Di Tadulako Menginspirasi Ku Temukan Keajaiban dan Inspirasi

Dibalik Tadulako Menginspirasi

Saya masih ingat sekali sejak tahun 2013 silam, saat saya masih duduk di semester baru mahasiswa. Saya mengenal yang namanya Kak Satrio Amrullah, Kak Edi Utomo Putra, Kak Muliati Supandi, orang-orang yang ada di awal berdirinya event ini. Saya yang awalnya masih memiliki jiwa-jiwa yang penarasan, mencoba bergabung bersama orang-orang hebat ini untuk menginisiasi awal event ini.

Awalnya saya tidak dapat membayangkan bagaimana bentuk kegiatannya. Dibayangan saya ini hanya sekedar event biasa dan tidak akan mungkin mengumpulkan sekian ratus mahasiswa seperti apa yang ada di pemikiran kak satrio saat itu. Ketidakpercayaan dan banyak pemikiran pesimis saat itu.

Tetapi, keajaiban usaha dan doa seolah memutarbalik pikiranpikiran negatif. Dengan usaha mereka, para relawan yang tak dibayar tetapi tulus bekerja, mensukseskan event pertama ini. Dengan kehadiran para inspirator yang berkilau prestasi, menjadi mahasiswa tidak biasa, mampu mengundang keajaiban-keajaiban lainnya sehingga kegiatan ini dapat berlangsung hingga setengah dekade. bukan disengaja atau telah diatur, tetapi kegiatan ini ada karena memang Tadulako sangat membutuhkan suntikan motivasi dan semangat baru untuk membangkitkan bakat terpendam dan tersembuyi tadulako muda.

Lihat saja, hampir tahun ketahun, semakin banyak mahasiswa tadulako yang mulai bangkit dan mencetak prestasi dari regional hingga internasional. Banyak pula alumni tadulako muda yang memiliki semangat besar untuk melanjutkan studi S2 ke luar pulau hingga ke luar negeri.

Untuk apa event ini ada? karena siapa lagi yang memiliki rasa bangga memiliki almamater Tadulako kalau bukan kita sendiri sebagai mahasiswa? siapa lagi yang memiliki mimpi besar untuk memperkenalkan Tadulako dan Sulawesi Tengah kalau bukan kita anak daerah?

Mengapa Harus Ikut Tadulako Menginspirasi ?

Saya memahami bahwa setiap orang diberikan oleh Allah masing-masing potensi dan bakat. Allah sudah menciptakan manusia dengan begitu sempurna. Tinggal bagaimana sebagai manusia untuk menjadi bersyukur dengan apa yang sudah di anugerahkan atau malah menjadi kufur nikmat. Ketika kita bersyukur, maka kita akan berbuat dan berkarya memanfaatkan detik kehidupan yang Allah berikan. Kita akan menggukan potensi itu untuk membuat orang tua bangga atau bermanfaat untuk orang lain. Tidak perlu menjadi orang lain, tetapi apa yang kita punya sekecil apapun, buatlah itu berharga dan istimewa. Orang lain yang sudah sukses, kita hanya perlu termotivasi oleh semangatnya yang pantang menyerah. Karena semua orang berhak untuk sukses, sesuai versinya masing-masing.

Saya sendiri menemukan mimpi saya melalui tanah Tadulako, almamater tadulako dan Tadulako menginspirasi. Yang awalnya saya hanya sebagai penonton dan pencari inspirasi hingga saya diberi kesempatan untuk berbagi di Tadulako Menginspirasi 2015. Saya memahami dan menyadari bahwa setiap perjalanan kita dalam menuntut ilmu, tidak akan lalai sebuah keajaiban untuk singgah ketika kita mau berusaha menggerakkan diri dan memanfaatkan potensi. Sesederhana apapun selama itu sebuah kebaikan, kita wajib berbagi kepada orang lain, agar hikmah dan semangat itu terus menular, dan semakin banyak generasi Tadulako muda yang bersinar. Semangat Tadulako menginspirasi menggiring saya untuk nekat dan tekad melanjutkan studi Magister hingga lolos di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Melalui tadulako menginspirasi tahun 2017 ini, inspirator yang luar biasa akan siap berbagi keajaiban hidupnya kepada kawan-kawan. Ada Kak Reni Septiani, Kak Zulkifli, Kak Andriawan Marcelino, dan Kak Ryan Hankey Raonto. Kawan-kawan Tadulako muda bisa menemukan motivasi dan semangat itu. Kawan-kawan akan menemukan keajaiban-keajaiban hidup bahkan pintu pintu sukses melalui tadulako menginspirasi. Jadi, jangan takut untuk melangkah untuk menemukan hikmah kehidupan. Hidup ini hanya sekali, dan setiap kita berhak untuk sukses menjadi Duta Tadulako Muda.

***

Shofia Nurun Alanur

– Inspirator Tadulako Menginspirasi 2015
– Alumni Pend. Kewarganegaraan FKIP Universitas Tadulako
– Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *