Kategori: Cerpen

  • Punya Mata Tapi Tak Bisa Melihat

    Punya Mata Tapi Tak Bisa Melihat

    Siang itu, rombongan muda-mudi menenteng tas tampak masuk tak berdesakan ke dalam ruang kelas, persis di sebelah ruangan yang akan kami pakai, di dalamnya sudah menunggu pengajar dengan tas kecil dihadapanya. Saat itu aku dan kawanku tengah duduk bersandar di tiang bangunan menunggu pengajar lain yang sampai sekarang tak kunjung menampakkan wujudnya, padahal waktunya sudah…

  • Karena (Bagiku), Masa Lalu Tak Berlalu (Part 1)

    Karena (Bagiku), Masa Lalu Tak Berlalu (Part 1)

    Percayalah, Maksud Saya Tidak Ada Maksud Halo, saya adalah pemuda. Ini kisah saya, mungkin juga kisah bersama dia. Ah entahlah. Apapun itu, semoga pembaca selalu bahagia. Angin di teras Mushallah Ulul Al-Baab masih bertiup belum begitu menyejukkan kalbu dan udara di kota palu masih tetap terasa seperti kemarau, seperti itulah ku lalui hari-hariku. Hari-hariku yang…

  • #1 – Sandal atau Sepatu? (Sebuah Cerita)

    #1 – Sandal atau Sepatu? (Sebuah Cerita)

    “Lebih dari dua tahun yang lalu, aku mengingat persis kejadian waktu itu. Bagaimana denganmu? Masihkah kau merasa lucu, ketika teringat lagi tentang itu? Atau malah kau sudah sengaja lupa? Kalaupun kau lupa, aku akan siap menceritakan lagi kisah dua tahun lalu itu. Dimana pertama kali, aku bertemu laki-laki yang membuat hidupku seberantakan ini.” ** 08…

  • Haruskah Cinta?: Terjerat Cinta Hampa di Posko KKN (Sebuah Cerpen)

    Haruskah Cinta?: Terjerat Cinta Hampa di Posko KKN (Sebuah Cerpen)

    Aku tak pernah berharap ini akan terjadi. Jika boleh aku meminta, kita lebih baik tak saling mengenal. Tak membuat satu pihak merasa kecewa, terpojok dan tersakiti. Yang ada kita bahagia dengan jalan kita yang sudah ada.-Wellto 15 September 2015 Pagi itu, mentari bersinar terik, namun tetap ada awan yang sedikit menghalangi teriknya mentari. Aku masih…

  • Fakta = Ilusi (Sebuah Cerpen)

    Fakta = Ilusi (Sebuah Cerpen)

    Fakta = Ilusi Oleh: Si Fatra Pagi itu Bari berlari mengejar waktu yang telah menjadi kesepakatan sebelumnya. Kontrak kuliah yang dimulai pukul delapan pagi harus ia penuhi. Ia meraih handphone yang sempat ia simpan di kantong samping ranselnya. Sedikit menekan tombol lock, penanda waktupun tertera di monitor ponselnya. Bari menepuk dahi dan sejenak berhenti di…

  • Cerpen : Sebutir Rindu untuk Zara

    Cerpen : Sebutir Rindu untuk Zara

    Siang seperti akan membimbing senja menemui malam. Keelokan paras senja membuat siang seperti tak ingin lepas darinya. Namun, malam sudah tak sabar ingin menemui senja. Aku melangkahkan kakiku ketika siang telah utuh sepenuhnya meninggalkan senja. Nama lengkapku Faturrahman Al-Gazali. Saat ini usiaku memasuki empat belas tahun. Kata orang, usia ini akan memasuki masa peralihan. Usia…