Untad berencana akan mengeluarkan sekitar 1.500 mahasiswa per 15 Agustus mendatang. Hal ini dikarenakan mahasiswa tersebut telah melewati batas maksimal waktu studi yang ditetapkan kampus, yakni selama 7 tahun.
Sebagaimana dilansir ANTARA Sulteng (6/8), menurut Rektor jumlah itu awalnya berkisar 2.500 mahasiswa. Namun setelah dipacu dan diberikan kebijakan perpanjangan selama dua bulan, tersisa sekitar 1.500 mahasiswa.
Rektor juga menjelaskan dari jumlah itu, hampir 90 persen adalah mereka yang aktif di organisasi kemahasiswaan (aktivis), dengan jumlah kredit semester tidak mencukupi (sekitar 50 SKS) hingga semester 14. Padahal untuk menyelesaikan jenjang studi strata satu atau sarjana, minimal mahasiswa tersebut harus menyelesaikan sekurang-kurangnya 120 SKS.
Lanjut Rektor, mahasiswa yang terjebak di lembaga kemahasiswaan dengan nilai akademik yang rendah, merupakan ciri-ciri dan pertanda akan terancam untuk dikelurkan. Hal itu berdasarkan data dan fakta yang dimiliki kampus. Mahasiswa yang terancam DO tersebut rata-rata kuliah hingga tujuh tahun namun IPK masih 1,0. Rektor juga berpesan semoga dengan kebijakan ini, bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk dapat menyelesaikan studi serta tidak melakukan tindakan yang dapat memperlambat penyelesaian studi. Tutupnya
Source: ANTARA Sulteng
Baca Juga: 2.583 Mahasiswa Untad Terancam D.O, Ini Pesan Rektor
|
AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya |
Tinggalkan Balasan