Kategori: Puisi

  • Musafir : Pejalan Ingatan

    Musafir : Pejalan Ingatan

      Puisi adalah bahasa yang indah, Kita bisa merayu diri sendiri dengan puisi. Termasuk saat kita ragu melangkah lebih jauh. Musafir : Pejalan Ingatan Setengah hidup, kita merasa setengah mati. Perjalanan masih menyisakan jalanan berliku dan jarak yang masih menyisakan beberapa mil lagi. Jalan setapak yang membingungkan, dipenuhi tanda tanya dengan jawaban setelah bertualang lebih…

  • Puisi: Sisa Tahun Ini

    Puisi: Sisa Tahun Ini

    Semoga, di sisa tahun ini, aku harap kau makin fasih mencintai diri sendiri. Hingga nanti kau tak akan merasa kurang, walau tak satupun yang menemani di sisi Semoga, di sisa tahun ini, aku harap kau menemukan bahagiamu sendiri. Hingga nanti kau tak akan merasa kecewa, walau babak belur dihantam hasil tak sesuai ekspektasi. Semoga, di…

  • Tiga puisi untuk siapapun

    Tiga puisi untuk siapapun

    Kata Almarhum Eyang Sapardi Djoko Damono, keindahan sebuah puisi dilihat dari intonasi pembacaannya. Kutulis tiga puisi ini dalam tiga waktu yang berbeda, mungkin untuk engkau juga mungkin untuk siapapun. Jika bukan karena puisi, saya tidak akan pandai menyampaikan apa saja yang ada di kepala saya. Puisi adalah bahasa singkat yang indah. Tumbuh Pemalu Hanya seseorang…

  • Ramadhan Bersejarah

    Ramadhan Bersejarah

    Bagiku Ramadhan kali ini penuh sejarah Memintaku untuk segera pulang merupakan anugerah Anugerah menikmati kebersamaan keluarga Menghabiskan waktu berbulan-bulan bersama mereka Ketahuilah baru kali ini, sejak hampir 4 tahun lalu resmi menyandang status mahasiswa Tanpa takut pikiran menduga-duga Menduga banyak hal saat berada di sana Hal yang bisa saja menguras pikiran Pikiran akan pertemuan yang…

  • Puisi : Mahasiswa Sekarang Bisa Apa?

    Puisi : Mahasiswa Sekarang Bisa Apa?

    Mahasiswa katanya, tapi jiwanya lemah Suaranya mengecil, lika-likunya tak nampak walau sebesar upil Ku ingin kembali mendengar sajak-sajak tentang keadilan Dalam resah rakyat selalu merindukan nestapa rasa juang membakar semangatmu kala itu Dulu siang hari bukan masalah, terik matahari justru menjadikan mu khusyuk berbicara Demi keadilan sesama yang tak tau dimana rimba nya Jika memang…

  • Puisi: Selamat Hari Guru

    Puisi: Selamat Hari Guru

    Selamat Hari Guru Engkau yang disebut pahlawan tanpa tanda jasa Akan selalu ‘ku kenang sepanjang masa Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Akan selalu ‘ku kenang sepanjang ilmu dikandung badan Engkau sebagai pendidik sekaligus pengajar Akan mencetak generasi penerus Bangsa dan Tanah Air Terimakasihku Padamu Guruku Terkhusus buat kalian para calon Guru di masa depan Semangat!…

  • Hutanku dirusak Pejabat Negriku

    Hutanku dirusak Pejabat Negriku

    Berjuta-juta warna di negeri Indonesia Semua tersedia dari gurun hingga pegunungan Bermandikan air danau dan lautan samudra Diterpa rimbunnya dedaunan hutan belantara Perlahan namun pasti Kini semua berganti Hutan alam rontok diterpa kebakaran Sungai keruh kotor diisi oleh limbah kehidupan Tak ada yang mengasihi ataupun mengerti Mencampakkan dan tak mau peduli Kita lebih suka hedonis…

  • (PUISI) S E M U – Michelle

    (PUISI) S E M U – Michelle

    Semenjak kita larut dalam kebahagiaan yang semu Kita hanyalah sebatas plastik dan tanah Bersama, namun tak kunjung menyatu Menjadi sebuah hal yang lumrah Ketika perhatian lebih, dapat memicu hati yang mendebarkan Pintaku tak lebih dari semut yang mencari gula Pun tak kurang dari lebah yang memburu nektar Hanya sebatas persaksian bahwa kebersamaan yang dirajut dapat…

  • Palu Bangkit : Senja sisipkan sepi | Puisi

    Palu Bangkit : Senja sisipkan sepi | Puisi

    Senja sisipkan sepi Langit tak lagi biru Burungpun enggan untuk terbang Angin yang diam, tak bergerak, tak bersuara menyisipkan sunyi Menepi dalam ketenangan Lepas bebas dalam alam mengganggut Pelangi fatamorgana melemah Memulangkan luka sendiri Rembulan terlihat redup Malam yang makin pekat Mentari tak pernah berhenti Menyinarkan binar sinarnya Apa aku lupa akan segalanya Ketika terjaga…

  • Palu Bangkit : Tragedi Kelam | Puisi

    Palu Bangkit : Tragedi Kelam | Puisi

    Tragedi Kelam Mereka tak tahu tanda Tuhan Ke sana kemari mencari kenikmatan Mereka tak mengerti peringatan Acuh dan pura-pura dungu Di senja yang indah itu Lautan luas beriak tenang Tak ada yang ganjil Meskipun lantai laut telah retak Jauh di bawah sana Dasar bumi terban seketika Bumi menggeliat Hawa kematian telah mencuat Mengirimkan pertanda kelam…