Kita Dan Eksistensi

Manusia dan eksistensi adalah 2 hal yang saling akrab satu sama lain, bahkan keduanya bisa menjadi kombinasi yang mematikan. Dalam hidup kita sebagai manusia pasti memiliki rasa “haus” untuk sebuah pengakuan entah dilingkungan kerja, kampus dan lain-lain. Bahkan demi sebuah eksistensi kita rela menukar, menjual bahkan menghancurkan suatu ikatan.

Contohnya ketika ingin menempati suatu posisi beberapa orang rela menjatuhkan kredibilitas seorang kawannya dan menaikkan krebilitasnya sendiri agar citranya baik dan kawannya terlihat buruk di depan yang lain. Akhirnya bisa ditebak ikatan pertemanan dan persahabatan yang dibentuk dari sebuah peristiwa-peristiwa “susah – senang bersama” yang penuh kehangatan  itu hancur karena sebuah keakuan yang mendominasi dirinya.

Yah, akhirnya semua tergadaikan demi yang namanya eksistensi. pertanyaan saya, lalu setelah itu apa? Setelah mencapai semua itu apa ikatan itu akan se-erat dulu? Sungguh sayang menurutku ketika keakuan itu mengubah kita menjadi opportunis yang antagonis demi sebuah tujuan lalu menggadaikan sebuah ikatan pertemanan/persahabatan yang sudah dibangun begitu eratnya, begitu lamanya.

Arti Sebuah Eksistensi

Sebuah eksistensi yang baik tidak perlu menunjukkan dominasinya kepada orang-orang. bahkan sampai menjatuhkan sesama, jika memang memang mereka yakin padamu mereka akan datang berdasarkan rasa percaya. Ibarat bintang dan legenda , bintang memiliki jutaan pengikut bahkan dijadikan panutan, tapi ketika membuat satu kesalahan mereka ditinggalkan. Sedangkan legenda mereka awalnya dikucilkan di zamannya , lalu melewati banyak perjalanan di hidupnya sebelum akhirnya generasi selanjutya menjadikannya legenda.

Pada akhirnya kawan-kawan tinggal memilih, ingin tertulis dalam sejarah dengan tinta emas karena menuai kebaikan di sekitar atau tertulis dalam sejarah dengan tinta merah akibat menuai banyak cerca dan kejahatan ke orang-orang di sekitarnya. Sudah terlalu banyak yang memamerkan keakuannya untuk mendpatkan pujian dan jabatan dan menjatuhkan yang lainnya padahal dalam hidup yang terpenting adalah dikenang sebagai seseorang yang berguna ketika meninggal nanti. Yah, semoga kita semua meniggal dan ditulis dalam sejarah dengan tinta emas.

 

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya

Diterbitkan

dalam

,

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *