Senja sisipkan sepi
Langit tak lagi biru
Burungpun enggan untuk terbang
Angin yang diam, tak bergerak, tak bersuara
menyisipkan sunyi
Menepi dalam ketenangan
Lepas bebas dalam alam mengganggut
Pelangi fatamorgana melemah
Memulangkan luka sendiri
Rembulan terlihat redup
Malam yang makin pekat
Mentari tak pernah berhenti
Menyinarkan binar sinarnya
Apa aku lupa akan segalanya
Ketika terjaga sorotan terik mentari
Memaknai kenyataan yang ada
Kini, senjaku menyisipkan sepi.
Baca Juga : Myths and Destiny
AnakUntad.com adalah media warga. Setiap warga kampus Untad bebas menulis dan menerbitkan tulisannya. Tanggung jawab tulisan menjadi tanggung jawab penulisnya |
Tinggalkan Balasan