“barang siapa yang menghendaki keuntungan di Akhirat akan kami tambahkan keuntungan baginya, dan barang siapa menghendaki keuntungan didunia maka akan kami berikan kepadanya sebagian darinya keuntungan dunia tetapi tidak akan mendapat bagian di Akhirat (Qs. Asy-Syura:20)”
Awal tahun ini para peserta wisudawan ke-95 dikukuhkan oleh Rektor UNTAD sebanyak 1106 orang dan berjalan dengan baik. Acara wisuda kembali diadakan ditenda darurat, hal tersebut merupakan kali kedua pasca Gempa, Tsunami dan Likuifaksi yang menimpa kota palu. Hal ini dilakukan karena beberapa gedung seperti Auditorium UNTAD, Hotel dan gedung lainya rubuh dan sementara renovasi hingga sekarang.
Universitas Tadulako memperoleh satu Wisudawan terbaik di antara 1106 wisudawan yang di kukuhkan! Siapakah dia?
Nuraisya namanya, wanita bercadar asal Pasangkayu adalah mahasiswi Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi telah berhasil menyelesaikan studinya selama 3 tahun 6 bulan dengan IPK 3.94. Sungguh pencapaian yang sangat luar biasa diraih oleh Aisyah si wanita bercadar yang telah mengangkat judul skripsi Bakteri Pelarut Fosfat Indigen Rizosfer Kopi (Coffea sp.) dan Paitan (Tithonia diversifolia):Kemampuan Melarutkan Fosfat dalam Media Pikovskaya Cair, butuh perjuangan panjang untuk meraih penghargaan tersebut.
Cadar bukan suatu penghalang untuk meraih prestasi, selain aktif di akademik aktivitas harian Aisyah juga aktif dalam Lembaga Dakwah Kampus harian di MPM TP. Ulul Al-Baab Fapera dan juga aktif di berbagai kepanitiian Muslimah EXPO tahun 2016 dan 2017 dan Muslimah Festival tahun 2018.
Aisyah lahir dari keluarga yang sederhana, pekerjaan Ayahnya hanya sebagai Petani biasa dan Ibu sebagai pengasuh rumah tangga. Siapa sangka anak ke-3 dari 5 bersaudara akan menjadi wisudawan terbaik tahun ini.
Selama empat semester Aisyah tidak memiliki kendaraan menuju kampus ia hanya mengharapkan tebengan dari teman wanitanya dan tinggal bersama senior wanitanya selama 3 bulan (diawal masuk kuliah), Aisyah salah satu penerima beasiswa PPA di semester tiga dan lima, suatu kesyukuran baginya karena sudah diberi keringanan dalam membayar UKT selama dua semester.
“Menjadi salah satu hamba yang terbaik dimata Allah dan menjadi anak yang Sholehah untuk kedua orangtua adalah motto saya. berkat didikan orang tua yang membuat saya menjadi seperti ini, meskipun saya terlahir dari keluarga yang sederhana, orangtua saya sangat memperhatikan anak-anaknya dalam hal pendidikan karakter, adab, dan ketaatan kepada Allah Subhana Wata’ala dan mengharap Ridho darinya”. Ujar Aisyah
Meskipun banyak pandangan aneh dari orang lain melihat Aisyah si wanita bercadar tak jadi alasan untuk mengugurkan semangatnya untuk meraih prestasi serta mengharap ridho Allah SWT.
Apa harapan Aisyah untuk Kampus kedepannya?
Semoga kampus UNTAD senantiasa mendapat keberkahan dari Allah Subhana Wata’ala. Tetap mempertahankan atau meningkatkan dalam hal pelayanannya, para Dosen yang kompeten. Dan segala Visi dan Misi Fakultas maupun Universitas bisa terealisaikan sesuai dengan targetnya dan harapan terbesar Aisyah menjadikan kampus UNTAD yang syar’i. Meskipun hanya sekedar memisahkan tempat duduk antara pria dan wanita saja.
Baca Juga:
Nurhidaya, Anak Pedagang yang Jadi Wisudawan Terbaik
Arini Milatul Hanifah, Anak Yatim Piatu Wusudawan Terbaik UNTAD
Prestasi apa saja yang pernah diraih oleh Aisyah selama menjadi mahasiswi?
- Mewakili Faperta ikut PKM-GT tahun 2016
- Peserta lomba Resensi Buku Matinya Sang Tadulako sekota Palu tahun 2017
- Peserta Piala Gubernur lomba Memanah
- Seorang Asisten Dosen
Apa Proses tersulit yang sering dihadapi Aisyah?
Manajemen waktu adalah salah satu hal tersulit yang sering saya alami. setiap orang harus konsisten dengan pilihannya sesuai porsinya serta komitmen melawan rasa malas (ini akan menjadi penyakit kronis jika dibiarkan). Biasanya kalau saya tidak bisa melaksanakan agenda harian sesuai target, maka saya akan menghukum diri saya dengan menambah hafalan Al-Qur’an di waktu istirahat saya.
Tips apa yang harus dilakukan agar dimudahkan dalam segala urusan?
Tips agar dimudahkan dalam segala urusan bagi umat muslim yaitu, jangan tinggalkan sholat wajib maupun sholat Dhuha setiap harinya. Setiap orang pasti punya kesibukan, jika ingin sukses setiap aktivitasnya maka kita harus fokus. Sertakan Allah dalam segara urusanmu.
Apa rencana Aisyah setelah lulus S1?
Pengen mencari pekerjaan terlebih dahulu, sambari mencari info besiswa S2 di kampus idola saya yaitu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Sungguh pencapain yang sangat luar biasa yang telah diraih Aisyah si wanita bercadar dan berprestasi, semoga dapat menjadi inspirasi untuk para muslimah kedepannya. Melalui cerita ini kita bisa memetik hikmah bahwa menuntut ilmu agama dan menggunakan cadar serta rajin beribadah bukan menjadi penghalang seorang muslimah untuk meraih prestasi di bangku kuliah atau dimanapun kita berada.
AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya |
Tinggalkan Balasan