Istri sah Iqbaal Viral – Antara selera masyarakat dan content creator

Perhatian tulisan ini akan cukup panjang, silahkan ambil snack dan dibaca pelan-pelan sampai habis.  Saya juga tidak berniat menjatuhkan pihak siapapun dalam tulisan ini. Jika ada tanggapan silahkan tulis di kolom komentar ya.

Istri sah Iqbaal Viral

Beberapa hari kemarin, ada sesuatu yang heboh di jagat instagram teman-teman mahasiswa apalagi di UNTAD. Banyak teman-teman yang meng-upload foto salah satu user instagram (@nurrani_r) yang sedang masuk TV dengan berbagai macam tagline, namun yang paling menarik perhatian saya adalah “akhirnya istri sah iqbaal masuk TV”.

contoh story instagram teman. (status yang di tulisan saya tidak punya tdk sempat screenshoot)?

Namanya Nurrani, instagramers ini terkenal karena mengaku-ngaku adalah istri sah Iqbaal ramadhan, ditambah lagi ternyata Iqbaal pun pernah berkomentar di salah satu foto Nurrani “istriku selamat lebaran, nanti aku bawain baju lebaran buat kamu”, katanya.

Komentar Iqbaal

Tak ada yg salah dengan aktivitas diatas namanya juga penggemar, wajar kan kalau tergila-gila pada idolanya. Ini pun terjadi di banyak kasus misalnya para penggemar K-POP, selalu saja ada yang mengaku-ngaku menjadi istri salah satu personil Boyband di Korea. Misalnya “Kang Daniel (personel wanna one), itu suamiku” atau “ Jimin (BTS) itu pacarku”, dsb.

Komentar Netizen

Sebenarnya saya tidak punya ketertarikan sama sekali membahas Nurani sang Istri sah Iqbaal itu, karena saya tidak punya masalah sama sekali.Namun saat saya main-main ke grup Facebook Info Kota Palu ada seseorang yang membagikan foto Nurrani dengan caption “ Stop making stupid people famous” katanya. Postingan ini telah dikomentari ratusan orang, ada yang pro dan ada yang kontra. Kalo di pikir-pikir ada benarnya juga kenapa yang kaya gini kok bisa terkenal ya?  Di caption tersebut ia membandingkan gaji guru yang juga rendah sedang si Nurrani mungkin dapat uang banyak

Lalu ada yang komentar “kalau menurut saya itu bukan bodoh tapi menghibur, kalau mau dapat uang banyak jangan jadi guru”, dan “tidak usah sirik, rezeki orang sudah ada yang atur”, komentar ini benar juga menurut saya ?. Kenyataan di Indonesia demikian mau banyak uang ya jadi artis atau pengusaha, atau mungkin jadi anggota dewan ? mumpung lagi Pilkada.

Celoteh Netizen

Baiklah, jadi siapa yang benar antara kedua pihak tadi yang mendukung ataukah yang malah menyalahkan? Kalo menurut saya pernyataan diatas itu benar semuanya, di sisi lain mungkin tidak semestinya kita mempromosikan kelakuan aneh seseorang, dan memang rezeki seseorang itu sudah ada yang atur, si Nurrani pun menghibur masyarakat kan. Lalu apa masalahnya, sudah nulis sepanjang ini cuma bilang semuanya benar.

Masalah sudut pandang

Masalahnya mungkin ada di sudut pandang saya yang agak bingung, konten yang dibuat Nurrani kok booming ya? Padahal di luar sana banyak sekali orang yang juga mengaku-ngaku istri atau pacar seorang artist. Di dunia media sosial banyak sekali Pembuat konten atau istilah kerennya “Content Creator”, kalau menurut saya Nurrani ini adalah seorang Content creator yang dengan cintanya kepada Iqbaal mencoba membuat karya dengan tujuan didengar oleh sang pujaan hati dan akhirnya ia pun terkenal dan pujaan hati mendengarnya lalu membalas cintanya.

Disisi lain banyak pembuat konten kreatif di Palu misalnya ada yang namanya @pakupayung, dan @patabapictures, ada pula musisi seperti Fahmi Arsyad Said. Paku Payung “Borkarya, Ledo Borgaya” pernah membuat konten konten yang juga sangat menghibur seperti yang pernah mereka posting pada akun ig miliknya @pakupayungmovie. Lalu Pataba Pictures punya channel youtube yang menurut saya lagu-lagu yang dibawakan di sana cukup menarik, serta Fahmi Arsyad yang apik berkolaborasi dengan beberapa penyanyi mengcover beberapa lagu. Ah iya sebenarnya kalau orang Palu yang saya masuk TV dengan konten bagus ada pula Oki Daeng, Muh. Faisal serta Yaumil Masri. Oki dan Faisal adalah komedian yang cukup dikenal melalui salah satu program pencarian Stand up comedian, lalu Yaumil Masri waktu itu masuk di acara Kick Andy berkat perjuangannya mendirikan Sikola Pomore.

 

Beberapa Tokoh dari Kota Palu.
Follower yang melejit

Bagaimana menurut anda dengan konten atau prestasi yang dibuat tokoh diatas tersebut? Kalau saya sendiri bangga dengan orang-orang ini yang mampu berkarya dan berjuang dengan baik. Namun nyatanya konten dan perjuangan mereka tidak se-viral konten milik Nurrani, yang sampai sampai ketika masuk TV ada yang menyahut “saya bangga dengan artis kota palu bisa masuk TV”. Followers instagram Nurrani pun melejit jauh, saat tulisan ini dibuat sudah menembus angka 754ribu follower. Kata orang “follower mah tidak penting, asal karyanya”, tapi kalau saya mungkin bisa lihat di sisi banyaknya follower bisa jadi karena memang masyarakat menyukai konten yang dibuat tersebut.

Follower Istri Iqbal
Lingkaran Setan

Terus kamu mau bilang kalau konten yang dibuat oleh orang-orang diatas itu tidak disukai?. Saya tidak bilang kalau konten mereka tidak disukai, hanya saja kalau melihat datanya ya memang demikian, jumlah view konten Nurrani itu lebih banyak dari yang lain.Nah sekarang saya baru mau masuk ke pembahasan inti yang ada di kepala saya. Mengapa konten yang dibuat oleh Nurrani lebih terkenal? Apa memang selera masyarakat Indonesia lebih suka hiburan yang seperti ini? Atau memang Content Creator tidak bisa memberikan konten yang diinginkan oleh masyarakat?

Menurut saya ini semua adalah lingkaran setan, kenapa? Dari banyak respon masyarakat yang saya lihat mengenai konten yang serupa dengan milik Nurrani, maaf saya akan menyebutnya kurang berkualitas. Masyarakat menilai konten-konten seperti ini menghibur bagi mereka, lalu karena menghibur mereka akan mudah membagikan kepada teman-temannya, lalu siklus ini terus berlanjut dan akhirnya konten tersebut viral dengan cepat. Di sisi lain, konten yang lebih berkualitas, siklus membagikannya tadi saya anggap kurang, jika satu orang melihat dan dia suka belum tentu dibagikan, jadilah konten tadi biasa saja dan tidak viral. Eh tapi? Apa mungkin konten yang berkualitas ini bukan selera masyarakat kita?

Tulisan Lanjut di halaman 2—>


Diterbitkan

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *