Pada mulanya Sorang dosen ITB yang juga merupakan alumni ITB, Dermawan Wibisono menulis sebuah novel sebagai sebuah tribute bagi ulang tahun ITB yang ke-50. Sebuah novel yang diberi judul “Gading Gading Ganesha (3G)” ini menceritakan perjalanan enam anak muda, sesaat sebelum masuk kampus ITB, saat menempuh kehidupan kampus, dan setelah lulus dari kampus. Didalamnya banyak kejadian lucu, seru dan mengharukan yang mereka lalui bersama. Mulai dari kekonyolan-kekonyolan khas mahasiswa baru, persaingan cinta di antara mereka, hingga keterlibatan dalam gerakan mahasiswa menentang rezim politik yang represif. Semua itu semakin mempererat ikatan persahabatan di antara mereka.
Membaca novel ini, kita bisa membayangkan bagaimana realita yang ada di kampus yang kaya dengan ragam budaya, suku, agama, kondisi ekonomi, sosial, dsb. Bagi anak ITB sendiri, membaca novel ini seperti merefleksikan kehidupan yang selama ini telah atau sedang dijalani di kampus tercinta.
Kisah enam anak muda dalam novel ini begitu menarik, penuh warna, canda tawa, isak tangis, dan inspirasi. Hingga kemudian pada tahun 2009 Gramedia Pustaka Utama menerbitkan buku ini. lalu pada tahun 2013 buku ini kembali dicetak dengan penerbit yang berbeda, yaitu Mizan Publisher.
Pada tahun 2010 oleh Ikatan Alumni Mahasiswa ITB novel ini diangkat menjadi sebuah film layar lebar dengan judul “Gading Gading Ganesha (3G): Bahwa Cinta Itu Ada”. film ini menelan dana 6 miliar rupiah dan murni dirintis dengan diprakarsai oleh Ikatan Alumni Mahasiswa ITB, bahkan pemain dan sutradaranya adalah alumus alumnus ITB sendiri.
Hingga hari ini baik novel maupun film 3G masih menarik orang untuk membaca maupun menontonya. Terutama bagi para alumnus ITB yang seolah-olah bernostalgia ketika mebacanya. Bahkan 3G menjadi referensi utama bagi mahasiswa ataupun calon mahasiswa baru ITB untuk mengenal ragam kehidupan kampusnya.
Sebuah kebanggan bagi almamater..
_____________
Bagaimana dengan Untad? Di Untad pun sesungguhnya ada banyak kisah menarik untuk dituangkan dalam sebuah cerita. Sejak awal masuk kuliah bahkan hingga menjadi alumni sekalipun.
Sahabat anakUntad yakin ada banyak mahasiswa maupun alumni Untad yang jago menulis dan membuat novel seperti ini. Tinggal kapan mau memulai.
Guys, ada banyak cara mempopulerkan dan menggaungkan nama Untad ke nasional. Cara itu bahkan bisa dimulai dari hobi kita masing-masing. Semangat berkarya untuk almamater tercinta . 🙂
Tinggalkan Balasan