Beberapa Mahasiswa Untad Ini,Membuat Mu Sadar Bahwa Kamu Bisa Melakukan Banyak Hal Di luar Jurusan Mu (Part I)

Pernah gak, kamu ditanyain sama teman atau keluarga, tujuan mu kuliah buat ngapaian?

Mungkin, ada banyak jawaban yang bergejolak muncul ketika ditanya tujuan dari kuliah. Banyak alasan dan dorongan yang beragam “mengapa kita harus kuliah?” jawabannya secara umum adalah “belajar” dan jadi orang “sukses”.
Namun jika mengharapkan bekal dari belajar di kelas tentu tidaklah cukup. Sebenarnya belajar tidak hanya didapat dalam kelas perkuliahan saja. Akan tetapi, ada banyak hal yang bisa kita pelajari di luar kelas untuk menggali seberapa besar potensi yang kita miliki. Olehnya itu, sangat penting bagi kita untuk mencari skill dan pengalaman dari berbagai kegiatan di luar kelas perkuliahan, seperti ikut organisasi kampus, event , dan masih banyak lagi hal positif yang bisa kita lakukan untuk menambah kualitas dan nilai plus diri kita.

Nah, alasan inilah yang juga dipakai oleh 4 mahasiswa Untad ini. Mereka mencoba menggali skill sebanyak mungkin bahkan, diluar dari jurusan yang mereka tekuni. Siapa saja mereka:

1. Andi Rizky Hardiansyah

Andi Rizky Hardiansyah, atau yang akrab disapa “Iki” merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2010. Ia agak sedikit berbeda dari kebanyakan mahasiswa matematika FKIP lainnya. Karena, Ia tidak hanya menggeluti dunia pendidikan dengan mendirikan “Banua Mentor” dan Edu Volunteer, akan tetapi Ia juga menggeluti dunia teknologi yang berbau animasi (Game Developer). You know Pals, Iki dan rekan-rekannya telah mendirikan sebuah usaha baru yang antimainstream dari usaha kreatif di Kota Palu, yaitu “Anoa Studio,” sebuah rumah produksi game yang mengangkat kearifan lokal dari tanah kaili. Hal ini tentu saja terdorong oleh passion dan kepercayaan yang kuat untuk menampilkan setiap kemampuan yang dimiliki.

2. Runny Porong Tahir


Runny, putri asal Sebatik ini merupakan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan angkatan 2013. Ia merupakan salah satu Film Maker di Untad. Baru-baru ini bersama rekannya Debi Ahyard, ia membuat sebuah film dokumenter yang mengangkat permasalahan Pulau Sebatik. Dimana banyak anak yang harus melewati perbatasan negara Indonesia-Malaysia hanya untuk bersekolah. Tidak sampai disitu, dari film yang berjudul “Sekolah Tapal Batas” inilah mereka menyabet penghargaan “Film Terfavorit Kategori Pilihan Dewan Juri” di ajang Eagle Award Documetary Competition 2015, yang di selenggarakan oleh Metro Tv dan Eagle Institut Indonesia. Tentunya ini sangat membanggakan, tidak hanya buat Runny sendiri tapi juga buat Kampus Kaktus kita Universitas Tadulako.

3. Lisa Marina Putri Tohoro

Lisa merupakan mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, angkatan 2011 yang mengambil konsentrasi di Jurusan Matematika. Tak kan ada yang menyangka dari penampilan sehari-harinya yang cukup sederhana, ternyata ia merupakan seorang Finalis Putri Indonesia tahun 2014. Mahasiswa Jurusan Matematika yang identik dengan hal-hal yang berbau ilmiah, bukan berarti tidak bisa mengikuti ajang ratu kecantikan dari seluruh daerah di tanah air ini. Paras yang cantik dan tentunya insight full, ditambah motivasi yang kuat membuat Lisa termotivasi untuk mempromosikan kekayaan daerah Sulawesi Tengah melalui ajang Pemilihan Putri Indonesia di Tahun 2014. Lisa juga sempat meraih banyak prestasi lainnya seperti Penyaji Terbaik 1 peragaan Busana daerah se-Sulawesi Tengah 2009, Putri Pariwisata Kabupaten Poso 2010, Runner Up 1 Putri pariwisata Sulawesi Tengah 2010, Runner Up 2 Duta BKKBN Se-Universitas Tadulako 2012, dan Utusan Sulteng dalam paket budaya (Pesona tana Sigi) di Jakarta 2014.

4. Moh Tofan Saputra Lasapa


Moh Tofan Saputra Lasapa adalah mahasiswa Fakultas Peternakan dan Perikanan angkatan 2011. Sebagai mahasiswa ia tidak hanya aktif di kampus. Akan tetapi, Ia juga aktif diluar kampus dengan segudang aksi sosial seperti pengembangan SDM. Bersama Rubalang (Rumah Bahari Gemilang), sebuah kelompok yang ia bentuk, Tofan sapaan akrabnya, mengajar anak-anak di wilayah pesisir Lero, Kab. Donggala. Tidak sampai disitu saja guys, ia juga mulai mengembangkan usaha dibidang event organizer dengan mendirikan Semart Management, sebuah EO yang pada bulan November ini mendatangkan Asma Nadia dalam Bedah Buku dan Kuliah Umum, Surga Yang Tak Dirindukan.

5. Rafani Al-Kahfi

Rafani adalah mahasiswa Fakultas Hukum Untad. Disela-sela menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa, ia tidak membatasi langkahnya guys untuk melakukan beberapa kegiatan di luar jurusannya; seperti menjadi reporter aktif Media Tadulako, dan berdakwah bersama organisasi kampus seperti LDK UPIM UNTAD. Bukan hanya itu saja guys, ia juga mencoba peruntungannya di dunia bisnis. Nah baru-baru ini bersama rekannya ia juga mengembangkan bisnisnya yang berupa sebuah event organizer anyar “Semart Menegement”. Dalam hal ini Rafani menduduki posisi sebagia Direktur. Selain itu, ia juga merintis sebuah usaha catering yang diberi nama Sarjana Catering. Tentunya, Rafani memiliki strategi pembagian waktu yang baik guna menyelaraskan seluruh aktifitas dan kegiatannya baik kuliah, kerja, organisasi, maupun bisnis. Ditambah motivasi yang besar tidak hanya dari Rafani sendiri akan tetapi dari keluarga dan orang-orang disekitarnya.

Menurut kamu, siapa lagi yang seperti mereka?
Kirim rekomendasi mahasiswa yang juga melakukan banyak hal menurut versi kamu, ke email (media.anakuntad@gmail.com).


Diterbitkan

dalam

oleh