Yang Jelas Ibu Saeni Lebih Mirip Nyonya Puff Ketimbang Spongebob

Ini soal pembelaan.

Meskipun nyonya Puff tidak dibahas, tapi Spongebob punya peran penting dalam tulisan ini.

BELA erat kaitannya dengan peduli. Sesuatu yang baik dan mulia. Tentu kata ini tidak ada kaitannya dengan judul lagu Jazon Mraz Bella Luna, meski pun kata Bella dalam bahasa Italia dan Spanyol juga memiliki arti yang baik yakni Indah atau Cantik. Tapi BELA disini berarti peduli seperti juga dalam kalimat bela Negara atau bela yang benar.

Dalam pelaksanaannya kata BELA ternyata banyak melibatkan niat dan cara pandang pelakunya. Dan kalau sudah seperti itu niat dan cara pandang akan menentukan model BELA  yang akan diekspresikan pelaku. Rumit juga ya.

Pernahkah anda merasa muak melihat para pemBELA yang bereaksi secara berlebihan. Di media sosial anda akan sering menemukan jenis pembela seperti ini. Banyak dari mereka justru membuat orang yang dibela tidak senang.

Ingat kisah Laila dan si Qais yang Majnun? kisah percintaan paling populer abad 11 karya Nizami. Shakespeare disebut-sebut terinspirasi dari kisah ini sampai ia membuat cerita Romeo and Juliet. Jalaluddin Rumi juga katanya terpengaruh Laila Majnun dalam menulis Matsnawi. Sampai dimana tadi?

Oh iya, “BELA”. Dalam kisah Laila Majnun, seorang kesatria yang iba kepada Qais menghimpun tentaranya. Tanpa koordinasi apapun dengan Qais, sang kesatria bersama pasukannya langsung menyerang desa Laila. Tujuannya satu, ingin memBELA Qais. Ia ingin menyatukan cinta Qais dan Laila yang dipisahkan oleh ayah Laila.

Apa reaksi Qais? Diluar dugaan, Qais sangat menentang tindakan itu bahkan ia merawat orang yang terluka dari desa Laila. Kalau saya jadi Qais saya mungkin akan menyarankan pada kesatria itu agar sering-sering nonton Spongebob. Supaya tidak selalu menyelesaikan sesuatu dengan kekerasan, tidak melakukan kekerasan atas nama pemBELAan. Supaya dia juga tahu, bahan baku yang menjadikan Krabby Patty sangat special adalah CINTA.

PemBELAan yang sama juga dilakukan AADC lovers terhadap Cinta. Mereka menghujat Rangga yang begitu “jahat” meninggalkan Cinta selama 14 tahun tanpa penjelasan. Bahkan Mira Lesmana dan Riri Reza ikut menuai luapan dendam para AADC Lovers. Pertanyaannya, apa iya Cinta mengharap di BELA seperti itu? Buktinya Cinta malah enjoy saat jalan sama Rangga. Belum sampe 24 jam jalan saja mereka sudah cipokan sebelum berpisah, membuat para pria yang tergabung dalam barisan “Rangga Haters” semakin muak. Saya curiga para pembenci hanya cemburu saja. Paling tidak kebencian itu menunjukkan mereka susah move on selama 14 tahun? Saya yakin, haqul yakin, meski saya tidak sampai membenci Mira Lesmana.

Bagaimana dengan agama?

Kalau untuk yang satu ini kata “BELA” tidak usah diragukan lagi. Da’i sejuta ummat almarhum KH. Zainuddin MZ pernah berkata, tukang becak yang tidak taat ibadah saja bisa marah luar biasa kalau agamanya dilecehkan.

Tanggal 9 April lalu, facebook tanah air heboh karena santri NU yang menjalani tugas dakwah di Papua mengupload foto dirinya yang sedang menyuapi seekor anjing kelaparan. Foto tersebut dikomentari lebih dari 2 ribu kali dan lebih dari 5 ribu kali dibagi.

Pertengahan Mei lalu media sosial tanah air sempat geger karena Zakia Belkhiri, gadis 22 tahun yang berjilbab melakukan foto selfie bersama pengunjuk rasa anti Islam di Belgia.

Beragam tanggapan netizen muncul. Tidak sedikit yang mengecam dan menuduh para pelaku sebagai agen-agen yang merusak Islam dari dalam. Saya sempat membayangkan Si santri dan si Zakia tanpa Gotik ini beraksi layaknya Ethan Hunt dan Ilsa dalam film Mission Imposible 5. Sebagai agen-agen katanya.

Dalam statusnya Abdu L Wahab, santri NU itu menulis “Puncak dari agama adalah cinta.” Mirip Spongebob kan. Sementara Zakia gadis berjilbab Belgia memberi keterangan “Ini sama sekali bukan sebuah protes. Saya hanya ingin berbagi kebahagiaan dan perdamaian.”

Tanggal 8 Juni lalu atau tepat hari ke tiga puasa, Polisi Pamong Praja kota Serang, Banten merazia warung yang buka disiang hari. Salah satu korbannya ibu Saeni yang menangis saat petugas membungkus dan mengangkut semua makanan dagangannya. Tentu Pol PP – salah satu personilnya memakai rompi berlogo SUPERMAN – beralasan tindakan ini untuk membela kesucian bulan Ramadhan. Selain membela kebenaran dan membasmi kejahatan tentunya.

Reaksi pem-BELA-an pada ibu Saeni juga bermunculan. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ulama sekelas Quraish Shihab berkomentar khusus terkait polemik ini. Tak hanya komentar, Presiden Jokowi memberikan bantuan 10 juta untuk ibu Saeni, katanya untuk melunasi hutang-hutangnya. Pun Dwika Putra melalui akun twitter-nya berhasil mengumpulkan donasi lebih dari 265 juta hanya dalam waktu 36 jam.

Para pemBELA agama yang mengecam tindakan Si Santri, Si Zakia dan menutup paksa warung Ibu Saeni menurut saya tidak ubahnya seperti kesatria dalam cerita Laila dan Majnun. Banyak yang bilang mereka masih perlu belajar agama. Menurut saya soalnya bukan belajar agama, saya yakin mereka sudah belajar, mereka hanya kurang tamasya saja. Paling tidak bergabung dengan Spongebob pergi ke ladang ubur-ubur untuk sesekali berburu.

Seandainya saya ‘orang dalam’ Krusty Krab, niscaya saya sudah menyarankan ke Tuan Krab agar Abdu, Zakia, dan Dwika Putra bisa bekerja sebagai pramu saji di restoran-nya. Tentu Ibu Saeni dan Spongebob menjadi arsitek di dapur. Jokowi  jadi CEO-nya, Quraish Shihab jadi HRD, dan Jusuf Kalla sebagai kasir menggantikan Squidward yang sudah jadi seniman bermodalkan uang sumbangan dari netizen.

Sementara saya sesekali akan memutar Bella Luna-nya Jason Mraz agar bisa move on dan tidak lagi mengutuki akhir cerita AADC 2 yang bahagia.

____

Palu, 8 Ramadhan 1437 H/13 Juni 2016

Selamat menunaikan ibadah puasa.

Kenapa harus bahagia Riri Reza…????


Diterbitkan

dalam

oleh