Rendahnya Minat Baca Buku di Kalangan Generasi Muda

Penyebab Rendahnya Minat Baca Buku di Kalangan Generasi Muda

Penyebab Rendahnya Minat Baca Buku di Kalangan Generasi Muda

Buku mempunyai peranan penting dalam segala aspek kehidupan manusia yang seharusnya patut untuk kita hargai keberadaannya. Buku merupakan hasil karya yang dikemas melalui tulisan-tulisan beraneka ragam, mulai dari tulisan yang begitu kritis sampai pada tulisan yang sangat puitis.

Manfaat yang perlu kita ketahui ketika membaca buku :

  1. Memberi wawasan
  2. Membuka cakrawala berpikir
  3. Menguji daya nalar
  4. Menghargi hasil karya yang merupakan buah jerih payah

Keempat manfaat tersebut dapat mewakili peranan buku yang mungkin beberapa orang belum ketahui atau belum memahami. Seiring dengan perkembangan waktu dan zaman manfaat tersebut juga sudah terdapat pada teknologi yang ternyata menurut banyak orang penggunaannya lebih praktis.

Penyebab rendahnya minat baca dikalangan generasi muda salah satunya adalah perkembangan teknologi. Merambahnya teknologi di zaman sekarang sedikit patut untuk diwaspadai, sebab dengan zaman yang serba canggih memberi kemudahan akses. Misalnya dalam bidang ilmu pengetahuan, tidak perlu lagi bersusah payah untuk mencari buku sebagai bahan referensi. Akses yang mudah ini nantinya memberi peluang kemalasan bagi kaum muda, karena semua hal yang ingin dituju dapat langsung dijangkau oleh teknologi.

Selain itu, teknologi yang ada tidak hanya mengikis kehadiran buku tetapi minat baca yang juga semakin rendah. Dari data Perpustakaan Nasional tahun 2017, frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata hanya tiga sampai empat kali per minggu. Sementara jumlah buku yang dibaca rata-rata hanya lima hingga sembilan buku per tahun. Inilah yang bisa menyimpulkan bahwa teknologi tidak hanya memberikan dampak positif, dengan memudahkan akses informasi tetapi juga memberikan dampak negatif bagi mereka yang kurang kesadaran terhadap penggunaannya.

Semua kalangan menggunakan akses teknologi baik anak-anak sampai orang tua. Mudahnya akses informasi membuat orang orang suka memakainya. Namun, penggunaan teknologi ini mulai mengikis kehadiran buku maupun budaya diskusi yang dulunya sering digunakan oleh penikmat ilmu.

Walaupun buku bukan lagi menjadi prioritas membaca bagi setiap orang, Namun teknologi dalam hal ini tidak bisa kita salahkan begitu saja sebab mereka yang mengolah dan mengatur sistem teknologi inipun adalah manusia. Jadi apabila kualitas manusia dikatakan naik ataupun turun akibat sentuhan teknologi, itu karena kurangnya kesadaran dan randahnya seni mengatur waktu seseorang dalam penggunaan teknologi dikehidupan sehari-harinya.

 

Baca Juga :

 

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya

 


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *