Alhamdulillah, akhirnya pertengahan Ramadan sudah tiba. Semarak keceriaan Ramadan dirayakan oleh seluruh lapisan umat Islam yang ada di dunia. Walaupun para mahasiswa rantau tengah merasakannya sendiri karna harus menyelesaikan urusan pendidikan di kampus. Ramadan kali ini jatuh pada pertengahan Mei, dimana proses perkuliahan masih berjalan sebagaimana biasa. Ada beberapa fakultas yang melangsungkan final dan ada juga yang masih masuk untuk menuntaskan mata kuliah.
Gerakan FISIP UNTAD Peduli
Kebahagiaan Ramadan juga tengah dirasakan oleh seluruh pengurus BEM FISIP Untad yang berkolaborasi dengan UKM dan HMJ FISIP. Pasalnya pada Ramadan kali ini mereka akhirnya kemabali berkegiatan lagi dalam tema Ramadan. BEM FISIP Untad mengadakan Gerakan Fisip Peduli #2 . Setelah sebelumnya telah melakukan Gerakan Fisip Peduli #1 untuk korban sengketa lahan Tanjung Sari beberapa bulan lalu.
Kegiatan FISIP UNTAD Peduli
Kegiatan ini bertemakan “Menjalin Silaturahmi dalam Meningkatkan Kepedulian di Bulan Suci Ramadan” pada Kamis, 31 Mei 2018. Bertempat di Panti Asuhan Al-Anshar Jl. Dayo Dara No. 9, Talise. Di Panti Asuhan Al-Anshar ini terdapat 41 anak. Rata-rata berusia 4-7 tahun. Di mulai pukul 10.00 pagi sampai selesai berbuka puasa. Rangkaian kegiatan yang dilakukan mulai dari mengajarkan anak-anak membaca Al-Quran, tilawah berasama, lomba menghafal surah-surah pendek, lomba adzan, games, buka bersama, dan pemberian donasi.
Keadaan Panti Asuhan Al-Anshar masih sangat kekurangan donasi, tidak banyak orang-orang yang berdonasi untuk Panti ini. Menjadi alasan BEM FISIP melakukan kegiatan dan berdonasi di Panti ini. Atas kekurangan yang mereka dapatkan, mereka tidak pernah mengeluh. Tetap ceria dan bersyukur setiap harinya apalagi dengan kedatangan BEM FISIP Untad. Kesenangan mereka bertambah karna akhirnya ada lagi orang-orang baik yang mau mengunjungi mereka, kata salah satu anak Panti Asuhan Al-Anshar.
Baca Juga : |
Di tengah senyum dan kebahagian mereka, ada salah satu anak panti yang bernama Abi, mengidap penyakit serius di lehernya terdapat benjolan. Entah apa penyebab sakitnya adik Abi. Walaupun dengan keadaan sakit, Abi tidak pernah patah semangat dan selalu ceria kata teman-temannya. Dari sakit yang diderita adik kita Abi, kita dapat memetik inspirasi, bahwa sakit bukanlah kendala untuk berbagi namun, sakit menjadi penyemangat kita untuk terus berbagi.
AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya |
Tinggalkan Balasan