Bersama Bioskop Jumat Komunitas anakUntad selenggarakan Talk Show dan Pemutaran Film Pendek

Komunitas Anak Untad bekerja sama dengan Bioskop Jumat kembali sukses mengelar event Sinema Kampus yang dilaksanakan pada hari Jumat, 07 November 2014 di ruang seminar Fakulatas Teknik Mesin Universitas Tadulako. Acara ini berlangsung dari pukul 15.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA. Ada empat film yang diputar dalam pemutaran film sore itu, diantaranya Home Made, Haryo, It’s Not Here Anymore dan Kunang-Kunang. Keempat film itu adalah karya sutradara Zidny Ilman Nafian yang pada sore hari kemarin berkesempatan hadir dalam pemutaran filmnya.

Film pertama yang diputar adalah home made yang bercerita tentang seorang penjual pizza dan seorang gadis langganannya. Film ini memberikan efek ngeri kepada penonton diakhir ceritanya, karena si penjual pizza itu mengundang gadis langganannya itu kerumahnya. Tak disangka, penjual pizza malah ingin membunuuhnya dengan gergaji listrik. Suara dari sensor atau gergaji listrik itu sukses membuat penonton ngeri menyaksikannya.

Film kedua adalah It’s Not Here Anymore. Berbeda dari film pertama, dalam film ini penonton dimanjakan dengan adegan-adegan pacaran khas anak muda. Tak heran kalau penonton yang hadir sore itu dibuat senyum-senyum sendiri. Respon penonton cukup baik dalam film ini. Terlihat dari betapa seriusnya mereka saat menyaksikannya. Mario si pemeran pria dalam film ini berusaha mengakhiri hubungannya dengan Sonia tanpa menyakiti keduanya. Akhir dari film ini cukup melegakan karena Mario mendapatkan apa yang dia inginkan.

Film ketiga berjudul Haryo. Film ini juga cukup dekat dengan penontonnya pada sore itu. Sebagian penonton adalah anak kos dan film ini tentang Haryo yang mengalami kehausan dan mencoba mencari cara untuk menghilangkannya. Adegan demi adegan dibuat sangat menarik karena penuh dengan gambar-gambar yang mengundang tawa penonton. Seperti saat si Haryo meminta minum kepada teman satu kosnya, di dalam kamar sutradara sangat ciamik meletakkan kameranya yaitu di sudut bawah tempat tidur sehingga gambar yang tampil dilayar adalah tubuh besar dari temannya Haryo yang sukses membuat penonton terpingkal-pingkal melihatnya.
Film keempat sekaligus menjadi film yang sangat ditunggu oleh penonton event sinema kampus sore itu berjudul Kunang-kunang. Film ini tentang Seorang kakak berusaha mengusir ketakutan adiknya terhadap kegelapan lalu dia menemukan sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sama sekali. Sebuah Kota. Diakhir film penonton dibuat tertawa saat menyaksikan bagian belakang tubuh si anak di dalam film itu berkelap kelip seperti kunang-kunang.

Suasana pemutaran film dan diskusi film bersama sutradara Zidny Ilman Nafian

Selain dihadiri oleh sutradara film Zidny Ilman Nafian, sore itu sinema kampus juga dihadiri oleh beberapa film maker asal Palu yang karyanya sudah sangat dikenal baik di Indonesia maupun di mancanegara. Seperti Ancha Latief, Onqi dan Papa Al. Ancha Latief atau biasa di panggil kakak Ancha adalah sutradara film Umar Amir. Film ini sudah sering wara wiri di berbagai festival film di tanah air. Papa Al atau Yusuf Rajamuda, penggemar film pendek sudah pasti tahu siapa beliau ini. Lewat karyanya film Halaman Belakang, beliau sudah banyak sekali menerima penghargaan festival film di dalam maupun di luar negeri. Tak heran beliau menjadi sutradara yang sangat ditunggu karya filmnya.

papa Al dengan gayanya yang selalu santai, namun dalam foto ini beliau tidak memakai topi seperti biasanya.
Acara terakhir sore itu adalah kuis. Dalam kuis ini ada tiga pertanyaan dan tiga hadiah untuk tiga orang yang beruntung. Merchendise pertama diberikan kepada seorang mahasiswi dari Teknik Arsitek dan dua hadiah lainnya diberikan kepada dua orang mahasiswa teknik mesin yang berhasil menjawab pertanyaanya. Acara sore itu berakhir dengan cukup meriah dan penonton menantikan event sinema kampus bulan depan.


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *