Rintihan sore di tanah kaili Saat cahaya senja baru Saat seruan shalat berkumandang Bumi menggetarkan tanah kaili Seolah mengumbar amarahnya, Duka menyelimuti segenap jiwa Berendam dalam tumpahan air mata Bercampur genangan darah saudara kita Ribuan nyawa tertimbun tanpa pusara, Alam seakan menunjukkan tanda Namun, kami belum mampu memahaminya Teguran keadilan yang dipertontonkan sang penguasa Apakah ini timbangan dari seluruh dosa Wahai saudaraku,... Siapkan diri dengan ribuan dzikir Menjawab teguran sang penguasa takdir Dan memaknai bencana ini sebagai imbalan yang terukir. Baca Juga : Ketika Empat Elemen Bersatu
AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya |
Tinggalkan Balasan