Cerita Gerhard; Si Penerima Beasiswa LPDP asal Universitas Tadulako

Setelah menyelesaikan perkuliahan tingkat S1, tidak sedikit dari mahasiswa yang menginginkan kesempatan untuk dapat melanjutkan perkuliahan di bangku berikutnya, yaitu pendidikan magister/S2.

Mayoritas mahasiswa mengharapkan beasiswa atau bantuan dana kuliah, dikarenakan biaya untuk melanjutkan studi magister lebih mahal dibandingkan dengan saat S1.

Untuk itu, ada banyak lembaga yang memberikan bantuan dana kepada mahasiswa yang ingin melanjutkan perkuliahan di bangku S2, salah satunya yaitu beasiswa LPDP.

Dikutip dari http://lpdp.kemenkeu.go.id, beasiswa LPDP merupakan sebuah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Republik Indonesia dengan memanfaatkan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk membiayai studi lanjut pada program Magister maupun program Doktoral di perguruan tinggi terbaik, di dalam maupun di luar negeri.

Sejak pendaftaran dibuka pada tanggal 2 Mei 2021 dan berlangsung selama 4 hari, dikutip dari detik.com jumlah pendaftar mencapai 6.166 pendaftar untuk beasiswa LPDP tahap 1 tahun 2021.

Dari sekian banyak pendaftar dari seluruh Indonesia tersebut, salah satu mahasiswa Universitas Tadulako, yang merupakan lulusan Fakultas Pertanian, dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa LPDP tahun 2021.

Dia adalah Gerhard Jonathan Marcellino Hutabarat yang akrab disapa Gerhard. Ia merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang ada di Program studi agroteknologi, dan merupakan lulusan tercepat mahasiswa agroteknologi angkatan 2017.

Gerhard lolos sebagai penerima beasiswa LPDP melalui skema beasiswa S2/S3 Dosen & Calon dosen, yang merupakan Kerjasama antara LPDP sebagai Lembaga penyedia dengan Kemendikbud.

Setelah menyelesaikan masa studi S1, Gerhard rupanya telah menyiapkan diri untuk melanjutkan studinya ke jenjang magister. Ada beberapa pilihan kampus yang akan ditujunya, salah satunya berada di luar negeri.

Namun setelah pertimbangan yang panjang, Gerhard akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perkuliahannya di Institut Teknologi Bandung, dengan mengambil jurusan Bioteknologi.

Sebagai seorang mahasiswa yang sejak dulu telah memiliki cita-cita sebagai dosen, Gerhard sudah lama memikirkan mengenai rencana studi lebih lanjutnya.

Sehingga segala persiapan diri seperti kampus incaran, skor kemampuan berbahasa Inggris, sertifikat prestasi dan berkas pendukung lainnya telah ia sediakan.

Oleh karena itu, selepas menyelesaikan masa studi S1 selama 3 tahun 3 bulan 26 hari, Gerhard hanya kembali mempersiapkan diri dengan belajar untuk ujian masuk universitas yang ingin ditujunya.

Mengenai penulisan Esai yang kerap menjadi kendala bagi beberapa orang, Gerhard memiliki tips sebagai berikut :

“Kalau menurutku yang paling utama itu memperbanyak input seperti membaca, apa saja.

Berdiskusi dengan orang lain, bahkan kalau dirasa perlu, perkenankan orang lain untuk membaca esai kita, mintai pendapatnya. Tulis saja apapun itu yang ada di benak kita tetapi harus tetap realistis”

Menurutnya salah satu poin penting dalam menulis esai adalah be yourself. Dengan menjadi diri sendiri pada saat menulis, kita belajar untuk jujur dan menerima diri kita sendiri. Hal ini kemudian akan tampak pada setiap tulisan kita, dan menunjukan integritas kita sebagai pelajar.

Untuk rencana selanjutnya saat memulai perkuliahan sebagai mahasiswa Pascasarjana, Gerhard sendiri sudah memiliki rencana yang tersusun rapi.

Yaitu seperti mengikuti perkumpulan para peneliti, mengadakan penelitian, mengikuti presentasi dan seminar-seminar yang ada, sebagai persiapan untuk menjadi tenaga pengajar.

Terakhir, Gerhard merasa sangat bersyukur dan sempat tidak menyangka saat dinyatakan lolos. Setelah berbagai perjuangan yang dia lalui, ditemani malam-malam penuh dengan overthinking, Tuhan pun menjawab doanya.

“Thank God, di sinilah iman berperan. Saya percaya bahwa berserah kepada Tuhan adalah kuncinya. Berserah bukan berarti pasrah dengan keadaan yah. Ketika kita sudah berusaha semaksimal kita, serahkanlah semuanya itu kepada-Nya. Biarlah kuasa-Nya yang menyempurnakan dan memenuhi hal itu”.

Sekali lagi penulis ucapkan Selamat kepada Gerhard Jonathan Marcellino dan berharap agar perkuliahannya berjalan dengan lancar dan kembali menjadi akademisi yang memberikan ilmu pengetahuan dan berbakti pada bangsa dan negara.

Baca juga Cerpen : Ojek Corona

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya.


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *