Kenapa Harus jadi Relawan? Bukanya hanya Menghabiskan Waktu?

Pertama-tama, mari kita pahami arti relawan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : relawan/re.la.wan/sukarelawan/su·ka·re·la·wan/ /sukarélawan/ n orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan).

Anies Baswedan : Relawan itu adalah orang-orang yang terpanggil untuk mau berbuat dan mereka melihat harapan perubahan.

Dari pengertian di atas relawan (Volunteer) bisa disimpulkan bahwa Relawan adalah seorang yang melakukan suatu kegiatan dengan sukarela dan ikhlas karena terpanggil untuk menjadi solusi bagi suatu permasalahan. Seorang relawan tidak pernah mengharapkan suatu imbalan secara fisik walaupun tanpa disadari imbalanya lansung berdampak pada pribadinya.

Sebenarnya tanpa kita sadari banyak hal yang kita lakukan selama ini sudah menjadikan kita seorang relawan, misalnya menjadi panitia pada sebuah kegiatan, memunggut sampah, bersedekah dan lain lain.

Pada pelatihan volunteerism yang saya ikuti,  tanggal 15 januari 2017 yang diselenggarakan oleh komunitas Mosikola, banyak hal yang menyadarkan saya untuk menjadi  seorang relawan, salah satunya kata-kata pembuka dari pemateri.

“Apalah arti hidup ini, bila hidup hanya soal diri sendiri” Deby Ahyar

Kata-kata pembuka materi tersebut sangat menyentu hati saya dan menyadarkan saya ternyata kebanyakan yang selama ini saya perbuat sangat egois, hanya memntingkan diri sendiri. kata-kata ini pula yang menjawab pertanyaan saya.

Selain itu, ada sebuah film pendek yang sangat mengiunspirasi dengan judul “Sekolah Tapal batas”, film tersebut menceritakan tentang seorang  ibu bernama Suraida, yang rela menetap di pulau Sebatik untuk menjadi seorang guru di sekolah Tapal batas. Ibu Suraida ini rela meninggalkan profesinya sebagai dosen di Universitas Hasanudin karenah hatinya tersentuh melihat keadaan pendidikan di Pulau Sebatik tersebut. Nonton klik di sini

Kenapa harus jadi relawan?

Kita adalah Manusia yang merupakan makluk ciptaan tuhan yang tidak hanya memiliki otak tetapi juga memiliki hati, dimana hati ini merupakan suatu organ dalam tubuh yang dapat mengendalikan perbuatan baik atau buruk.

Sebagai seseorang yang memiliki hati yang tulus tentunya memiliki rasa peduli, Panggilan jiwa untuk menyelesaikan suatu masalah bagi orang banyak (misalnya masalah pendidikan dan kesehatan), dan lainnya sebagainya yang berhubungan dengan niat baik. Dalam hal ini relawan diharapkan ” hadir menjadi solusi, mengubah niat baik menjadi aksi baik”.

hati tulus
foto by : titusbercerita.blogspot.com

bukanya hanya menghabiskan waktu?

tanpa kita sadari seiring bertambahnya waktu 1 kebaikan yang kita lakukan akan melahirkan beribu kebaikan baru dan akan kembali ke pemberi kebaikan. jadi waktu yang kita berikan untuk menjadi relawan tidak akan pernah sia-sia.

 

Semoga tulisan yang sangat singkat ini dapat membuka hati dan pikiran, karena kebaikan berasal dari diri kita.