Curhatan Mahasiswa Untad Selama Masa Pandemi Covid-19

Sudah hampir 7 bulan Pandemi Covid-19 telah menyerang seluruh dunia. Di Indonesia, semenjak awal Maret 2020 Pemerintah mengumumkan bahwa dua orang WNI telah terdeteksi terkena virus corona.

Berbagai kebijakan Pemerintah telah dikeluarkan, untuk memutuskan rantai penyebaran virus covid19, meskipun beberapa kebijakan menimbulkan pro dan kontra.

Penyebaran virus corona tidak hanya menggangu pada bidang kesehatan saja melainkan juga menggangu di bidang-bidang lainya seperti di bidang pendidikan.

Hal ini menimbulkan keluh kesah bagi siswa dan mahasiwa. “Bosan, bosan, dan bosan” Begitulah ujar kata yang diungkapkan hampir seluruh mahasiswa, sebagai curatan hati mereka.

Berikut beberapa Curatan hati dari teman-teman mahasiswa selama Pandemi covid19.

1.  Bosan Kuliah di Rumah

Memang benar kebijakan kuliah online merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona di lingkungan Kampus. Akan tetapi kita sebagai mahluk sosial yang selama ini melakukan kegiatan belajar mengajar di lingkungan Kampus secara ofline, mau tidak mau harus melakukan perkuliahan secara online dari rumah masing-masing.

Hal ini menimbulkan rasa bosan bagi mahasiswa. Diantaranya seperti hilangnya suasana kebersamaan bersama teman-teman, timbulnya rasa lelah berhadapan dengan layar Hp/Leptop selama berjam-jam dan ditambah lagi ruang interaksi sosial yang terbatas. Apalagi jika ada diantara teman-teman Mahasiswa yang rindu ingin bertemu dengan salah satu mahasiswi di Kampus, pasti rasa bosanya berlipat ganda.

2. Akses Jaringan Internet

Tidak sedikit dari teman-teman mahasiswa yang mengeluh karena terkendala dengan akses jaringan. Mungkin bagi teman-teman yang tinggal di daerah perkotaan masalah akses jaringan internet bukanlah sebuah persolan. Namun berbalik kondisi dengan teman-teman kita tinggal yang di daerah yang belum terakses jaringan secara normal.

“Kuliah offline tidak bisa kuliah online pun tidak bisa”

Begitulah ungkapan sedih yang dirasakan sebagian teman-teman kita. Kondisi jaringan yang kurang memadai selama proses perkuliahan online dimasa pandemi covid19, menyebabkan banyak teman-teman mahasiwa yang harus mengalami ketinggalan materi Pembelajaran kuliah.

Baca juga: https://anakuntad.com/2020/10/intip-gaya-busana-mahasiswa-kampus-untad/

3. Banyak Tugas yang diberikan Dosen

“Stress karna Banyak tugas”  Hampir seluruh Mahasiswa merasakan bahwa tugas, yang diberikan dosen saat diterapkan kuliah online.

Dimasa pandemi covid-19, pemberian tugas oleh dosen mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan pemberian tugas saat belum adanya pandemi covid-19.

Berbagai komentar disuarakan dari teman-teman mahasiswa yang hampir seluruh nya mengungkapkan bahwa banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen justru akan menambah tingkat kebosanan mahasiswa selama melakukan kuliah online.

Tidak hanya menimbulkan rasa bosan efek dari banyaknya tugas akan membuat mahasiswa melakukan hal buruk dalam akademik yakni melakukan Plagiat. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena materi yang diberikan dosen untuk dipahami mahasiswa sangat sedikit.

4. Jadwal kuliah yang diubah-ubah

Perubahan dan penundaaan jadwal yang dilakukan oleh sebagian dosen mengakibatakan waktu perkuliahan menjadi tidak efisien. Dimana jadwal yang seharusnya sudah sesusai jadwal terpaksa harus berpindah hari. Perubahan jadwal tersebut otomatis akan menggangu jadwal mata kuliah yang lain sehingga terjadi tabrakan antara jadwal mata kuliah.

5. Iuran Pembayaran Kost

“Seharusnya kami hanya bayar setengah saja” ujar mahasiswa sebagai curatan hati.

Dengan diterapkan nya kuliah online, menyebabkan banyak mahasiswa yang harus kembali ke kampung halaman masing-masing, guna untuk megurangi beban biaya hidup yang semakin sulit dimasa pademi covid-19. Dibalik itu semua justru menimbulkan keluhan besar dari mahasiswa.

Disebabkan para pemilik usaha kost yang mereka tempati tidak mau mengurangi iuran pembayaran. Padahal seluruh fasilitas kost yang menggunakan biaya listrik tidak lagi terpakai. Upaya negosiasi dengan para pemilik kost telah dilakukan namun para pemilik usaha kost tetap tidak mau mengurangi iuran pembayaran dengan alasan barang-barang milik mahasiswa masih tersimpan di dalam kost mereka.

Baca juga:https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/cara-memakai-masker-yang-benar2

Pandemi covid-19 telah banyak merubah budaya sosial dalam kehidupan, hal ini memang sulit untuk kita terima dan kita jalani.

Akan tetapi sebagai mahluk sosial kita juga harus mampu melakukan adapatasi secara cepat dan tepat. Dengan menjalankan protokol kesehatan agar pandemi covid-19 segera berakhir.

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya.

 


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *