Mindblown: a blog about philosophy.
-
Palu Bangkit : Senja sisipkan sepi | Puisi
Senja sisipkan sepi Langit tak lagi biru Burungpun enggan untuk terbang Angin yang diam, tak bergerak, tak bersuara menyisipkan sunyi Menepi dalam ketenangan Lepas bebas dalam alam mengganggut Pelangi fatamorgana melemah Memulangkan luka sendiri Rembulan terlihat redup Malam yang makin pekat Mentari tak pernah berhenti Menyinarkan binar sinarnya Apa aku lupa akan segalanya Ketika terjaga…
-
Palu Bangkit : Suara Senjaku
Suara Senjaku “Ibu…” teriaknya “Ibu, tolong aku…” “Aku takut,” tuturnya sambil terisak “IBU” —– Air mata tak lagi menjadi simbol duka. 28 September 2018 -Petobo- Senja di sore itu tak tampak beda dengan hari-hari sebelumnya. Kendaraan berlalu lalang di depan rumah, beberapa anak berlarian menuju ke musolah. “Ibu mau kemana?” “Mau ke toko sebentar, Iki…
-
Palu Bangkit : Apakah Saya Trauma?
Apakah Saya Trauma? Gempa, Tsunami dan Likuifaksi : Bencana Alam yang hadir di tanggal 28 September 2018. Palu, Donggala dan Sigi dipilih sebagai tempat Belajar MANUSIA-MANUSIA KUAT… Saat ini, kalau dicek perasaan setiap orang di sini, akan banyak menjawab “Takut, Cemas, Gelisah, Tidak Bisa Tidur, Murung, Sedih, dan ragam lainnya”. Saya selalu bilang, bahwa respon…
-
Palu Bangkit : Tragedi Kelam | Puisi
Tragedi Kelam Mereka tak tahu tanda Tuhan Ke sana kemari mencari kenikmatan Mereka tak mengerti peringatan Acuh dan pura-pura dungu Di senja yang indah itu Lautan luas beriak tenang Tak ada yang ganjil Meskipun lantai laut telah retak Jauh di bawah sana Dasar bumi terban seketika Bumi menggeliat Hawa kematian telah mencuat Mengirimkan pertanda kelam…
-
Palu Bangkit : Myths and Destiny | Puisi
Myths and Destiny The length of shore destroyed by catasthrope God probably got us in the scope but we still believe in him and praying our hope So many houses had been break down because of the earthquake accordingly, we canceled our plans that we make but it’s never too late to the people who…
-
Palu Bangkit : Air Mata di Tanah Kaili | Puisi
Rintihan sore di tanah kaili Saat cahaya senja baru Saat seruan shalat berkumandang Bumi menggetarkan tanah kaili Seolah mengumbar amarahnya, Duka menyelimuti segenap jiwa Berendam dalam tumpahan air mata Bercampur genangan darah saudara kita Ribuan nyawa tertimbun tanpa pusara, Alam seakan menunjukkan tanda Namun, kami belum mampu memahaminya Teguran keadilan yang dipertontonkan sang penguasa Apakah…
-
Palu Bangkit : Trauma Penikmat Senja
Jika di ibaratkan makanan, langit dan angin adalah dua bumbu utama bagi penikmat senja. langit sebagai cabai, dan angin sebagai garam.., sedangkan warna orange, burung-burung, atau mungkin layang-layang yang biasanya ada di langit senja adalah nasi dan lauk untuk dinikmati. Yaah., tak selalu sama,setiap orang punya alasan masing masing untuk menyukai senja. Sudah hampir sebulan…
-
Materi Pembelajaran Mandiri Untad Pasca Bencana
Keganasan Gempa Bumi dan Tsunami Gempa bumi dan tsunami telah memporak-porandakan Kota Palu. Banyak yang menjadi korban keganasan bencana alam ini, baik korban jiwa maupun fasilitas-fasilitas umum yang ada, seperti halnya tbangunan-bangunan kampus, Universitas Tadulako yang mengalami kerusakan. Sehingga untuk beberapa waktu ini, kampus tersebut belum melakukan proses belajar mengajar secara efektif. Langkah Untuk Mencegah…
-
Palu – Koro Bergerak, Saatnya Memetik Hikmah Kejadian 28 September 2018
Kejadian gempa, tsunami, dan likuifaksi terjadi tanggal 28 september. Gempa yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala ini pasti akan terus di ingat sepanjang sejarah kebencanaaan nasional. Selain itu, banyak mengundang peneliti – peneliti luar negeri serta bantuan internasional. Kejadian yang terjadi di palu beberapa saat yang lalu, karena adanya pergeseran sesar atau…
-
Palu Bangkit : Ketika Empat Elemen Bersatu | Puisi
Ketika Empat Elemen Bersatu Bumi berguncang Membelah jalan raya Meruntuhkan gedung-gedung Merobohkan jembatan kuning Air laut menerjang Meratakan tepian pantai talise Menjarah ribuan manusia Menghanyutkan kendaraan yang melintas Angin berhembus Membuat badai dalam teluk Mebawa ombak-ombak raksasa Meniup atap-atap sisa-sisa reruntuhan Api menjalar Membakar Rumah-rumah Menghanguskan instalasi-instalasi Menerangi malam yang begitu gelap bagai lautan api…
Got any book recommendations?