PALU, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) gelar mimbar bebas dan diskusi untuk merefleksi sejarah yang terjadi dibulan September.
Ketua BEM FKIP, Alhidayat Yan Mubarak mengatakan dilakukanya September hitam adalah sebagai bentuk dari salah satu perjuangan, bukan hanya sekedar mengenang, mengingat tapi juga harapanya bisa memberikan manfaat untuk mahasiswa bahwa marwah mahasiswa yang sebenarnya itu harus kembali di garis perjuangan.
Kegiatan tersebut bertempat di taman Untad, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Selasa(19/9/23).
“Kegiatan diselenggarakan ini untuk menolak lupa atas tragedi yang terjadi di September hitam yang mana sampai saat ini, pemerintah juga belum bisa tuntaskan kasus- kasus tersebut,” ucap Alhidayat.
Kegiatan yang diikuti peserta yang kurang lebih 100 mahasiswa dari berbagai Fakultas di Untad dan Kampus lainnya ini sukses digelar.
“Kita semua berharap keadilan harus di tegakkan dan kegiatan ini adalah salah satu bentuk untuk menuntut keadilan terhadap pemerintah yang sdh berjanji akan mengkawal kasus ini sampai selesai, tandasnya.
Tinggalkan Balasan