Aqidatul Izzah, Mawapres UNTAD yang Terinspirasi dengan Imam Syafi’i

Nama Aqidatul Izzah rasanya masih terdengar asing dikalangan Mahasiswa UNTAD. Padahal, Mahasiswa yang sering disapa Izzah ini adalah Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) UNTAD yang terpilih di Tahun ini.

Hal tersebut bisa saja terbilang wajar, karena memang sejak terpilih sebagai Mawapres, bentuk Apresiasi terhadap Izzah sangat minim dipublikasikan. Tidak seperti Berita Pelantikan Pejabat kampus (yang sering dirilis oleh Humas Untad), atau promosi Seminar yang sering terpasang di Stand Baliho depan Kampus. Bahkan, tidak se-eksotis ucapan Selamat terpilihnya Ketua Majelis Mahasiswa Untad tahun ini (yang balihonya hampir di semua sudut kampus).

Bagi yang belum tahu, Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi adalah salah satu Program rutin dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Selain PIMNAS, Ajang Pemilihan Mawapres inilah salah satu Program bergengsi Dikti yang dinantikan Mahasiswa tiap tahun, terutama bagi Mahasiswa di Kampus-kampus besar Indonesia.

Sayangnya, di Untad sendiri, euforia Ajang Pemilihan Mawapres ini masih sangat rendah, bahkan banyak yang tidak tahu soal proses seleksinya, lagi-lagi karena soal Publikasi (sepertinya Kampus memang kurang serius). Ini salah satu alasan kenapa sedikit sekali yang kenal dengan Mawapres terpilih di Untad, karena informasi soal ajang bergengsi ini saja, tidak terbuka luas ke semua Mahasiswa.

Aqidatul Izzah namanya, Mahasiswa Pendidikan Fisika UNTAD, angkatan 2015. Anak tunggal lulusan SMA Labschool Untad ini berkelahiran di Palu, kurang lebih dua puluh satu tahun yang lalu. Saat ini, Izzah aktif di komunitas IYOIN LC Palu, komunitas yang bergerak di bidang Pendidikan dan Sosial. Selain itu, Izzah juga sering menjadi Master of Ceremony (MC) di berbagai kegiatan kampus.

Belum lama ini, Izzah menyempatkan diri  untuk diwawancarai seputar terpilihnya sebagai Mawapres.

**

Bagaimana Awal Mula Izzah bisa sampai terpilih jadi Mawapres Untad tahun ini ?

Awal mulanya, sebenarnya tidak pernah terfikir mau ikut, karena waktu itu juga saya baru pulang dari Manila, kemudian juga ada kegiatan Evaluasi Meeting, tambah lagi waktu pelaksanaannya mepet sekali. Tapi Alhamdulillah, karena dorongan dan arahan beberapa dosen, saya mengikutkan diri. Awalnya seleksi dulu di tingkat Fakultas, lalu terpilih tiga perwakilan untuk maju dalam seleksi ditingkat Universitas.

**

Baca Juga : Terpilih 20 Finalis Mawapres Untad 2018. Siapakah Jawaranya ?

Saat seleksi di Tingkat Universitas, Izzah mengaku sedikit kesulitan, karena seleksinya dibagi dalam dua tahap dan lumayan ketat.

Tahap pertama, Izzah harus mempresentasikan Ide Karya Tulisnya dengan berbahasa Inggris didepan Juri seleksi. Dengan memilih bidang Energi sebagai Idenya, Izzah berhasil meyakinkan dewan juri saat sesi tanya jawab.

Ditanya soal alasan memilih bidang energi, Izzah berpendapat, saat ini sudah saatnya untuk memikirkan dan memanfaatkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Hal ini dilihat dari  tingkat kebutuhan energi yang kian hari makin tinggi. Sehingga, harus mencari alternatif agar tidak bergantung terus pada minyak bumi yang ketersediannya terbatas.

Dalam idenya , Izzah memilih lokasi di Air Terjun Wera sebagai sasaran. Dengan melihat potensi sumber energi, Izzah berfikir bahwa Air Terjun Wera bisa dijadikan sumber energi penerangan tersendiri untuk desa sekitar Air terjun tersebut.

Pada tahap kedua, Izzah mengikuti proses wawancara prestasi. Menjadi kesyukuran luar biasa bagi Izzah bisa memiliki Prestasi dari tingkat Kampus hingga tingkat Internasional. Tahun kemarin (2017), Izzah memborong prestasi di Event Pekan Ilmiah Mahasiswa UNTAD (PIMUT). Dalam kegiatan yang dilaksanakan Badan Riset Mahasiswa FMIPA tersebut, Izzah meraih Juara II bidang PKM-P, Juara III dalam bidang PKM-M dan Juara Poster dalam bidang PKM-KC.

Belum lama ini, Izzah juga berhasil menjadi Finalis LKTI Nasional yang dilaksanakan salah satu Lembaga Mahasiswa di Universitas Negeri Semarang. Tidak hanya itu, sebelum mengikuti proses seleksi Mawapres kemarin, Izzah sempat menghadirkan diri dalam Acara Sea Teacher Project 5 Batch di Manila, Filipina.

**

Sebagai Mawapres, bagaimana Tips dari Izzah agar bisa menyeimbangkan antara Akademik dan Organisasi ?

Saya kira, setiap orang berbeda dalam hal yang satu ini. Hanya saja, dari saya, petakan setiap kegiatan yang menjadi prioritas, termasuk belajar, bisa dibuat dalam prioritas jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian, jangan lupa sertakan Allah dan Ridho Orang Tua dalam setiap kegiatan. Beritahukan setiap kegiatan yang akan kita lakukan pada Orang Tua agar bisa dimintakan pada Allah supaya kita dimudahkan.

Saya selalu terinspirasi dengan bait-bait Syair Imam Syafi’I, tentang merantau dalam menggapai Impian yang setinggi-tingginya, ada lima keutamaannya, yaitu pelipur duka, penghidupan baru, memperkaya budi, pergaulan yang terpuji, serta meluaskan ilmu.

Ohh iya, jangan lupa juga jalin komunikasi yang baik dengan semua orang, karena kita tidak tahu akan pada orang yang mana Allah titipkan Rezeki kita, entah itu berupa bantuan atau yang lainnya, juga selalu buat self reminder untuk kita yang terkadang sering ditiupkan angin kecongkakan 🙂

Menurut Izzah, bagaimana bentuk Apresiasi dan dukungan dari Pihak Kampus setelah Izzah terpilih jadi Mawapres Untad?

Hmm.. Saya orang yang tidak terlalu menuntut bentuk Apresiasi, karena bagi saya, saya harus terus berbuat, bekerja, berkarya, secara ikhlas dan berprestasi, karena apa yang saya peroleh saat ini juga membentuk mental dan kepribadian saya.

Kalau Apresiasi dari kampus, dalam hal ini dari Pihak Program Studi dan Pihak Fakultas, Ayahanda dan Ibunda-Ibunda Dosen sangat mendukung saya, apalagi pada saat pengunggahan untuk seleksi Mawapres tingkat Nasional, sangat mendukung dan membantu luar biasa.

Bagaimana dengan Apresiasi dari teman-teman Mahasiswa lain?

Alhamdulillah, teman-teman juga sangat membantu, apalagi untuk memberikan dukungan like video project saya di youtube, sudah terhitung Apresiasi yang luar biasa buat saya.

Apa pesan Izzah untuk teman-teman Mahasiswa Untad yang lain ?

Kalau pesan, ini juga self reminder buat saya. Sekarang dunia semakin dinamis dan terus berkembang pesat dalam berbagai aspek, jangan jadikan diri kita menjadi Mahasiswa yang biasa-biasa saja, harus punya sesuatu yang tidak biasa dan dapat diandalkan, apapun yang sedang kita cita-citakan hari ini, berusahalah dengan tekun, fokus dan ber-proggres, jadikan kita pemeran kesuksesan, bukan sebagai penonton kesuksesan, beranilah melawan rasa takutmu sendiri, tapi junjung tinggi untuk hormat kepada Orang Tua 🙂

**

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *