10 Hal yang Dialami Mahasiswa Tingkat Akhir, Mitos atau Fakta?

3. Jadi Korban PHP Dosen Pembimbing

Waktu bimbingan sering menyesuaikan kesibukan dosen pembimbing. Bisa saja kamu konsultasi pada malam hari. Sudah bisa bimbingan saja kamu harus bersyukur. Kesibukan dosen ini terkadang bisa melebihi seorang presiden. Apalagi kalau si dosen sedang ada Tugas atau Acara di luar Kota, kamu bisa berminggu-minggu nganggur nggak ngerjain apa-apa.
Atau yang sering terjadi adalah sudah buat janji sama dosen pembimbing buat koreksi proposal atau skripsi tapi mendadak si Dosen datang dengan beribu alasan yang mengecewakan. Males banget jika sudah seperti ini. Juga kalau harus nunggu dosen yang tidak pasti datangnya. Di telpon janjinya 1 atau 2 jam lagi, ternyata setelah berjam-jam tidak kelihatan juga. Ampun deh.

4. Ruang Dosen = Ruang Kelas

Biasanya nih mahasiswa tingkat akhir sudah tidak memprogramkan mata kuliah, sehingga tidak lagi memiliki ruang kelas. Nah, kalau sudah begini yang lagi fokus menggarap Tugas Akhir bakal sering nongkrong dengan berbagai gaya andalan di ruang dosen. Sambil menunggu sang dosen bak pujaan hati yang tidak pasti kapan kedatangannya dikampus. Jadilah ruang dosen dianggap sebagai ruang pengganti kelas mereka.

Baca Juga : 

5. Rajin Ke Perpustakaan

Mahasiswa tingkat akhir, pastinya sangat membutukan banyak referensi, entah itu jurnal atau skripsi dari alumni, mau tidak mau mereka wajib mencari bahan di perpustakaan kampus atau perpustakaan daerah. Jika yang awalnya mereka cuma sekali dalam 1 semester ke perpustakaan, bisa dipastikan dengan adanya skripsi mereka harus ke perpustakaan berkali-kali, biar dapet banyak referensi.

6. Jadi Orang Asing Dikampus

Populasi mahasiswa tingkat akhir semakin menurun saat menginjak semester baru. Rekan satu perjuangan sudah banyak yang wisuda. Kamu jadi sering nongkrong di perpustakaan atau kantin sendirian tanpa teman. Aura keberadaanmu jadi tertutup oleh cerianya mahasiswa baru yang tengah semangat-semangatnya kuliah. Kalau biasanya kalian ke kampus langsung bisa nyapa teman kalian satu-satu, lain lagi kalau sudah jadi mahasiswa tingkat akhir. Jangankan bisa nyapa, nyari wajah yang kalian kenal saja susahnya minta ampun. Wajar saja, teman kalian pasti juga malas kalau kampus. Toh untuk apa ke kampus, kuliah juga sudah selesai.

Sekalinya muncul dikampus ada yang ngenalin, pasti bilangnya gini : “Eh masih kuliah ya kak? kirain sudah lulus.” “Lama gak kelihatan nih, masih idup juga ternyata” dan sapaan kamvret lainnya..


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *