Bagi mahasiswa baru (angkatan 2011-2017 kebawah) pasti belum pernah mengetahui cerita ini. Bahwa 7 tahun lalu pernah ada sekelompok mahasiswa Untad yang melakukan kritik terhadap kampus, namun kritik ini bukan disampaikan melalui jalan demonstrasi melainkan dituangkan dalam sebuah karya. Yakni sebuah film dokumenter yang menceritakan betapa mirisnya wajah kampus Untad saat itu. Seketika film tersebut menjadi fenomenal dan kontroversial.
Film ini berjudul “Tadulako Mild”. Sebuah film dokumenter karya Nur Soima Ulfa, dkk yang merupakan mahasiswa ilmu komunikasi angkatan ke-2. Tadulako Mild adalah karya yang sangat emosional. Menceritakan “borok” nya kampus Untad pada tahun 2010 karena pada masa itu kampus Untad “belepotan” dengan iklan rokok disetiap sudutnya. Bila kamu telah menjadi mahasiswa Untad pada tahun itu atau kamu memasuki kawasan kampus Untad ditahun tersebut maka kamu akan menemukan ratusan iklan rokok terpajang hampir diseluruh wilayah kampus. Di sepanjang jalan, di dalam gedung PKM, koperasi mahasiswa, kantin, BAK bahkan Rektorat sekalipun pun. Seolah kita memasuki kawasan pabrik rokok ketimbang sebuah kampus yang bernuansa akademis.
Tentu saja hal ini bertentangan dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2003 Tentang Pengamanan Rokok Untuk Kesehatan yang menyebutkan bahwa tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok.
Sementara kampus Untad pada masa itu yang ada justru sebaliknya. Sebagaimana cuplikan dalam film tersebut sedikitya terdapat 1.071 logo L.A Mild tersebar dalam bentuk poster, stiker, banner, taplak meja, dan sebagainya. Termasuk tersebar di 23 kantin kampus dan 39 tiang banner terpasang dipinggir jalan sepanjang 2 km
Film ini bisa disebut sukses menampar wajah kampus Untad pada masa itu. Meski kemasan filmnya dalam bentuk genre komedi, namun bagi siapapun yang menontonnya terutama keluarga besar mahasiswa Untad akan merasakan sensasi emosional antara perasaan sedih, marah, kecewa, dsb. Seolah ingin berteriak “kampus kami bukan tempat iklan rokok!”
Yups, kita mesti berterima kasih kepada kak Soima, dkk karena telah menyadarkan kami dan birokrasi untuk terus berbenah. Menjadi kampus yang lebih ramah akan nilai-nilai akademis. Yah berkat film ini akhirnya terbit SK Rektor yang menyatakan kampus Untad sebagai kawasan bebas rokok sehingga tidak ada lagi sponsor rokok di dalam berbagai kegiatan mahasiswa.
Oh ya Film ini merupakan salah satu dari empat film jagoan Kickstart Palu tahun 2010 loh. Film ini juga diikutsertakan dalam berbagai ajang festifal film termasuk salah satunya diputar pada Jakarta International Film Festival (JIFFest) 2010. Keren kan.
Meskipun ini adalah cerita lama, tapi saya yakin dan percaya bahwa pesan dan makna film ini masih relevan dalam kehidupan kita saat ini. Bahwa dengan berkarya kita bisa membuat perubahan-perubahan baik disekitar kita. Semoga cerita ini memberikanmu inspirasi ya.
Bagi yang penasaran dengan filmnya bisa menonton dibawah ini ya. Atau kunjungi Youtube dengan kata kunci “Tadulako Mild”. Selamat menikmati 🙂