Dizaman yang semakin moderen seperti sekarang ini , para kaum muda sering menghabiskan waktunya untuk berpacaran maupun pergi nonkrong,kediskotik , dan menghabiskan waktu untuk hal yang tidak begitu penting. Begitupun halnya dengan Raihan pria berumur sekitar 26 tahun ini tidak pernah serius dalam menjalin hubungan dengan beberapa wanita hingga terkadang Raihan memiliki kekasih lebih dari 5 orang dalam 1waktu ,hal ini ditunjang dengan wajah yang tampan dan sudah mempunyai pekerjaan ,bertambah lagi dikeluarganya Raihan merupakan anak lelaki satu-satunya dari 4 bersaudara .
Malam itu , seperti biasanya seusai menunaikan ibadah shalat magrib keluarga Raihan berkumpul untuk makan malam bersama . Suasana yang biasanya ceria dengan genderu suara anak kecil kini manjadi sepi hal ini dikarenakan kedua kakak Rihan yang telah memiliki buah hati sedang tidak berada dirumah.
‘’Raihan ……….’’kata ayah Raihan memecah keheningan .
Raihan mengangkat wajahnya dan melihat wajah ayahnya .
‘’kini umurmu sudah semakin tua namun belum satu wanitapun kau bawa kerumah dan memperkenalkannya pada kami ‘’ sambung ayahnya
‘’hum……pasti ini mau membicaraan masalah jodoh lagi ‘’gumam Raihan dalam hati . Raihan hanya terdiam diri tak mengeluarkan sepatah katapun dan melanjutkan makannya .
‘’Kapan kau akan memperkenalkan calon istrimu pada kami ? Ibu dan ayah sudah semakin tua nak …cepatlah cari pendamping nak,kalau sampai sabtu minggu depan kamu belum juga memper kenalkan calon pendampingmu pada kami , maka Ayah akan menjodohkan kamu pada seorang gadis pilihan ayah . Faham Raihan ?”
Raihan menarik nafas panjang dan berkata.
‘’Ayah … Raihan sudah besar jadi ,Raihan mohon tidak usah pake dijodoh- jodohkan segala , Raihan bisa kok cari istri sendiri tapi tidak sekarang . Sekarang Raihan masih mau bersenang –senang dulu”
Wajah ayah Raihan memerah.
‘’Raihan sampai kapan kamu mau bermain –main ? pokoknya ayah beri waktu hingga hari sabtu minggu depan Titik ’’sambungnya menutup percakapan malam itu.
Semenjak perdebatan singkat antara anak dan ayah semalam Raihan selalu memikirkannya hingga tertidur.
Karena perasaan yang tidak ingin segera menikah membuat Raihan tak berbuat apa-apa. Hingga pada waktu yang telah ditentukan, ayah Raihan menjodohkannya pada seorang gadis desa anak kiyai pemilik pesantren Zahra namanya.
Raihan yang tidak menyukai Zahra dan tidak ingin menikah dulu berusaha keras agar pernikahan ini tidak terjadi. Mulai dari berbicara baik-baik dengan kedua orang tuanya hingga percobaan bunuh diri pernah ia lakukannya ,namun hal itu tak menjadi penghalang untuk menikahkan Raihan anak lelaki semata wayangnya itu dengan gadis desa yang lugu Zahra.
Pada tanggal yang telah ditentukan, Raihan dan Zahra akhirnya menikah .Sesuai kesepakatan usai menikah pengantin baru ini harus tinggal di pesantren bersama orang tua Zahrah .
***
Satu minggu berlalu ,Raihan yang tak senang dengan pernikahan ini membawa Zahra pergi dan membangun rumah untuk mereka dikota .Hari demi hari mereka lalui dengan tidak saling mencintai terlebih Raihan ,ia yang pada dasarnya tak menyukai Zahra ,terus menerus menampakannya dengan seringya dia pulang larut malam bahkan pernah sesekali ia membawa wanita lain kerumah mereka namun Zahra tak pernah merasa cemburu ataupun sampai mengugat cerai Raihan, karna menurut Zahra pernikahan itu bukan tempat untuk bermain- main . Hingga pada suatu hari Zahra mengetahui bahwa dirinya sedang mengandung anak dari pernikahan meraka.
Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan silih berganti usia kandungan Zahrah semakin menua . Hari-hari yang dilalui Zahrah sebagai seorang wanita yang tidak dicintai suaminya begitu berat,tertambah lagi dengan bayi yang dikandungnya .
Selama kehamilannya Zahrah sering merasakan pusing yang luar biasa sakitnya, namun rasa sakit ini sebelumnya sering dirasakan Zahrah sebelum ia mengandung anak pertamanya ini, namun ketika dalam keadaan hamil ini rasa pusing itu lebih sering dan lebih sakit.
Hal ini tidak pernah diceritakannya pada Raihan , dia hanya menuangkannya pada sebuah buku Diari.
Suatu malam ketika Raihan tidak berada dirumah , Zahrah pergi kerumah sakit tanpa sepengetahuan Raihan untuk memeriksakan kehamilannya sekaligus memeriksakan kesehatannya. Sesampainya dirumh sakit dan bertemu dokter .
Diruangan yang berac itu Zahrah dipersilakan duduk di sofa berwarna merah dekat pintu.
Kemudian dokter mengambil hasil pemeriksaannya dan berkata.
“ Ada dua kabar yang akan saya beritahukan kepada ibu, yang pertama kabar baik yaitu anak ibu dalam keadaan sehat , dan kabar yang kedua yaitu kabar buruk, ibu harus sabar karna mengidam kanker otak”
Zahrah kaget setengah mati , persendian Zahrah terasa ngilu dan tubuhnya lemas . hamper pingsan.
Tak ada satu patah katapun keluar dari bibir wanita lugu itu. Dia hanya tersenyum dan keluar dari ruang dokter.
Perkataan dokter pada hari itu terus menghantui hari-hari Zahrah. Hari demi hari dilewati Zahrah dengan penuh pengorbanan mulai dari kandungannya yang semakin tua , penyakit yang dideritanya hingga suami yang sama sekali tidak mencintainya.
Hingga hari itupun akhirnya tiba, hari yang sangat membahagiakan bagi Zahrah, hari dimana perasaan menjadi wanita seutuhnya menjadi lengkap. Zahrah melahirkan anak lelakinya yang diberi nama Muhammad Kholiz taufik ,namun kebahagiaan itu berkurang ketika dilihatnya Raihan tidak ada untuk mendampinginya berjuang.
Dua bulan berlalu Taufik kecil kini mulai belajar berbicara, betaba bahagianya Zahrah melihat perkembanyan anaknya yang begitu cepat, namun penyakit yang diderita Zahrah semakin parah terakhir dia periksakan kedokter seminggu yang lalu dokter memfonis bahwa kanker yang diderita Zahrah kini tlah menginjak stadium 3. Ha itu menjadi tidak terlalu penting lagi baginya ketia ia melihat Taufik sedang bermain.
Akhir – akhir ini terbesit perasaan cinta dihati Raihan kepada Zahrah, sudah dua hari ini Raiham member perhatian kepada Zahrah. Hingga pada suatu hari Zahrah jatuh sakit, mata Zahrah mulai menjuling, Raihan kebingungan dan membawa Zahrah kerumah sakit terdekat, sedang Taufik dititipnya pada ibu Zahrah mertua Raihan, sesampainnya dirumah sakit Raihan baru mengetahui ternyata Zahrah mennderita kanker otak stadium akhir.
Raihan terpuruk, mengapa ketika dia telah mencantai Zahrah dengan seutuhnya, cobaanlah yang diterimanya, dengan penuh kasih sayang Raihan merawat Zahrah. Hingga suatu malam keadaan Zahrah mulai membaik , Raihan meningalkan Zahrah intuk membeli makanan diluar.
Sesampainya kembali dirumah sakit dia telah melihat Zahrah telah tidak bernafas lagi , namun anehnya bantal Zahrah berserakan dilantai.
Raihan sangat syok.
Beberapa hari kemudian setelah diadakan upacara pemakaman ,Raihan mendapatkan berita dari pihak rumah sakit bahwa mereka tidak sengaja melihat dicctv yang mereka pasang dikamar tempat Zahrah dirawat, ternyata peristiwa meninggalnya Zahrah bukan diakibatkan karena penyakinya namun dikarenakan ada seorang wanita yang membunuh Zahrah menggunakan bantal.
Setelah mengetahui berita itu Raihan tidak tinggal diam, dia berusaha mencari siapa wanita yang ada dicctv itu. Ternyata wanita itu adalah wanita yang pernah dibawa oleh Raihan untuk membuat cemburu Zahrah.
Seminggu kemudian ketika Raihan sedang membersihkan rumah dia menemukan buku harian Zahrah yang berisi tentang tekanan batin yang dialaminya selama mejalani bahtera rumah tangga bersama Raihan. Pada halaman tengah diari Zahrah terselip sebuah surat,Yang berisi.
Untuk Mas Raihan tercinta
“ Mas Raihan sesungguhnya aya sangat mencintaimu karna Allah, namun mengapa kau perlakukan aku seperti ini, sesungguhnya aku sangat bahagia menjadi istrimu meski dengan waktu yang sangat singkat 1 minggu 2 hari namun pada akhirnya kau dapat mencintaiku. ^^ Mas kutitip anak kita cintaiah dia seperti kau mencintaiku pada akhir umurku dan jngan mencintai dia seperti kau mencintaiku pada awal pernikahan kami”
Salam manis Zahrah
Usai membaca surat itu Raihan baru menyadari bahwa betapa besar kebahagiaan Zahrah ketika Raihan mulai mencintainya, dan betapa besar cinta Zahrah untuk Raihan.
Tinggalkan Balasan