anakUntad.com – Aksi mengacungkan Kartu Kuning pada Presiden yang dilakukan oleh Ketua BEM UI menjadi perbincangan hangat di Pekan ini. Hebohnya, aksi ini dilakukan saat Presiden Jokowi sedang menghadiri Acara Dies Natalis ke-68 UI di Balairung, Depok pada Jum’at (2/2/18) kemarin. Seperti pada video yang beredar di Media Sosial, Aksi tersebut dilakukan setelah Presiden Jokowi selesai berpidato dalam acara tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua BEM UI bernama lengkap Zaadit Taqwa tersebut menyampaikan alasannya, Kartu kuning itu diberikan kepada Presiden Jokowi sebagai bentuk peringatan atas berbagai masalah yang terjadi didalam negeri. Menurutnya, sudah empat tahun kepemimpinan Jokowi, ada beberapa isu yang menjadi sorotan BEM UI. Masalah itu ialah isu gizi buruk di Asmat, isu penghidupan kembali dwifungsi Polri/TNI dan penerapan peraturan baru Organisasi Mahasiswa di Kampus.
Aksi Ketua BEM UI inipun ditanggapi oleh Presiden Jokowi setelah beliau menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Jawa Timur pada Sabtu (3/2/18) kemarin seperti dikutip dari Tribunnews. Pada para Jurnalis beliau menyampaikan, memaklumi hal tersebut biasa terjadi karena Mahasiswa disebut Jokowi sebagai Aktifis Muda.
“Ya yang namanya aktivis muda, ya namanya mahasiswa, dinamika seperti itu biasalah,” ujar Presiden Jokowi.
Pak Jokowi juga menyampaikan, beliau malah memiliki Ide untuk mengajak Perwakilan BEM UI untuk melakukan kunjungan ke Papua agar bisa melihat juga bagaimana medan permasalahan yang ada disana.
Menanggapi hal ini, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sudah memastikan tidak akan menjatuhkan sanksi pada Ketua BEM UI Zaadit Taqwa atas tindakannya itu. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Prof Intan Ahmad seperti yang sudah diberitakan oleh Media Antara.
“Saya rasa tidak perlu sanksi dari Kemenristekdikti. Ini kan, Bapak Presiden diundang ke UI sebagai Presiden dan sudah selayaknya dihormati,” ujar Prof Intan Ahmad, Sabtu (3/2).
Walaupun begitu, Prof Intan tetap saja menyayangkan insiden tersebut, karena menurutnya, seharusnya sebagai seorang Mahasiswa bisa berkomunikasi baik dalam bentuk dialog bersama Presiden. Apalagi, sebelumnya Presiden memang merencanakan Agenda untuk bertemu BEM UI usai kegiatan selesai.
“Bahkan sebelumnya Presiden Jokowi sudah ada rencana mau bertemu dengan mereka sebentar,” tutur Direktur Belmawa tersebut.
Prof Intan juga menyampaikan, akan menyerahkan penuh masalah ini ke Pihak Universitas Indonesia.
Sementara itu, Pihak Kampus Universitas Indonesia pun sudah angkat bicara melalui Direktur Kemahasiswaann UI, Arman Nefi. Pihak Kampus UI tidak akan memberikan sanksi terhadap Zaadit Taqwa, namun tetap akan melakukan pembinaan secara persuasif saja.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Nisrina selaku Narahubung dari BEM UI.
“Untuk saat ini belum ada sanksi atas aksi kemarin” jawab Nisrina saat dihubungi anakUntad.com melalui Pesan Whatsapp. Md
Tinggalkan Balasan