Rubalang The Explorer 2017 Sukses Digelar di Pulau Madilao Kabupaten Morowali

Rubalang The Explorer 2017 (RTE  2017) di pulau Madilao (pulau Dua Laut), kecamatan Bungku selatan Kabupaten Morowali, telah terlaksana dengan sukses. kegiatan ini dimulai tanggal 16-22 Januari 2017, dengan menempuh pejalanan Darat dan laut dari kota Palu ke Pulau Madilao.

RUBALANG (Rumah Bahari Gemilang) merupakan komunitas gerekan peduli pesisir berbasis edukasi. Kehadiran RUBALANG bukan kemudian untuk menyelesaikan permasalahan pesisir, tapi ingin mengajak  seluruh pihak terlibat dan bergerak bersama untuk menyalakan harapan pesisir yang pada akhirnya membawa Indonesia lebih baik. Rubalang The Explorer adalah salah satu kegiatan wajib komunitas Rubalang yang bertujuan untuk melahir tumbuhkan optimisme pendidikan pesisir, RTE 2017 ini bertemakan “Menyapa Pesisir Nusantara”.

Pulau Madilao adalah salah satu dari puluhan pulau-pulau yang tersebar di wilayah Kecamatan Bungku Selatan, masyarakat pulau ini adalah suku Bajo dimana profesi seluruh masyarakat adalah Pelaut atau Nelayan. Dipulau ini terdapat sekolah SD dengan jumlah murid 26 anak, diantaranya dua  anak duduk dikelas 6. SD madilao ini masih sangat memprihatinkan dari segi bangunan, guru, kelengkapan belajar mengajar, semangat siswa-siswi, motivasi orang tua dan lainya. beberapa hal yang memprihatinkan inilah yang menjadi tolak ukur komunitas RUBALANG memilih pulau ini.

16 Januari 2017, pukul 10 malam RTE dilepas oleh pembina Rumah Bahari Gemilang (RUBALANG) yaitu Dr. Muh Nursangaji, DEA dari Halaman TVRI kota palu menuju Pulau Madilao. perjalanan tersebut menempuh jarak sekitar 520 Km darat dan 200 Km laut, dalam waktu kurang lebih 22 jam.

Tim RTE yang berjumlah 42 orang tersebut sampai dipulau Madilao 18 Januari 2017, pukul 7.30 WITA. Rasa capek seteleh menempuh jarak yang cukup jauh tersebut seketika berubah menjadi semngat setelah melihat keidahan pulau dan sambutan penduduk dan anak-anak yang berseragam sekolah SD. Masyarakat Setempat sangat menyambut gembira kedatangan Tim RTE 2017 tersebut.

Beberapa jam setelah kedatangan tim RTE tersebut kegiatan inti beru di mulai pukul 13.00 diawali dengan pembukaan, setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan yang menjadi tujuan kedatangan RTE. Rangkaian acara RTE yaitu Kelas Gemilang (include kelas budi pekerti, kelas Mimpi, Puisi, PHBS, dll), Kado Awal Tahun, Festival anak Pesisir, Jelajah Bahari, serta sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya pendidikan anak.

16251330_1156231424474402_2027168071_o
Pembukaan RTE 2017, Take by Rahmat

Pada pelaksanaan kegiatan RTE 2017 ini terbilang sukses, karena seluruh rangkaian kegiatannya berjalan dengan lancar dan antusias masyarakat dan siswa SD sangat tinggi. diantaranya keikut sertaan Pemuda dan Orang tua dalam kegiatan ini, misalnya orang tua ikut medukung anaknya hadir, menyediakan fasilitas yang dibutuhkan, ikut membantu pembuatan panggung dan lain sebagainya.

Sabtu, 21 Januari 2017 pukul 19.30 rangkaian acara yang terakhir yaitu festival anak pesisir dirangkaiakan dengan penutupan pada akhir kegiatan. festifal anak pesisir ini di buat meriah dengan beberapa penampilan dari beberapa anak sekolah, yaitu pengumuman juara lomba (azan, hafal surah-surah pendek), berbalas pantun, penampilan juara lomba, pembacaan puisi cita-cita, pemberian Kado awal tahun dari sponsor dan lain lain, kegiatan ini juga didesain dengan nuansa pulau. Dengan bekrakhirnya festival ini seluruh kegiatan ini RTE 2017  dipulau Madilao resmi ditutup.

16326481_1156247344472810_436725949_o
Magrib Ceria, Take by Fadhel
16229606_1156248657806012_1274844266_o
Kelas Budi Pekerti, Take by Fadhel
16326761_1156244091139802_2114478668_o
Persiapan Lomba Hafalan Surah Pendek, Take by Fadhel
16325434_1156244777806400_511176229_o
Kelas Puisi, Take by Fadhel
16326241_1156509234446621_730371680_o
Pengenalan Komputer, Take by Fadhel

Minggu, 22 Januari 2017, tim RTE beranjak meninggalkan pulau Madilao menuju Sombori, Jelajah Bahari ini merupakan rangkaian kegiatan penutup . Kegiatan ini merupakan bonus tim RTE yang sudah rela meluangkan waktunya di kagiatan ini sebelum kembali ke tempat masing-masing.

Dibalik suksesnya pelaksanaan kegiatan ini ada satu hal yang menjadi keluahan Tim RTE, hal ini pula yang membuat semnagat tim sedikit menurun. hal tersebut yaitu dibongkarnya gedung sekolah SD oleh Oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, sehingga tempat belajar siswa dipindahkan di Balai Desa. informasi yang di dapatkan dari warga setempat bahwa gedung ini dibongkar dengan alasan akan di gantikan dengan gedung baru. terkait dengan pembongkaran gedung tersebut terlihat di wajah masyarakat, pemerintah desa, guru dan siswa sangat kecewa karena meerka banyak yang tidak mengatahui motif dan pembongkaran gedung sekolah tersebut apalagi mereka belum memiliki tempat untuk proses belajar mengajar yang baru.

Menurut pendapat penulis, jika memang pemerintah kabupaten Morowali ingin mendirikan gedung baru, gedung sekolah lama itu tidak perlu dibongkar yang perlu dilakukan mendirikan gedung baru tanpa mengganggu gedung lama. simpel kan. kenapa harus begitu?

“pertama, setelah gedung lama dibongkar belum tentu satu-dua minggu kemudian gedung baru jadi, pasti memerlukan waktu berbulan-bulan medirikan sekolah baru, jika belum jadi, mereka belajar dimana?”

“kedua, gedung lama itu adalah hasil karya dan usaha dari rakyat setempat”.

16251149_1156311741133037_2093634649_o
Gedung Sekolah Sebelum Dibongkar, Take by Ifan
16326789_1156230531141158_742217170_o
Gedung Sekolah Setelah Dibongkar, Take by Rahmat

Saya juga sempat mengutip sebuah kalimat indah yang disampaikan H. Lalo dalam sambutannya saat pelepasan dari UNTAD 2 Morowali “yang mereka butuhkan bukan Gedung yang permanent, tapi yang mereka butuhkan adalah tim pengajar dalam hal ini adalah Guru”. Hal ini memberikan gambaran bahwa yang lebih mereka butuhkan yaitu Guru.

Pada acara penutupan, Ketua RUBALANG, Moh. Tofan Saputra mengucapkan terimakasih kepada seluru pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, khususnya para relawan  dan beberapa komunitas yang ikut terlibat lansung, diantaranya komunitas 1000 guru Sulteng, anakUntad.com, Info Tadulako, Nuansa, TDA, Warung Menantu, kakak-kakak dari Morowali serta semua pihak yang ikut mendukung dan Para donatur.

    RUBALANG selalu membawa pesan bahwa setiap perjalanan haruslah makin menumbuhkan kecintaan terhadap tanah, air dan negri ini.