Sabtu(14/8) HIMAFI (Himpunan Mahasiswa Fisika) Universitas Tadulako mengadakan Seminar Nasional bertempat di Media Center Untad.“Menyongsong Gerhana Matahari Total Kota Palu tahun 2016” menjadi tema kegiatan tersebut. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Untad, dalam hal ini diwakili Dekan Fakultas MIPA Universitas Tadulako,Dr.H.Muh.Rusydi H M,si.
Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa “saya sangat berterima kasih kepada Panitia yang telah menghadirkan Kepala Lembaga dan Antariksa Nasional(LAPAN). Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Sulteng.”saya tekankan mudah-mudahan melalui kegiatan ini, baik universitas,warga Sulteng bisa bersinergi dengan baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun dengan hal lain yang berkaitan dengan masyarakat kedepan”.sahutnya
Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan peserta yakni mahasiswa dan para dosen, dihadiri langsung oleh narasumber yakni Kepala Lembaga dan Antariksa Nasional(LAPAN), Prof.Thomas Djamaludin. Dalam sambutannya mengatakan bahwa Ini merupakan suatu momen yang sangat menguntungkan bagi Sulteng, dimana Gerhana matahari total 9 Maret 2016 akan telihat jelas di Sulteng khususnya Kota Palu. Olehnya itu, diharapkan kepada warga Sulteng mampu memanfaatkan momen ini dengan sebaik baiknya.”Gerhana Matahari Total memang sangat langka dan indah sehingga kita akan mengemas menjadi sesuatu hal yang menarik untuk bisa mendatangkan wisatawan asing dan lokal, apalagi gerhana matahari total itu pada tahun depan hanya akan terjadi di Indonesia”.katanya
Kepala LAPAN juga menambahkan, fenomena alam eksotis gerhana matahari total (GMT) akan melewati daerah, yaitu Palembang (dengan lama 1 menit 52 detik), Belitung (2 menit 10 detik), Balikpapan (1 menit 9 detik), Luwuk (2 menit 50 detik), Sampit (2 menit 8 detik), Palu (2 menit 4 detik), Ternate (2 menit 39 detik), Bangka (2 menit 8 detik), Palangkaraya (2 menit 29 detik), Poso (2 menit 40 detik), serta Halmahera (1 menit 36 detik).
Dengan adanya Gerhana Mathari Total yang melintasi Indonesia khususnya di daerah Sulteng, diharapkan akan banyak wisatawan mancanegara dan lokal untuk menikmati keindahan alam yang baru akan terjadi lagi dalam 250 tahun mendatang.