Tag: pasigala
-
Palu Bangkit : Suara Senjaku
Suara Senjaku “Ibu…” teriaknya “Ibu, tolong aku…” “Aku takut,” tuturnya sambil terisak “IBU” —– Air mata tak lagi menjadi simbol duka. 28 September 2018 -Petobo- Senja di sore itu tak tampak beda dengan hari-hari sebelumnya. Kendaraan berlalu lalang di depan rumah, beberapa anak berlarian menuju ke musolah. “Ibu mau kemana?” “Mau ke toko sebentar, Iki…
-
Palu Bangkit : Tragedi Kelam | Puisi
Tragedi Kelam Mereka tak tahu tanda Tuhan Ke sana kemari mencari kenikmatan Mereka tak mengerti peringatan Acuh dan pura-pura dungu Di senja yang indah itu Lautan luas beriak tenang Tak ada yang ganjil Meskipun lantai laut telah retak Jauh di bawah sana Dasar bumi terban seketika Bumi menggeliat Hawa kematian telah mencuat Mengirimkan pertanda kelam…
-
Palu Bangkit : Myths and Destiny | Puisi
Myths and Destiny The length of shore destroyed by catasthrope God probably got us in the scope but we still believe in him and praying our hope So many houses had been break down because of the earthquake accordingly, we canceled our plans that we make but it’s never too late to the people who…
-
Palu – Koro Bergerak, Saatnya Memetik Hikmah Kejadian 28 September 2018
Kejadian gempa, tsunami, dan likuifaksi terjadi tanggal 28 september. Gempa yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala ini pasti akan terus di ingat sepanjang sejarah kebencanaaan nasional. Selain itu, banyak mengundang peneliti – peneliti luar negeri serta bantuan internasional. Kejadian yang terjadi di palu beberapa saat yang lalu, karena adanya pergeseran sesar atau…
-
Palu Bangkit : Ketika Empat Elemen Bersatu | Puisi
Ketika Empat Elemen Bersatu Bumi berguncang Membelah jalan raya Meruntuhkan gedung-gedung Merobohkan jembatan kuning Air laut menerjang Meratakan tepian pantai talise Menjarah ribuan manusia Menghanyutkan kendaraan yang melintas Angin berhembus Membuat badai dalam teluk Mebawa ombak-ombak raksasa Meniup atap-atap sisa-sisa reruntuhan Api menjalar Membakar Rumah-rumah Menghanguskan instalasi-instalasi Menerangi malam yang begitu gelap bagai lautan api…
-
Palu Bangkit : When The City Smiles
Aku menyukai tempat tinggalku sekarang. Namun di sisi lain karena lamanya aku di tempatku, kejenuhan terkadang datang di benakku. Hingga aku sadari bahwa aku punya seribu alasan untuk pergi. Tapi bukan di hari itu. Belum saatnya. Mengapa? Aku juga tak tahu pasti. Namun, ada senja yang ingin ku temui, yang aku rindukan hari itu. Karena…
-
Palu Bangkit : Senjaku Direnggut Oleh Bencana
Sore itu, hari yang sama dengan hari-hari kemarin, tidak ada perbedaan, tidak ada ketakutan, dan tidak ada firasat yang mengatakan bahwa inilah hari terakhirku melihat betapa indahnya Kota Palu. 28 November 2018, pukul 18.02 WITA, ketika orang berlarian, ketika kendaraan berjatuhan, ketika bangunan yang ada di depanku berjatuhan, “Ya Allah, apakah ini yang dinamakan Kiamat…
-
Palu Bangkit : Syukur Dibalik Bencana Palu
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Hari-hari ku lalui seperti biasanya. Disaat matahari mulai terbenam, ku tinggalkan kampus tercinta Universitas Tadulako. Jum’at, 28-9-18 sore itu aku langsung masuk ke dalam kontrakan yang sekitar 2 bulan memang menetap di sana. Tepatnya di Perumahan Kebun Sari, Jl. Dayodara II, Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Setibanya di rumah, saya langsung ke dapur…
-
Palu Bangkit : Karena Tuhan Tahu, Kita Mampu!
Allah menurunkan bencana, musibah dan cobaan yakni agar kita ___________________________ Bagaimana keadaan keluargaku? Bagaimana keadaan teman-temanku? Aku menangis sejadi-jadi nya. Bagaimana tidak? Kota rantau ku kini hancur berantakan di terjang bencana alam yang kini ramai jadi perbincangan di negeri ini. Jembatan kuning ikon kebangaan kota Palu sudah rubuh. Sudah tak ada lagi yang bisa dibanggakan…
-
Palu Bangkit : Kematian | Puisi
Kematian Ada duka yang sedang menyelimuti dada pada setiap yang kehilangan. Aku tahu kematian adalah kepastian untuk semua makhluknya, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Sekilas kenanganmu kembali dipelupuk mata… Senyum, Tawa, Amarah, Sedih, Risau, Seringkali menghampiriku Katamu berjalan bersama adalah bahagia, tapi menggenggam tanganmu saja aku tak bisa. Bahkan…