PALU, UNIVERSITAS TADULAKO 15 Januari 2017, Komunitas Mosikola sukses menyelenggarakan pelatihan relawan angkatan II , kegiatan ini bertemakan “mengabdi untuk pendidikan adalah jalan membangun bangsa” ,kegiatan ini di ikuti oleh 8 peserta dari berbagai fakultas yang ada di universitas tadulako dan yang telah di terima sekitar 25 orang di mosikola.
Pelatihan ini berlangsung pada minggu pagi 08.00 WITA – selasai di gedung BTF 05 FISIP UNTAD. Fitri salim, pembawa acara dalam pelatihan ini menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjadikan volunter mosikola angkatan II menjadi keluarga dalam wadah ini dan bersama-sama menebar manfaat untuk pendidikan indonesia yang lebih baik,untuk mencetak generasi emas di masa depan serta membentuk jiwa volunter untuk kemajuan komunitas dan kemajuan pendidikan di daerah-daerah yang sangat miris pendidikannya dan untuk memberikan beberapa ilmu dasar sebagai seorang volunter ( relawan ) dalam mempersiapkan diri mengikuti program mosikola yaitu rumah amal yang berada di daerah yang sangat terisolir.
Ada bebrapa agenda yang di selanggarakan dalam pelatihan ini salah satunya penegenalan tentang komunitas mosikola, pemeberian materi tentang dinamika perubahan sosia dan materi tentang volunteerisme serta beberapa serangkaian kegiatan lainnya seperti games, senam sehat , serta pengenelan para pengurus mosikola.
Agenda yang pertama yaitu di awali dengan materi pengenalan sejarah mosikola, visi dan misi , profil mosikola yang secara langsung dibawakan oleh ketua mosikola saudara Moh. Reynaldi lasman. Beliau menegaskan bahwa mosikola yaitu bersekolah, maka fokus isu yang di preriotaskan yakni terkait dengan pendidikan namun di sisi lain tidak menutup kemungkinan isu-isu lain yang berhubungan dengan peningkatan kulaitas pendidikan akan tetap menjadi bahan pembahasan mosikola.
Kemudian di lanjutkan oleh pemateri kedua di bawakan oleh Bpk. Drs.Muh.Marzuki, M.si yang notabenen sebagai pembina mosikola materi yang beliau bawakan yaitu dinamika perubahan sosial. Didalam materi tersebut beliau selalu mengingatkan bahwa didalam suatu lingkungan kita harus mengetahuai cara pandang orang tua , harapan terhadap anak dan apa yang harus dilakukan kepada anak, barulah kita mendekatinya dan melakukan penyusaian tanpa merubah kebiasan baik yang telah menjadi budaya mereka. Tak lupa beliau berpesan kepada para peserta bahwasanya hal penting yang diutamakan dalam pendidikan adalah baca tulis,berhitung dan karakter,ruang belajar yang tak selalu terbatas dan waktu untuk belajar juga tak terbatas hanya di jam sekolah saja, melainkan kita harus menanamkan koonsep pendidikan sepnjang hayat.
Setelah waktu ishoma telah selasai dilanjutkan lagi dengan materi yang ke 3 dan secara langsung dibawakan oleh kak Deby Ahyard, ST tentang volunterism. Dalam materi tersebut kak deby menegaskan bahwa sebagai seorang volunter kita hadir menjadi solusi, mengubah niat baik menjadi aksi baik. Semangat volunter pastilah naik turun , tugas kita adalah berusaha menaikan kembali semangat kita saat sedang turun dengan cara flashback niatan awal kita karna sekecil apa pun kamu memberikan kebaikan niscaya kebaikan itu akan kembali kepadamu.
Saat sesi terakhir kegiatan tersebut diadakan sesi seru-seruan seperti games, senam ,dan pembagian kelompok untuk saling diskusi program apa yang peserta akan masukan dalam aksi mosikola ke depannya. Serta peserta di berikan kesempatan untuk mengeluarkan sepatah 2 kata setelah mendengarkan materi dan setelah tergabung penuh dalam pengurus mosikola. Dalam sesi ini peserta di wakili oleh 2 peserta mereka berpesan semoga bisa menjadi kontributor yang baik dan menjalankan visi misi dari komunitas mosikola dengan rasa ikhlas dan bertanggung jawab. Tak lupa para vounder berpesan kepada peserta, pendiidikan bukanlah soal aku dan kamu yang hidup di perkotaan,tetapi pendidikan adalah tentang aku,kamu dan juga mereka yang ada di pedalaman untuk mencetak generasi emas di masa depan tetaplah berada di garis ini,garis kerelawanan. SALAM MOSIKOLA !!