Hallo teman-teman anakUntad…. Perkenalkan nama saya Heriyadi, dari Fakultas Pertanian prodi Agroteknologi. Disini, saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya selama mengikuti pelatihan AnakUntad Youth Leader (AYL) 2019.
Pengalaman menarik saya ketika mengikuti AYL 2019 sangat banyak, mulai dari teman sekamar saya di tempat pelatihan. Langsung saja :
“Teman sekamar saya ini kan semua kakak senior, jadi saya agak canggung berbicara kepada mereka. Tapi, entah kenapa setelah selesai pembukaan acara di Aula BAPELKES (tempat pelatihan AYL 2019) setelah balik ke kamar kami bercerita lalu akrab. Ternyata senior itu baik-baik semua, ini yang membuat saya nyaman dikamar 04 pada saat itu.”
Pengalaman yang paling menarik dan juga baru saya dapatkan pada saat setelah bermain game, saat itu membuat lingkaran ada motivasi-motivasi dan pesan pesan dari game yang kita mainkan. Hal itu membuat saya berpikir “ah ternyata saya perlu berubah dan harus berubah“, mulai saat itu saya terus termotivasi dari kakak motivator yang sudah memberikan motivasinya.
Pengalaman paling seru dan menantang yaitu saat saya turun untuk melakukan positive fighter, disitu kan kami cari pekerjaan. Setelah kami turun lalu mencari pekerjaan, beberapa kali kami ditolak oleh toko atau rumah makan dan kami mulai putus asa. Tapi, pada saat dijalan mau kembali kami melihat loundry yang begitu banyak sekali cuciannya jadi kami coba untuk mampir dan berbicara kepada yang punya.
Pada saat kami berbicara kepada yang punya, pertama pemilik loundry agak ragu-ragu untuk menerima kami tetapi Saya dengan kak Putri memaksa dan akhirnya ibu itu mau kami berdua kerja disitu. Saya sendiri bertugas untuk mencuci dan kak Putri atau rekan saya pergi positive fighter bertugas menyetrika pakaian. Selang waktu 20 menit, kami berdua mengeluh sudah lelah dan pada saat saya mencuci sprei itu saat menyakitkan karna itu sangat berat. Tulangku seperti mau patah saat mengangkatnya, tapi dari situ saya belajar untuk mencuci sprei dan kak Putri juga berpengalaman pertama kalinya menggunakan setrika uap. Jadi, sama-sama kami baru belajar lalu selang 2 jam kami disuruh kembali dan meminta hasil kerja kami. Kami hanya diberikan Rp. 40k istilahnya Rp. 20k perorang, tapi saya dengan kak Putri bersyukur dan kami mengeluarkan kata-kata “ternyata mencari uang tidak segampang membalikkan telapak tangan“.
Setelah itu, kami pulang untuk bergabung ulang bersama Tim kami. Paling menyakitkan lagi, teman-teman yang kerja dirumah makan mereka dapat makanan 😉 Tapi kami telah bersyukur, karena ketua Tim kami mendapatkan gaji yang lumayan besar dan kami tetap bersyukur.
Mungkin, hanya itu cerita pengalaman menarik saya saat mengikuti pelatihan AYL 2019. Saya sangat berterimakasih kepada Komunitas anakUntad, karena sudah mengajarkan saya ‘Hal Baru’. Terimakasih kak 🙂
Baca juga : Komunitas anakUntad Sukseskan Kegiatan AYL 2019
AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tinggalkan Balasan