Mau Kuliah Farmasi UNTAD? Yuk Kenali Dulu Beberapa Fakta dan Mitos di Jurusannya

mahasiswa farmasi 5

5. Anak Farmasi Pasti Tahu Obat!

Anak farmasi sering kali syok dan linglung ketika ditanya tentang obat oleh teman, sepupu, kakak, kakek, nenek, ibu, ayah, tetangga, ibu kantin, tukang somay dkk. Padahal masih semester I. Empat tahun kuliah farmasi saja rasanya belum cukup untuk menghapal 50% dari obat yang tersebar di pasaran dan mencapai ribuan dengan nama dagang obat yang baru dan terus bermunculan.

Banyak orang mengira anak farmasi (S1) pasti tahu obat. Pemikiran seperti ini wajar “Lah kan kuliah tentang obat, masa tidak tahu obat?” Jangankan orang awam, anak farmasi sendiri saja bingung kenapa mereka minim pengetahuan obat padahal sudah mati-matian kuliah dan praktikum! Jika kalian anak farmasi, tenang saja kalian tidak salah atau sia-sia kuliah (Ciee seneng nie dibelain).

Ada beberapa faktor mengapa anak farmasi kikuk menyarankan obat. Pertama, di bangku kuliah, anak farmasi (SI) khususnya semester awal terlebih dahulu belajar anatomi dan fungsi tubuh manusia, kimia, fisika, biologi dan matematika, mengetahui tumbuh-tumbuhan yang bisa menjadi cikal bakal obat, dan mengetahui senyawa-senyawa kimia yang digunakan dalam formulasi obat hal ini penting dikuasai sebelum masuk ke tahap dasar cara pembuatan obat (tablet, sirup, kapsul, suspensi, emulsi,dll). Dengan kata lain mahasiswa S1 farmasi lebih disiapkan untuk mengetahui cara memproduksi obat bukan cara memberikan/menyarankan obat. Hanya 20% mata kuliah yang membekali mahasiswa farmasi tentang pemberian obat dan baru dipelajari saat menginjak semester 5-6. Untuk itulah ada kuliah Profesi Apoteker guna memperdalam pengetahuan dan cara pelayanan informasi obat kepada pasien dengan baik. Kedua, sebelum anak farmasi menyarankan obat, banyak yang harus diketahui dan dipertimbangkan seperti nama dagang (merek obat), kandungan senyawa aktif obat, khasiat obat, dosis obat, efek samping, cara pakai, kontra indikasi obat, juga riwayat penyakit dan obat-obat yang pernah dikonsumsi pasien sebelumnya. Alhasil buku ISO (Informasi Spesialit Obat), Obat-obat penting dan MIMS (Monthly Index of Medical Specialities) adalah buku wajib mahasiswa farmasi jika kepepet menyarankan obat untuk mencontek informasi obat agar tidak salah dan benar-benar yakin.

Anak farmasi pasti tahu obat? Jawabannya masih absurb. Balik ke masing-masing pribadi, ada yang expert karena memang rajin ngapal obat (jarang banget) atau sudah pernah kerja di Apotek/RS.

 

PREV         1    |    2    |    3    |    4    |    5    |    6    |    7         NEXT


Diterbitkan

dalam

oleh