Menggugah Semangat Membangun dan Berkarya Untuk Almamater Bersama anakuntad.com

Kalo kita melihat dalam kacamata realitas, kita akan menemukan beberapa masalah yang nyatanya tengah terjadi di kampus kita:

1. Untad tidak dikenal di nasional. Mengapa? Karena Untad jarang menyelenggarakan event nasional. Kalaupun buat yang kenal pun hanya yang ikut sebagai peserta event nasional tersebut, ya sekitar 40-80 orang mahasiswa saja. Lalu bagaimana dengan 10 juta mahasiswa Indonesia lainnya?
2. Pelayanan informasi di kampus kita sangatlah terbatas. Banyak dari kita pasti sering mengalami kesulitas dalam mencari ataupun mengakses informasi terkini dan teraktual. Contohnya event kegiatan, berita kampus, beasiswa, seminar, info lomba, dll. Informasi yang sering kita temukan kebanyakan sudah terjadi, atau kalau belum terjadi pasti tinggal beberapa hari lagi dealinenya. Atau kalau tidak keduanya, pasti hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya. Tidak semua mahasiswa mengetahuinya. Mengapa? Karena tidak ada media yang mampu menampung aspirasi ataupun informasi dari si pembawa berita, saat itu juga. Hanya ada 2 media yang dimiliki Untad, yaitu untad.ac.id dan mediatadulako.com.dan itu pun hanya dikelola oleh seorang admin yang menunggu para wartawannya membawa berita hingga batas waktu yang ditentukan untuk diterbitkan. Sangat tidak terkini. Tidak jarang kita terlambat sebulan hanya untuk megetahui informasi yang terjadi dalam kampus kita.
3. Budaya apatis dan hedonisme mahasiswa. Ini bukan hanya realitas, melainkan fakta. Mungkin hamper 95% mahasiswa yang datang ke kampus, masuk kuliah kemudian pulang. Itu masih bagus. Malahan tidak sedikit mahasiswa yang hanya nitip absen tapi tidak berkuliah. Mengapa? Jawabannya, karena tidak adanya wawasan almamater dalam kehidupan dikampus kita, tidak adanya rasa kebanggan dalam diri mahasiswanya, tidak ada rasa empati dan tanggung jawab moral bahwa “saya berkuliah di kampus Untad ini selama 4 tahun, lalau apa yang bisa saya persembahkan untuknya?”. Atau jangan-jangan, justru karena tidak ada gerakan positif dari kita untuk mengajak dan menginspirasi mereka agar bergerak, berkarya demi almamater tercinta?

Dari masalah tersebut, solusi apa yang bisa kita tawarkan?

Jawabannya ialah dengan membangun sebuah komunitas atau sebuah gerakan berbasiskan website yang dikelola secara mandiri dan dikembangkan oleh stakeholder Untad itu sendiri. Siapa itu? Mahasiswanya!

Mengapa website? Karena website adalah satu-satunya jembatan yang mampu mengabarkan informasi antar pulau, antar Negara, antar benua, Detik itu juga! Tidak perlu datang jauh-jauh ke kampus Untad untuk mengetahui Untad. Cukup posting di website tentang Untad dan saat itu juga akan tersebar keseluruh dunia.

Mengapa mahasiswa? Sebab mahasiswa adalah ujung tombak perjuangan, stakeholder kampus. Coba tanyakan pada diri sendiri, bagaimana mungkin 10 juta mahasiswa Indonesia di luar sana akan mengenal Untad jika kita sendiri selaku mahasiswanya tidak mengenalkannya pada mereka? Lebih parah lagi, di abad 21 ini, di era yang katanya era teknologi dan informasi, kita bahkan kesulitan untuk menemukan informasi tentang event kampus sendiri, apalagi mahasiswa di kampus lain? Ini sangat relevan dengan masalah kita yang ketiga, bagaimana budaya apatis dan hedonis tidak berkembang di kampus kita bila diri kita sendiri pun juga apatis terhadap kondisi kampus kita, kita bahkan tidak berbuat sesuatu untuknya dalam 4 tahun kita berkuliah?

Sekarang, mari kita bersama-sama mengubah paradigma kita, pola pikir kita. Bahwa tanggung jawab ini adalah tanggung jawab kita bersama. Hari ini, ketika anda membaca tulisan ini tanamkan dalam diri anda bahwa anda punya tanggung jawab moral untuk berbuat sesuatu, berkarya, dan mengabarkan untad baik kepada mahasiswa lainnya maupun kepada mahasiswa di seluruh dunia.

Bayangkan ada 25.000 orang mahasiswa untad. Dan hanya 1 persen saja atau 250 orang yang merespon tulisan ini serta ikut bersama-sama mengabarkan Untad melalui tulisan dalam sebuah website komunitas. Dan bila 1 persen mahasiswa ini berkomitmen untuk memosting 1 tulisannya dalam 1 minggu, maka dalam 1 bulan akan dihasilkan 250 x 4 minggu = 1000 tulisan. Dalam 1 tahun akan terkumpul 12.000 tulisan. Dan jika terus berkomitmen, dalam 5 tahun akan terkumpul 60.000 tulisan! Tulisan apa saja, dapat berupa event lembaga, info kegiatan, info lomba, beasiswa, prestasi, berita kampus, esai, artikel, kritikan atau satire yang membangun, atau tulisan informatif lainnya. Dengan jumlah seperti itu bukankah kita sudah menyelesaikan masalah informasi di kampus kita?

Hey, itu baru 1 persen mahasiswa saja. Bagaimana kalau yang ikut ada 10 persen mahasiswa? Maka dalam 5 tahun kita akan mengumpulkan 600.000 tulisan tentang Untad. Dan tahukah kamu bahwa angka 600.000 itu ialah angka yang berhasil ditemukan dan di indeks oleh mesin pencari google ketika kamu mengetikan kata kunci “untad” hari ini. Bayangakan saja, sejak ditemukannya internet pertama kali sejak tahun 1969 hingga tahun 2013 ini hanya ada 600.000 kata kunci tentang Untad di dunia maya. Dan hanya butuh waktu 5 tahun bagi kita untuk menyamai angka tersebut bila kita terus berkomitmen untuk memosting tulisan bersama-sama 10 persen mahasiswa Untad.

Kita mesti percaya optimis, bahwa kelak suatu hari nanti 90 persen mahasiswa lainnya pasti akan bergerak mengikuti langkah kita. Minimallah menulis satu tulisan saja dalam waktu 4 tahun berkuliah.

kami percaya, kami tak mungkin bisa membuat sesuatu yang besar seorang diri hingga mampu mengubah wajah dunia. Karena itu kami butuh partisipasi teman-teman. Bersama-sama. Kita mungkin tak mampu membuat sesuatu yang besar atau mengubah sesuatu yang sudah terjadi tapi kami percaya bahwa kita bisa membuat perubahan.
Terima kasih bagi kami ucapkan bagi teman-teman yang telah bergabung bersama kami dalam komunitas anakuntad.com. namun bagi yang belum bergabung kami senantiasa menunggu partisipasi kawan-kawan hingga kelak akan tiba masanya bersama-sama berkarya membangun Tadulako, kampus kita semua.

Salam
-anakuntad.com


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *