Fakhrur Razy : Sistem Semakin Kuat, Mahasiswa Semakin Lemah

Gerakan Mahasiswa di Universitas Tadulako beberapa Tahun terakhir, seakan memunculkan dua kekhawatiran sekaligus. Khawatir bahwa Gerakan Mahasiswa di Untad akan berujung perpecahan yang tidak diinginkan. Sekaligus juga khawatir bahwa situasi ini akan mematikan Gerakan Mahasiswa di Kampus terbesar se-Sulawesi Tengah ini.

Beberapa waktu yang lalu, Penulis berkesempatan mewawancarai salah satu Aktifis Mahasiswa di Universitas Tadulako, Muh. Fakhrur Razy. Demisioner Ketua HIMASOS ini memberikan pandangannya soal Situasi Gerakan Mahasiswa saat ini.

Berikut petikan wawancaranya.

Sebagai salah satu Aktifis Mahasiswa, apa Arti Mahasiswa itu sendiri menurut Fakhrur Razy ?

Kalau kita lihat pengertian Mahasiswa secara umum, bahwa Mahasiswa itu adalah orang yang sedang mengenyam dunia pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, yaitu PT. Tapi tidak sederhana itu untuk kita membahas arti dari Mahasiswa tersebut. Sebab kalau kita berbicara persoalan Mahasiswa, didalamnya ada terkandung tanggung jawab dan tugas yang harus dijelaskan dan wajib dikerjakan oleh seluruh Mahasiswa tanpa terkecuali. Ketika kita mendengar kata Maha saja, itu sudah sungguh sangat luar biasa, sebab yang memiliki gelar Maha hanya ada 3, Tuhan yang Maha Esa, Maha Guru, dan Mahasiswa.

Artinya, Mahasiswa memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar dalam kehidupan sosial Masyarakat, karena dia adalah salah satu elemen didalam kehidupan Masyarakat yang memiliki peran dan Fungsi masing-masing. Maka tidak jarang kita dengar, tugas dan tanggung jawab Mahasiswa adalah Kontrol sosial dan Agen Perubahan.

Mahasiswa ini adalah orang yang memiliki tanggung jawab penuh dalam mengontrol kehidupan sosial Masyarakat, selain sebagai generasi penerus bangsa. Mahasiswa juga harus memiliki pendirian dan konsistensi yang penuh terhadap keberpihakan mereka, kalau saya katakan, bahwa keberpihakan kita (Mahasiswa) harus jelas, yaitu keberpihakan terhadap rakyat-rakyat tertindas dalam struktur sosial mereka yang merupakan Masyarakat kelas Bawah.

Sepanjang sejarah gerakan Mahasiswa di Indonesia, dari Fakhrur sendiri kira-kira Siapa Tokoh Aktifis Mahasiswa yang dikagumi dan sering diteladani ?

Kalau dikagumi ataupun diteladani saya kira tidak ada, soalnya dari sejarah panjang gerakan Mahasiswa di Indonesia, banyak kawan-kawan Mahasiswa yang akhirnya tidak konsisten dengan perjuangannya, yang memilih untuk gabung di partai politik, hingga duduk di kursi parlemen dan akhirnya juga terlibat dalam pembuatan kebijakan2 yang mencekik rakyat Indonesia, dalam hal ini yaitu membatasi hak ruang demokrasi rakyat yang sudah susah payah mereka perjuangkan.

Sebenarnya berbicara persoalan gerakan juga berbicara persoalan konsistensi kita dalam memperjuangkan apa yg sudah di perjuangkan dari awal, sehingga itu yang harus dan perlu untuk terus didorong dimanapun kita berada, akan tetapi kalau Mahasiswa ataupun mantan akativis Mahasiswa sudah terlibat langsung dalam partai politik, maka akan sulit untuk berbicara bagaimana arah dari gerakan Mahasiswa, sebab mereka lebih membawa kepentingan dari partai politik tersebut, yang kita ketahui bahwa mereka (Partai Politik) juga yang bersekutu langsung dengan kaum borjuis

Untuk saat ini, bagaimana Fakhrur melihat Kondisi gerakan Mahasiswa di Universitas Tadulako ?

Untuk saat ini dan beberapa tahun terakhir, gerakan Mahasiswa di dalam kampus Universitas Tadulako sangat menurun, diakibatkan oleh upaya-upaya birokrat kampus untuk mematikan gerakan-gerakan Mahasiswa, dengan cara pengkudetaan Presiden Mahasiswa yang mereka anggap sebagai ancaman, memberi skorsing terhadap Mahasiswa yang mereka anggap sebagai ancaman, seperti kawan saya Mantan Ketua BEM FKIP Periode 2017 yang sempat diberikan Sanksi Skorsing. Sebenarnya mereka bukanlah ancaman, hanya saja kita tidak pandai dalam mengartikan hal tersebut, belum lagi Mahasiswa sengaja dihadapkan dengan persoalan aliran kiri dan kanan. Kalau menurut pandangan saya, bahwa ini juga salah satu upaya untuk melemahkan gerakan Mahasiswa, sebab ketika Mahasiswa satu tak ada kiri dan tak ada kanan, Mahasiswa itu kuat, apa yang mereka perjuangkan pasti akan terwujud. Kita kembali bercermin pada gerakan Mahasiswa di orde baru yang berujung pada runtuhnya rezim orde baru, kita bercermin pada aksi besar-besaran  di Sulawesi Tengah dalam penolakan kenaikan harga BBM yang berujung pada tidak di naikannya harga BBM, masih banyak lagi yang dapat dijadikan sebagai cermin ketika kita ingin melihat kekuatan Mahasiswa ketika Mahasiswa menyatu. Maka dari itu, upaya-upaya terus dilakukan rezim untuk mematikan gerakan di dalam kampus, termasuk di Universitas Tadulako.

Dari situ, untuk kawan-kawan Mahasiswa, jangan mudah terprofokasi dengan kata-kata yang mudah memecah belah kekuatan Mahasiswa, tak ada kiri dan tak ada kanan, bahwa kita satu yaitu MAHASISWA, yang memiliki tanggung jawab yang sama sebagai Kontrol sosial. Kita memiliki masalah yang sama yaitu tingginya biaya UKT dan pembungkaman ruang demokrasi. Kita harus satu, karena hanya dengan persatuan gerakan akan kuat.

Hari ini sistem semakin kuat dan kita semakin lemah. Maka dari itu, mari kita kembali menguatkan dan membangkitkan semangat juang kita untuk membangkitkan kembali gerakan Mahasiswa didalam kampus. Tidak ada yang ditakuti ketika kita satu.

“Karena sejatinya hidup adalah berguna bagi orang lain, untuk apa mengenyam lmu setinggi mungkin kalau hanya untuk menindas sesama”

Melihat kondisi itu, menurut Fakhrur apa yang harus dilakukan oleh Para Aktifis Mahasiswa di Untad agar bisa bersatu dalam Gerakan yang sama?

Pertama, Membuang jauh2 mitos yang sengaja dibuat tentang aliran kiri dan kanan pada Mahasiswa, sebab itu adalah salah satu upaya untuk memecah belah kekuatan kita.

Kedua, Aktif dalam diskusi antar lembaga dalam mengkaji masalah-masalah sosial yang ada sebagai wadah membangun kesadaran Mahasiswa, mengetahui persoalan yang diperjuangkan dan sebagai wadah memperkuat hubungan silaturahmi antar lembaga.

Ketiga, Membuang jauh2 kepentingan masing-masing dalam berjuang.

Keempat, Harus berani dalam bertindak dan mengambil keputusan, selagi kita memperjuangkan yang benar.

Sebab ketakutan bukan solusi untuk masalah kita hari ini.

 

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *