4. Waktu Anak Farmasi Dijajah oleh Laporan dan praktikum?
Tidak perlu diragukan lagi, waktu anak farmasi dijajah oleh laporan dan praktikum adalah FAKTA. Dimulai dari jaman si kakek kuliah farmasi sampai sekarang, laporan dan praktikum masih jadi trending topik ter-hot. Asam manis kehidupan farmasi didalangi oleh laporan dan praktikum, berikut beberapa hal yang dialami anak farmasi karena dua hal tersebut : Anak farmasi yang baik hampir selalu pulang di saat matahari terbenam karena praktikum atau asistensi laporan, akibatnya anak farmasi sering bingung dan hilang arah kalo pulang siang (beneran bisa pulang nih? mau ngapain ya?).
Anak farmasi pernah naik motor pakai jas lab yang berkibar-kibar bagaikan superman untuk membeli sampel/perlengkapan praktikum di tengah jalannya praktikum karena lupa bawa dan saat akan pulang ke rumah karena rasanya sudah tidak kuat untuk melepas jas praktikum dan menyimpannya ke dalam tas. Dari tahun ke tahun daftar hadir pengunjung perpustakaan FMIPA UNTAD penuh sama nama-nama anak farmasi, mereka bukan baca buku, tapi numpang nulis laporan. Selain di perpustakaan, anak farmasi bisa nulis laporan dimana saja dan kapan saja, bisa di parkiran, di kantin, di musholla, saat makan, saat nunggu temen, bahkan saat dosen sedang mengajar di kelas. Nggak heran anak farmasi sering ditegur dosen, dari mulai teguran nada halus, tinggi, bahkan sampai di keluarin dari kelas, dan anehnya mereka ikhlas… karena bisa lanjut tulis laporan.
Mereka juga lihai curi-curi waktu nulis laporan saat praktikum, bahkan anak farmasi UNTAD nggak ragu melantai di depan lab dengan berbagai pose, dari mulai pose bersila seperti orang yang khusyu’ bersemedi, pose orang jepang menyembah kaisar, sampai pose bayi tengkurap (mereka lupa caranya jaga image, kedahsyatan laporan mengalihkan dunia mereka). Saat laporan mulai menyerang, anak farmasi secara otomatis membentuk kelompok-kelompok menulis (bukan kelompok belajar). Dalam satu kelompok mereka akan menjadi teman yang solid, saking solidnya satu kelompok anak farmasi UNTAD pernah kecurian handphone “bersama” karena ketiduran saat menulis laporan dan belum menutup pintu rumah. Beratnya laporan dan praktikum seringkali menggerogoti kesehatan anak farmasi. Anak farmasi memang belajar obat, tapi mereka sering kali tak berdaya karena laporan dan praktikum. Mereka yang tidak bisa bertahan akan terseleksi alam. Berdasarkan survei kilat penulis, ada sekitar 170 orang dari 968 anak farmasi UNTAD, pindah jurusan atau menghilang tanpa jejak.