Palu Bangkit : Palu di Ujung September | Puisi

Palu…

Dulu kau tak dikenal

Hanya diketahui segelintir orang

Kini kau terkenal

Bahkan negeri asing pun ingin menyambang

 

Palu…

Aku tak lahir di tanahmu

Tapi aku tumbuh di tanahmu

Aku melihat perkembanganmu

Hingga aku menyaksikan kesuksesanmu

 

Palu…

Aku tak pernah menduga

Bahwa kau akan menjadi tanah mengerikan

Menghantam segala jiwa dan raga

Dalam sekejap tanpa peringatan

 

Aku pikir sore itu adalah sore yang indah

Seperti hari-hari yang telah lalu

Namun ternyata aku salah

Karena sore itu tak bisa dianggap angin lalu

 

Sore itu terlihat biasa saja

Senja nampak indah penuh romansa

Ombak laut menambah indah panorama

Semuanya seperti biasa saja

 

Kala semburat merah senja mulai tenggelam

Tanah berpijak seakan geram

Bumi mendadak seram

Menampar setiap insan hingga sudut hati terdalam

 

Yang tertawa mendadak panik

Yang bahagia menjadi takut

Segalanya langsung terusik

Bahkan ada yang semakin akut

 

Guncangan itu menyayat hati

Guncangan itu merapuhkan jiwa

Sekali pun sudah hati-hati

Tetap memakan jiwa

 

Perlahan tanah mulai mereda

Tapi laut melakukan hal yang senada

Tanpa memberi pertanda

Langsung menyambar rata

 

Orang-orang berteriak

Semuanya berlarian tak tentu arah

Alam seakan sudah muak

Memberi peringatan melalui gemuruh tanah

 

Jumat sore penuh luka

Jumat sore mengundang duka

Hati mulai terbuka

Menyebut nama Yang Maha Esa

 

Dua puluh delapan september

Dua ribu delapan belas

Kota Palu di ujung september

Penuh luka, penuh duka, mengundang belas

 

Tapi tak mengapa

Palu bisa bangkit

Kuatkan barisan kita

Palu akan bangkit

Baca Juga : Tak Peduli Perbedaan Kita

AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya


Diterbitkan

dalam

,

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *