6 Fakta dan Mitos Tentang Jurusan Hukum yang Perlu Kamu Ketahui

Ketika mendengar kata Hukum mungkin yang terlintas di benak dan pikiran kita adalah seorang polisi atau bahkan seorang pengacara namun nyatannya hukum bukan hanya sebatas hal tersebut, dalam kehidupan bernegara dan bahkan dalam kehidupan kita sehari-hari kita tidak terlepas dari yang namanya hukum, hukum adalah aspek  penting yang mengatur jalannya sistem dan tata kehidupan manusia agar tertib dan tentram sesuai dengan harapan kita bersama, tujuan hukum sendiri dibuat yang paling utama adalah untuk mengatur serta membatasi tindakan kesewenagan antara penguasa/pemerintah dan rakyatnya.

Nah, kalau begitu apa saja sih yang dipelajari mahasiswa jurusan hukum selama kuliah? Serta apa saja fakta dan mitos mengenai jurusan hukum?, untuk menjawab pertanyaan kalian semua agar tidak penasaran mengenai jurusan hukum, yuk simak artikel ini Fakta Dan Mitos Tentang Jurusan Hukum. Dan bagi kalian yang bercita-cita ingin melanjutkan atau sedang mempersiapkan diri untuk berkuliah di fakultas hukum atau bahkan ingin berkecimpung di dunia hukum wajib banget nih, untuk membaca artikel ini. Langsung saja berikut dan dan mitos tentang jurusan hukum.

  1. Mahasiswa Hukum Harus Menghapal Undang-undang Dan Seluruh Pasal Di dalamnya.

Apakah kalian pernah mendengar rumor bahwa mahasiswa jurusan hukum harus bisa menghapal lengkap isi pasal undang-undang? Coba bayangkan betapa sulitnya kalau hal itu benar-benar terjadi, ternyata hal tersebut hanya mitos yang beredar dilangan masyarakat luas, mahasiswa hukum tidak harus menghapal semua isi pasal undang-undang, tetapi yang perlu yaitu konsep pemahaman, baik itu memahami sejarah, filosofi, dan dasar-dasar dari dibuatnya suatu peraturan, karena menghapal akan membuat kita cepat lupa berbeda dengan memahami. Jadi jika ada seeorang yang beranggapan bahwa mahasiswa hukum harus menghapal undang dan seluruh pasal yang ada didalamnya itu salah ya teman-teman atau hanya mitos belaka.

  1. Sarjana Hukum Pasti Kerjanya Menjadi Pengacara Atau Hakim

Sarjana Hukum itu kerjanya pengacara atau hakim ya? Banyak yang beranggapan bahwa sarjana hukum kerjanya hanya menjadi pengacara atau hanya menjadi hakim, kesalahpahaman ini harus diluruskan. Untuk menjadi pengacara ataupun hakim memang harus menempuh minimal pendidikan S1 Hukum terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan pendidikan atau pelatihan khusus.

Tapi bukan berarti semua sarjana hukum harus menjadi pengacara atau hakim saja, bisa saja menjadi jaksa seperti baharuddin lopa, menjadi jurnalis seperti najwa shihab, politisi bahkan selebriti seperti feby Rastanti. Belajar di jurusan hukum membuat kita lebih terlatih menganalisi sebuah permasalahan yang ada di masyarakat serta peka terhadap isu sosial, belajar mengenai problem solving, hingga public speaking yang baik.

  1. Tidak Perlu Belajar Matematika Dan Hitung-hitungan Lainnya.

Seringkali saya mendengar dikalangan mahasiswa apabila ditanya alasan masuk di fakultas hukum salah satunya yaitu karena di fakultas hukum tidak ada mata kuliah yang berbau matematika atau yang berkaitan dengan hitung menghitung, nah padahal anggapan yang satu ini juga sangat salah, anggapan yang satu ini sering muncul di tengah masyarakat.

Padahal anggapan tersebut salah besar! Di fakultas hukum juga ada hitung-hitungannya dalam hukum waris, urusan jual beli, hingga pembagian harta gono-gini pasti membutuhkan perhitungan dan pasti bertemu rumus dan angka, jadi jika masih ada anggapan bahwa berkuliah di jurusan hukum tidak perlu belajar matematika dan hitung-hitungan lainnya itu salah besar.

  1. Mahasiswa Fakultas Hukum Ganteng-Ganteng/Cantik-Cantik Serta Identik Dengan Pakaian Yang Rapi

Banyak rumor yang beredar dikalangan masyarakat umum bahkan, dikalangan mahasiswa itu sendri bahwa mahasiswa fakultas hukum rata-rata mahasiswanya ganteng-ganteng dan cantik-cantik serta berpakaian rapi, yuppp rumor tersebut tidak selamanya salah dan selamnya benar ganteng dan cantik itu relatif tergantung mata orang yang melihatnya, namun jika dilihat-lihat memang sih mahasiswa dari jurusan hukum kebanyakan ganteng-ganteng dan cantik-cantik hehehehe,, identik dengan pakaian rapi kayaknya suatu keharusan bagi mahasiswa hukum untuk selalu menjaga pakaian dan penampilannya agar tetap terlihat rapi, namanya juga calon pejabat calon penegak hukum, yahh sudah wajar dan wajib untuk melatih diri untuk perkaian yang rapi dimulai dari pada saat berkuliah.

  1. Bertampang sangar dan cara bicaranya yang tegas

Lulusan hukum yang banyak dikenal orang sebagai pengacara, jaksa dan hakim gaya bicara mareka tegas dan lugas. Bahkan tak jarang bertampang sangar.

Tapi tidak semuanya berpenampilan seperti itu kan ? karena setiap orang mempunyai sifat dasarnya masing-masing. Karena membicarakan hukum memang perlu tegas dan jelas tapi tidah harus dengan wajah yang sangar.

  1. Menjadi Aktivis Semasa Kuliah

Bekuliah dijurusan hukum akan menambah wawasanmu tentang organisasi dan kegiatan politis dan sosial. Banyak juga kesempatan untuk ikut terlibat langsung dalam aksi-aksi dijalanan. Seperti misalnya demo, aksi demo sebenarnya bertujuan untuk menyuarakan pendapat, bukan tindakan anarkis seperti yang dianggap oleh kebanyakan orang.

Tapi, tidak semua mahasiswa hukum harus menjadi seorang aktivis semasa kuliahnya. Peluang memang ada, tetapi tidak harus diambil jika kurang sesuai minat dan hati nurani, karena tidak semua pembelajaran harus bersikap aktif kan? Karena pembelajaran bisa bisa datang dari mana saja seperti pembelajaran bisa datang dari suatu pengalaman.

Nah, sekarang makin tambah paham kan, tentang seluk beluk jurusan hukum serta mitos dan fakta seputur  jurusan ilmu hukum, nah buat kalian yang ingin melanjutkan kuliah ke jurusan hukum, jangan salah paham lagi ya, dan tetap semangat dalam berjuang!

 Baca juga: Mau Kuliah Farmasi UNTAD? Yuk Kenali Dulu Beberapa Fakta dan Mitos di Jurusannya

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya. 


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *