Sikap Mahasiswa Semester Akhir Yang Tidak Disukai Dosen Pembimbing

Mahasiswa semester akhir sering menjadikan skripsi sebagai momok sebelum meraih gelar sarjananya. Dalam menyelesaikan skripsi tersebut, fakultas menugaskan dosen pembimbing dalam membantu sang mahasiswa tersebut dalam menyelesaikan skripsinya. Mengapa dosen pembimbing itu penting dalam penyelesaikan skripsi? Tentu agar mahasiswa mendapat arahan yang baik dalam menyelesaikan skripsi serta dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

Namun, seiring dengan interaksi yang terjadi antara mahasiswa dan dosen pembimbing, mahasiswa semester akhir sering kali mengeluarkan keluhan terkait dengan sikap dosennya dalam memberi bimbingan. Namun di sisi lain, dosen juga kadang mengeluh dengan beberapa sikap mahasiswa yang kadang aneh pada saat proses bimbingan.

Maka dari itu,  dalam artikel ini, kami akan menyampaikan 5 sikap mahasiswa yang tidak disukai oleh dosen pembimbing. Berikut selengkapnya!

1. Mahasiswa yang tidak tepat waktu

Jadilah mahasiswa yang tepat waktuSebelum bertemu dengan dosen pembimbing, hal pertama yang dilakukan oleh mahasiswa adalah menghubungi dosen pembimbing dengan mengirim pesan. Tujuan dari menghubungi dosen pembimbing tersebut bertujuan untuk membuat perjanjian dengan dosen agar menyepakati waktu bimbingan. Terkadang dosen yang kadang tidak tepat waktu sesuai perjanjian, namun terkadang juga mahasiswa melakukan hal tersebut. Sikap tidak tepat waktu tersebut tentu saja membuat dosen merasa tidak suka dengan situasi itu karena harus dibuat menunggu.

2. Mahasiswa yang keras kepala

Sebagai dosen pembimbing tentunya bertugas untuk memberi arahan apabila ada kekeliruan dalam tugas akhir yang dikerjakan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Namun terkadang terdapat mahasiswa yang tidak mengindahkan arahan tersebut karena mungkin saja pendapatnya sudah benar sesuai yang dikerjakan sehingga memicu adu pendapat dengan dosen pembimbing. Akhirnya dosen tersebut menganggap mahasiswa bersangkutan sebagai mahasiswa keras kepala.

3. Mahasiswa yang mengerjakan skripsi asal-asalan

Memangnya ada mahasiswa yang mengerjakan skripsinya asal-asalan? Jawabannya ada. Terkadang mahasiswa yang mengerjakan skripsi asal-asalan ini memiliki harapan dibantuoleh dosen pembimbingnya dalam menyelesaikan skripsinya. Padahal sikap seperti ini justru akan membuat dosen pembimbing merasa jengkel pada mahasiswa yang bersangkutan tersebut.

4. Mahasiswa yang tidak sopan

Sopan santun harus selalu dijaga, baik itu kepada siapapun. Terlebih kepada dosen pembimbing. Sopan itu dari berbagai sisi, baik itu dari sisi bertutur kata maupun dalam segi berpakaian pada saat bertemu dengan seseorang. Tidak sopan kepada dosen pembimbing akan membuat dosen pembimbing merasa jengkel dan tidak suka dengan sikap seperti itu.

5. Mahasiswa yang memaksa untuk skripsinya di ACC secepatnya

Entah hal apa yang membuat mahasiswa tipe ini melakukan hal tersebut. Mahasiswa seperti ini memiliki alasan klasik berupa mahasiswa tersebut sudah lama kuliah lah ataupun mahasiswa tersebut sudah tidak sanggup membayar uang kuliahnya. Dengan alasan tersebut menjadi alasan untuk memaksa dosennya untuk meng-ACC skripsi milikinya. Jika mahasiswa tersebut melakukan hal semacam itu, dosen bukannya merasa kasihan, justru akan membuatnya jengkel dan tidak menyukai mahasiswa yang bersangkutan.

Nah, itulah tadi 5 sikap mahasiswa yang tidak disukai oleh dosen pembimbing pada saat melaksanakan bimbingan terkait skripsinya. Sebagai seorang mahasiswa, seharusnya hal-hal tersebut dihindari untuk mempercepat studi anda selesai.

Baca Juga : Mau Punya Bisnis atau Usaha yang Ramah Lingkungan? Berikut 3 Rekomendasi Usaha yang Bisa Kamu Coba!

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya.


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *