Ini Dia Profil Ketua BEM FISIP UNTAD Periode 2018-2019

Wahyu Aldat terpilih sebagai Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Tadulako tahun 2018 dengan perolehan 457 suara. Lahir di Lenju pada tanggal 03 Maret 1998, Wahyu merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Prodi Administrasi Publik angkatan 2015. Sebelum terpilih sebagai ketua BEM FISIP, Wahyu sempat menduduki posisi strategis sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik 2016/2017 dan Anggota IKMA se-Sulawesi.

Ia mengaku memilih untuk mencalonkan diri sebagai Ketua BEM FISIP, karena melihat problematika yang terjadi di fakultasnya, khususnya dalam hal kurangnya hubungan komunikasi antar lembaga. Berangkat dari masalah itulah, Wahyu tergerak untuk melakukan pergerakan perubahan agar bisa menyatukan lembaga-lembaga dilingkungan FISIP. Visi yang dicanangkan bersama wakilnya yakni “Terwujudnya BEM FISIP UNTAD yang berkualitas, aktif, dan bersinergi. Adapun misinya yakni, (1) Meningkatkan kualitas dan kinerja pengurus BEM FISIP UNTAD, (2) Mewadahi mahasiswa FISIP dalam pengembangan bidang akademik maupun non akademik, (3) Menjalin hubungan yang harmonis antar lembaga serta civitas akademika baik internal maupun eksternal BEM FISIP UNTAD.

Tak hanya aktif dalam dunia organisasi, Wahyu juga tetap menyeimbangkannya dengan kewajibannya sebagai mahasiswa dalam dunia akademik. Meskipun kadang kewalahan, ia tetap mencoba membagi waktunya dengan sebaik mungkin. Memiliki IPK 3,5 membuktikan bahwa organisasi bukanlah penyebab orang lambat menyelesaikan studinya seperti pemikiran banyak orang di luar sana.

Lewat penulis, Wahyu berpesan kepada para mahasiswa, khususnya di Universitas Tadulako, bahwa sangat rugi jika aktifitas kuliah kita habiskan hanya di dalam kelas. Karena kita adalah generasi penerus bangsa yang harus siap menjadi pemimpin masa depan Indonesia, maka sudah sepantasnya memanfaatkan waktu sejak dini untuk memantaskan diri lewat berbagai kegiatan-kegiatan positif.

Bagi teman-teman yang hanya ingin belajar dalam kelas, maka anda akan merugi. Karena di ujung masa kuliah kita hanya membawa selembar kertas yang berisi transkip nilai/ ijazah. Ingat, masa depan tidak dibangun dengan selembar kertas itu. Kita sebagai mahasiswa seharusnya menjadi manusia baru. Menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin di Indonesia. Anak muda yang kata- katanya, langkahnya, karyanya selalu bisa membuat perubahan untuk bangsa” pesan Wahyu.

Baca Juga :

Selamat kepada Wahyu Aldat. Semoga Visi dan Misinya dapat terwujud. Memberi berubahan untuk Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Tadulako.

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya

Diterbitkan

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *