Di senja itu, aku sedang dalam perjalanan menuju BAPELKES (tempat pelatihan AYL 2019). Aku membangun ekspektasi dengan bantuan imajinasi yang mendukung pikiranku, menebak kegiatan yang akan aku ikuti.
Dari nama gedung, BAPELKES tidaklah begitu terkenal di lingkungan ku. Terbangunlah satu ekpektasi tak menyenangkan dalam hati, membayangkan tempat yang akan kami gunakan dalam kurun waktu 2 hari tidak akan nyaman.
But it just what I was think.
Ekspektasi kedua, memikirkan berapa kali aku akan menguap di setiap materi, betapa membosankannya 2 hari dengan materi yang tak menarik. But.. tunggu dulu guys! Itu baru ekspektasi.
I’ll share all my opinion about AYL (anakUntad Youth Leader) 2019.
Hari pertama, selesai registrasi peserta di arahkan untuk langsung ke kamar. Begitu lihat kamar, first impressionnya langsung bagus. Kebayang gak sih bayar Rp. 100k dapat kamar ber-AC, makanan mantap pula.
Nah, setelah itu pembukaan guys. Gak kebayang aja pembukaan akan seheboh itu guys. Awalnya kita di tahan untuk masuk sendiri-sendiri, pintu di halang Panitia dengan alasan masuknya bareng. Nah, yang muncul malah bad expectation. Tapi setelah pintu di buka, kira-kira tau nggak kita ngapain? Langsung joged dong. Jadi kita ngelilingin area peserta dengan salah satu lagu motivasi. Perlahan bad expectation ku mulai redup guys.
Tema AYL 2019 : “Be The Best Version of You”.
Hari selanjutnya, full materi nih dari jam 08.00-17.30. Materi pertama, “Who Am I” sederhana saja judulnya, tapi materinya luar biasa. Sesi mengenali diri sendiri, kekurangan dalam diri, hal yang perlu di ubah, mengontrol perasaan atas hal-hal yang tak perlu untuk di pikirkan, menyelesaikan masalah bukan melupakan. Materinya berasa kayak brain storming loh guys. Satu kalimat yang paling ku suka dari dari ini : “untuk apa berubah karena penyesalan dibandingkan dengan berubah karena kamu PANTAS” it’s a simple word but mean so deep, belajar tentang pemaknaan hidup selalu sangat menyenangkan.
Materi kedua, gak kalah keren karena pematerinya masih muda tapi sudah punya segudang pengalaman luar biasa. Temanya “How to Manage People and Time”, materi ini cocok banget untukku yang masih kurang baik manage waktu.
Ketiga, materi favorit dari kak Fitri Mastura yang pengalamannya di luar ekspektasiku. “How to Be a Leader” menurutku adalah materi yang sangat pas untuk di bawakan oleh kak Fitri, kenapa? Karena dari gesture, retorika, dan membangun percakapan sangat lihai di lakukan oleh kak Fitri. Aku sendiri tidak ingat, apa aku sempat menguap di sesi itu atau tidak.
Terakhir, “Be the Best Version of You” materi ini sangat menarik karena banyak nilai-nilai kemanusiaan yang di bahas didalamnya dan harus di miliki oleh seorang pemimpin.
Dua minggu setelah AYL 2019, euforianya masih sangat terasa. Ada satu sesi yang tidak terlupakan dan selalu menarik untuk di bahas yaitu “Positive Fighter” . Positive fighter adalah satu sesi dimana seluruh peserta di haruskan untuk mendapatkan uang dalam waktu ± 3 jam tanpa minta-minta. Hampir semua peserta memilih untuk berkerja, mulai dari mencuci piring, office boy hotel, bersih-bersih warung dsb. Pada sesi positive fighter lah perasaan senangku pun membludak, aku merasakan bagaimana sulitnya bekerja, bagaimana kerja sama Tim yang baik dan yang terpenting adalah harus menyelesaikan pekerjaan dengan target yang telah di tentukan oleh Panitia.
AYL 2019 membungkam ekspektasiku yang biasa saja dengan membuat impression yang luar biasa, dari awal kegiatan mampu buatku excited hingga akhir.
Sekian guys, jangan lupa untuk jadi dirimu sendiri. Jika sudah memahami dirimu sendiri, jangan lupa untuk jadi yang terbaik dari dirimu. Sukses terus Komunitas anakUntad, semangat berkarya kedepannya, sukses selalu.
Baca juga : Komunitas anakUntad Sukseskan Kegiatan AYL 2019
AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tinggalkan Balasan