Keterangan Foto: Aditya Memimpin Unjuk Rasa, di Dekanat Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Tadulako
Senin, (30/9) Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) melakukan aksi unjuk rasa di Dekanat Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Tadulako. Mereka ingin menuntut keadilan, atas oknum dosen yang dinilai telah melakukan diskriminasi terhadap mahasiswa.
Adanya penghentikan proses belajar mengajar di kelas, dengan mengunci semua pintu dan tidak mengizinkan mahasiswa maupun dosen untuk masuk. Teatrikal, untuk menggambarkan kesengsaraan mahasiswa ketika mendapat nilai E (error) dari dosen, bila mengikuti kegiatan kelembagaan yang ada di Jurusan Elektro. Beberapa mahasiswa membentangkan spanduk yang bertuliskan “Adili pejabat birokrasi yang melakukan diskriminasi terhadap mahasiswa”. Kemudian, pembagian selebaran yang di dalamnya tertulis kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh oknum-oknum birokrasi mewarnai aksi unjuk rasa itu.
‘’Saat ini, kewenangan mahasiswa untuk berlembaga telah dikekang oleh pihak birokrasi. Kemudian, munculnya beberapa kasus yang terjadi di lingkungan Jurusan Elektro Untad. Atas dasar itu, HME berkonsolidasi membentuk pergerakan dan menyampaikan pernyataan sikapnya. Kami ingin menghilangkan oknum yang mendiskriminasi mahasiswa” kata Aditya dalam orasinya.
Dalam unjuk rasa itu, mahasiswa menuntut beberapa hal. Segala bentuk dan wujud kesewenang-wenangan dosen, dalam mencegah mahasiswa untuk berlembaga sehingga adanya perbedaan atas nilai, absensi bahkan ditandai dalam proses belajar mengajar dihilangkan. Mahasiswa, juga meminta untuk menghilangkan semua pendiskriminasian dalam bentuk apapun. Baik yang dilakukan dosen, maupun birokrasi, khususnya terhadap kelembagaan mahasiswa di jurusan.
Lebih lanjut, “Bila sampai tuntutan ini tidak diindahkan oleh pihak birokrasi, kami tidak mau memulai proses belajar mengajar lagi. Kami juga meminta, oknum dosen yang dianggap telah melakukan diskriminasi harus diadili sebagaimana mestinya dan meminta maaf atas segala perbuatan serta tindakan pencorengan nama baik Mahasiswa dan HME” teriak Aditya.
Saat mahasiswa itu melakukan unjuk rasa di Dekanat, tidak ada satupun pejabat yang mereka temui. Olehnya itu, mahasiswa elektro yang berunjuk rasa, melanjutkan aksinya menuju ke gedung IT Centre. Mereka ingin menemui rektor Untad Prof DR Ir Muhammad Basir Cyio SE MS secara langsung dan meminta penjelasan atas permasalahan ini. Namun disaat yang sama, semua pejabat Untad sedang dalam pelaksanaan Wisuda, sehingga mahasiswa itu belum bisa bertemu dengan rektor Untad.
Tinggalkan Balasan