remaja sekarang

Tren Pacaran di Kalangan Remaja Sekarang

Tren Pacaran di Kalangan Remaja

Remaja dan pacaran merupakan dua hal yang dapat terpisahkan. Sebagai mana yang telah kita ketahui istilah pacaran dahulu sangatlah asing diteliga dan bahkan jarang dimasyarakat jaman dahulu. Berbeda dengan remaja sekarang yang menjadikan pacaran sebagai budaya atau tradisi, dan tidak malu mengumbar umbar kemesraan didepan umum. Kini pacaran sudah sangat ngetren dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karna pengaruh tehnologi abad sekarang yang selama ini telah mempertontonkan serta menyoroti kegiatan kegiatan remaja remaja yang didalamnya lebih banyak berfokus kepada pacaran. Perkembangan tekhnologi yang sangat pesat membuat
banyak orang khususnya remaja meniru gaya berpacaran orang luar negeri. Bisa dikatakan bahwa remaja jaman sekarang mengalami yang namanya “ Korban Sineteron “ . Mereka dengan bangganya menyebar foto,vidio kemesraan mereka dan menganggap hal itu biasa, bahkan mereka yang tidak pacaran dianggap kuno atau jadul.

Selain karena faktor teknologi, orang tua juga sangat berperan penting sebab sekarang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari dimana orang tua tidak melarang anaknya pacaran. Jika orang tua dulu sembunyi-sembunyi atau ngumpet-ngumpet maka sekarang terang-terangan. Rasa malu atas kesalahan sudah tidak ada, seolah-olah pacaran itu bukanlah suatu maksiat. Pacaran dianggap adalah hal yang wajar dan tidak patut ditentang. sama halnya dengan orang tua masyarakat pada umumnya sudah terbiasa melihat remaja melihat remaja sekarang yang berpacaran merekapun mendukung dan menyediakan tempat-tempat strategis dengan suasana hening, lampu berhias warna warni,backgroand yang mendukung tempat nongkrong remaja yang berpacaran. Dilihat dari segi sudut pasar dan cara mereka berinovasi dengan hal hal baru termasuk cerdas menyediakan kebutuhan konsumen tetapi mereka salah karena mendukung hal-hal yang tidak baik.

Remaja jaman sekarang membuktikan dirinya hebat kepada teman temannya melalui pacaran, karena dengan berpacaran mereka membuktikan dirinya cukup menarik dan merupakan salah satu gengsi yang membanggakan. Maka dari itu tren pacaran sudah menjadi kebiasaan masyarakat kini. Tren berpacaran dikalangan remaja bukanlah sekedar berkenalan, bahkan jauh dari kata itu. Menurut saya pacaran jaman sekarang bisa disebut kembarnya pernikahan. Prilaku remaja jaman sekarang membuat istilah melakukan hal seperti suami istri, itu bisa terjadi karena mulailah dimana fase saling menganal lebih jauh alias pacaran salah, makna pengenalan pribadi berubah menjadi pelampiasan hawa nafsu dari masing masing pasangan. Seperti yang saya lihat bahwa mereka bangga dan menceritakan hal buruk itu kedapa teman- temannya, tanpa rasa canggung mereka berboncengan mesra kemana-mana, bahkan saat ditegurpun mereka marah dan cuek seolah tidak peduli dengan apa yang sudah dinasehati untuk mereka, padahal teguran itu untuk mereka agar mereka bisa sadar dengan apa yang meraka lakukan.

Masa remaja merupakan waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut dewasa dan tidak dapat disebut anak-anak. Masa remaja merupakan masa peralihan anak-anak menuju dewasa, Masa remaja biasa dikatakan masa-masa yang sulit dikendalikan, seperti yang kita ketahui bahwa masa remaja adalah masa dimana seseorang mulai berani mengambil tindakan diluar kendali tanpaberfikir kedepan, dan masa dimana jatuh cinta atau suka satu sama lain mulai dirasakan. Masa remaja adalah masa yang paling indah banyak hal yang terjadi pada transisi remaja dari masa anak anak menuju masa dewasa. Banyak hal hal yang menarik dikalangan remaja salah satunya ya pacaran bahkan ada rumor yang menurut saya cukup menarik bahwasanya bila ada remaja yang belum pacaran berarti mereka belum punya identitas diri yang cuku lengkap, Aneh menurut saya tapi yah inilah kebudayaan yang terjadi saat ini. Satu lagi yang menjadi polemik dikalangan remaja dan bahkan saya sempat berfikir
bahwa berpacaran merupakan bentuk usaha umtuk mencari dan mendapatkan jodoh.

 

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *