5 Hal Yang Harus Kamu Persiapkan Sebelum SKRIPSI!

[mks_dropcap style=”square” size=”48″ bg_color=”#1e73be” txt_color=”#ffffff”]D[/mks_dropcap]i sebagian besar kampus, SKRIPSI adalah syarat mutlak bagi mahasiswa untuk LULUS. Nah, yang jadi masalah, SKRIPSI juga adalah momok yang sangat menakutkan! Berhubung selalu dianggap menakutkan, banyak mahasiswa tingkat akhir yang bermalas-malasan memulai SKRIPSI. Kalau malas, kapan kamu jadi sarjananya, dong? Wkwkwk

Sebenarnya SKRIPSI tidak semenakutkan yang kalian kira, kok. Nah, sebagai bukti dan supaya pengerjaan SKRIPSI kamu berjalan lancar, berikut 5 tips yang bisa kamu coba lakukan.

1. Pilih Topik dan Metode yang Kamu Minati.

Ilustrasi by google.

Pemilihan topik merupakan faktor sangat penting dalam mengerjakan skripsi. Ibaratnya, kalau dalam perlombaan, memilih topik sama halnya dengan sedang memilih lawan tanding. Supaya bisa memenangkan perlombaannya, kamu nggak bisa asal pilih lawan, dong?

Jangan memilih topik hanya berdasarkan keren-kerenan, atau berdasarkan proyek dosen atau hanya ikut-ikutan teman semata. Topik yang akan memperlancar skripsimu adalah topik yang betul-betul kamu minati. Kalau kamu nggak berminat dengan topik skripsimu, kamu pasti akan merasa berat dalam menggali teori dan referensi yang harus kamu gunakan. Jadi jangan gegabah ya! Cari topik sebaik-baiknya dari buku, referensi dari perpustakaan kampus, internet, atau dari lingkungan sekitarmu.

Selain topik, hal penting lain yang harus kamu tentukan adalah metode yang akan kamu gunakan untuk penelitian. Soalnya, metode akan menentukan hasil penelitianmu. Jangan sekedar memilih metode yang paling gampang ya. Tapi, pilihlah metode yang paling tepat dan sesuai dengan tujuan skripsi kamu. Metode tersebut juga harus kamu pahami dan kuasai.

2. Kenali Tipe Dosen Pembimbing.

Ilustrasi by google

Pejuang skripsi nggak akan lepas dari bantuan dosen pembimbing ya. Maka sebelum mulai mengerjakan skripsi, pastikan dulu kamu sudah mengenal karakter dosen pembimbing kamu, agar kamu bisa menyesuaikan diri dengan beliau.

Contohnya, kalau dosen pembimbing kamu orangnya adem ayem dan “iya-iya” aja, berarti kamu harus lebih rajin dan lebih inisiatif menanyakan hal-hal kecil saat konsultasi. Contoh lainnya, kalau beliau tipe dosen yang suka hilang-timbul di kampus, sebaiknya sediakan pulsa yang cukup banyak untuk selalu memastikan kabar jadwal konsultasi dengan beliau. Biasanya dosen pembimbing ini juga suka mengirimkan progress skripsi lewat e-mail loh. Jadi siap-siap kuota internet juga ya. Ehehe.

Tapi apapun tipe dosen pembimbing kamu, jangan lupa untuk selalu berkomunikasi baik dengan beliau. Karena mereka juga, yang menentukan kelancaran pengerjaan skripsimu, dari mulai kamu mengajukan penelitian skripsi hingga sidang nanti.


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *