Langka dan Mahal! Jurusan Farmasi FMIPA UNTAD Produksi Hand Sanitizer Sendiri dari Ekstrak Daun Kelor

Hand sanitizer hasil racik dosen jurusan Farmasi FMIPA UNTAD ini terbuat dari ekstrak daun kelor.

Wabah virus Corona (Covid-19) membuat sejumlah Negara dilanda kalang kabut, salah satunya adalah Negara Indonesia. Presiden RI sendiri telah mengumumkan bahwa adanya sebagian warga Indonesia yang sudah terjangkit virus tersebut, sehingga membuat warga memborong masker dan hand sanitizer.

Saat ini masker dan hand sanitizer mulai langka dan mahal, dalam hal ini muncul berbagai cara pembuatan hand sanitizer sendiri/DIY (do it yourself).

Produk DIY belum tentu aman!

Jika kita menggunakan bahan yang tidak diketahui sebelumnya, lebih baik menghindari membuat hand sanitizer versi do it yourself. Salah satu kasus terjadi pada seorang bocah lelaki di New Jearsey mengalami luka bakar akibat menggunakan hand sanitizer semprot, yang dibuat dengan campuran pembersih berbusa dengan bahan lain yang tidak diketahui.

Pedoman pembuatan hand sanitizer juga dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun para ahli menjelaskan pedoman pembuatan hand sanitizer dengan menggunakan etanol atau hidrogen peroksida terlalu rumit bagi orang awam.

“Pedoman WHO sangat bagus tetapi tidak benar-benar dimaksudkan untuk digunakan di rumah dan mungkin terlalu rumit bagi banyak orang,” kata Stephen Morse, PhD, MS, seorang ahli penyakit menular dari Universitas Columbia di New York.

“Anda juga dapat membeli etanol cair biasa (70 persen) atau isopropil alkohol (71 persen atau 91 persen) di apotek dalam botol biasa atau semprotan. Mereka mungkin kurang nyaman dan tidak selembut hand sanitizer di pasaran, tetapi tetap akan bekerja dengan baik. Jika memungkinkan, menggunakan sabun dan air putih sama baiknya, bahkan mungkin lebih baik,” lanjutnya.

WHO memang membuat panduan khusus terkait pembuatan hand sanitizer sendiri. Jika takarannya benar, tentu akan sangat membantu. Namun pakar khawatir orang yang mengikuti pedoman tersebut membuat hand sanitizer dengan kandungan atau takaran yang tidak benar.

Selain menggunakan hand sanitizer, kita bisa terhindari dari virus dengan rutin mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun.

Dari permasalahan tersebut, Jurusan Farmasi FMIPA UNTAD berinisiatif untuk memproduksi Hand Sanitizer yang mengandung ekstrak daun Kelor (Moringa oleifera L.). Adapun formulator dalam pembuatan hand sanitizer ini adalah apt. Evi Sulastri, S.Si., M.Sc, yang dibantu oleh apt. Nur Aanisah, S.Si, dan apt. Asriana Sultan, S.Farm., M.Si. Penambahan ekstrak daun kelor yang bersifat antibakteri dipercaya dapat menambah daya kerja desinfektan handsanitizer.

Saat ini, Jurusan Farmasi FMIPA telah memproduksi 60 botol hand sanitizer yang diperuntukan untuk kalangan kampus sehingga tidak diperjual belikan di pasaran. Produksi ini bertujuan sebagai kesiapsiagaan untuk mengatasi penyebaran virus Corona (Covid-19). Selaku Ketua Jurusan Farmasi, apt. M. Sulaiman Zubair, S.Si., M.Si., Ph.D berharap dengan adanya produksi  hand sanitizer ini dapat menekan penyebaran wabah terutama dalam lingkungan kampus “Harapannya semoga penyebarannya tidak meluas di Palu dan di kampus terutama”.

Source: fmipa.untad.ac.id/

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya.


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *