Misalnya, jika kamu kuliah di jurusan bahasa, kamu bisa memilih topik tentang menulis jika kamu memiliki kemampuan di bidang menulis terlebih jika kamu memang hobi menulis. Kemampuanmu sangatlah dibutuhkan. Bagaimana mau meneliti nanti jika si peneliti sendiri tidak memiliki kemampuan di bidang yang ia teliti. Pertanyaan yang pasti dilontarkan oleh dosenmu adalah mengapa kamu memilih judul itu dan bagaimana kamu melakukan penelitian itu.

Pilih KKN (Kuliah Kerja Nyata) atau ujian proposal dulu?

Terkadang ini membingungkan mahasiswa karena keduanya sama-sama penting. Jika ujian proposal belum dipastikan tanggalnya, ada baiknya jika kamu memilih KKN dulu karena KKN hanya diadakan setahun dua kali (tergantung peraturan kampusnya). Namun, satu hal yang harus diingat yaitu kamu harus telah melewati tahap penyetoran judul. Sehingga sebelum mengikuti kegiatan KKN, kamu telah mendapatkan pembimbing untuk penulisan skripsi. Di tempat KKN nanti, kamu dapat meluangkan waktu di selah-selah  istirahat untuk menulis skripsimu sedikit demi sedikit sehingga pulang KKN nanti kamu bisa bimbingan dan langsung ujian proposal.

Skripsi itu jangan langsung diketik

Tahu tidak, kenapa skripsimu lama dibuat? Itu karena kamu langsung mengetiknya. Tidak adanya kutipan dalam tulisanmu terkadang membuatmu berhenti mengetik, ia kan? Berdasarkan pengalaman membuat skripsi dalam waktu 3 hari, skripsi itu jangan langsung diketik tapi dikumpulkan dulu referensinya. Setelah penelitian, kamu bisa mengikuti jejak membuat skripsi dalam waktu 3 hari. Caranya, hari pertama harus kamu pergunakan untuk mengumpulkan referensi yang kamu butuhkan. Dengan catatan, hari sebelumnya kamu harus mendaftarkan semua referensi yang kamu butuhkan itu. Hari kedua dan ketiga adalah waktumu untuk mengetik semua data yang telah kamu peroleh. Semua akan selesai dalam waktu 3 hari saja jika kamu sungguh-sungguh, fokus, dan menentukan target penyelesaiannya.

Berdoa dan mintalah restu orang tua

Sehebat apapun kamu menargetkan penyelesaian skripsi atau bahkan tidak tidur beberapa malam hanya untuk mengetik semua data, tanpa doa dan restu orang tua semuanya hanya sia-sia. Berdoalah, mintalah pada sang pemilik ilmu untuk melancarkan jalanmu dalam menuntut ilmu.

Kamu telah memulai semuanya dan kewajibanmu sekarang adalah menyelesaikannya. Akhirilah semuanya disana, di podium dimana tali togamu dipindahkan dan dimana orang tuamu terharu bangga melihatmu menggapai satu keinginannya. Memang tak ada jalan kesuksesan yang mulus namun tetaplah berusaha dan berdoa. Ingatlah, keberhasilan tidak akan mengkhianati kerja keras.


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags: